Halo V-Love! Apa kabar hari ini? Maaf banget Queen jarang update ya🥹Queen beneran lagi gak ada ide dan semangat untuk lanjutin. Jadi, mohon bersabar ya🫶🏻
Oh iya, FWB sudah part 37 di KaryaKarsa, jangan lupa mampir!!!🫵🏻😍
💫HAPPY READING 💫
"Lo beneran baik-baik aja?" Delia bertanya memastikan, karena sejak kejadian menangis karena Shaka itu, Alyra selalu bersikap biasa saja. Seolah perempuan itu tidak pernah menangis karena perasaannya di tolak mentah-mentah oleh laki-laki brengsek bernama Ashaka Noeir itu.
"Nanya mulu perasaan, bantuin napa sih?!" Alyra memberi protes, karena Delia hanya sibuk bertanya tanpa mau membantunya yang sedang merapikan beberapa buku.
"Ogah! Itu kan kerjaan lo, urus sendiri lah." Delia mengambil handphone-nya di dalam tas lalu memainkannya, tidak memperdulikan Alyra yang sudah memasang wajah cemberut. Mungkin lebih baik Delia tidak menanyakan sesuatu tentang Shaka lagi. Mengingat Alyra seperti tidak ingin membahas hal itu terus menerus.
Melihat Alyra yang sudah bisa bersikap seperti biasa, membuat Delia sedikit khawatir karena takut Alyra menyembunyikan perasaan yang sebenarnya dari dirinya. Tapi, jika Delia terus bertanya. Delia juga takut Alyra semakin terluka karena terus saja membahas Shaka.
"Gue baik-baik aja kok, kejadian kemaren gak buat gue tumbang gitu aja. Semalem gue juga masih tidur sama Shaka." Alyra tiba-tiba berbicara, membuat Delia langsung menoleh dan menatap Alyra tepat di mata.
"Lo gak papa tidur bareng sama si Anjing itu?" Alyra tertawa kecil mendengar panggilan Delia untuk Shaka, semenjak kejadian menangis kemaren. Delia ikut-ikutan kesal dengan Shaka dan tanpa segan mengumpati Shaka saat mereka bertemu.
"Gak papa, gue mau coba lupain. Lagian kalo gak karena Shaka, gue gak tau mau tinggal dimana."
Wajah Delia berubah sendu, ia memegang tangan Alyra dan mengelusnya dengan lembut. "Lo bisa tinggal bareng gue, tar gue ngomong sama Papa dan Mama untuk bolehin lo tinggal di rumah."
Alyra tersenyum manis lalu menggeleng. "Gue gak papa, lagian tinggal 2 minggu ini."
Delia mengghela nafas lalu mengangguk pasrah, ia ingin yang terbaik untuk Alyra. Dan jika sahabatnya itu sudah memilih sesuatu, Delia tidak bisa menyangkalnya sekalipun Delia ingin.
"Iya deh, terserah lo. Tapi kalo misal si Anjing itu nyakitin lo lagi, ngomong aja sama gue. Biar gue geprek!"
Alyra tertawa lalu mengangguk mengerti. "Okee, Bos. Btw, ayo ke Fahmi. Gue mau tanya apa lagi yang bisa gue bantu."
Delia mengangguk lalu berdiri dari duduknya, berjalan mengikuti Alyra menuju tempat Fahmi berada. Disana, ia menemukan Fahmi yang sedang berbicara dengan seseorang.
"Fahmi." Alyra memanggil dan membuat kedua orang itu langsung menatap ke arahnya.
"Hai, Ly. Nata bukunya udah?" Fahmi bertanya ramah yang langsung Alyra jawab dengan anggukan kepala.
"Bagus kalo gitu, oh iya. Ini kenalin, Maxime Jasper, pengisi seminar kita besok, Maxime, ini Alyra. Salah satu panitia Vellum Lumina." Fahmi menunjuk seorang pria yang memakai kemeja putih lengkap dengan kacamatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Novela Juvenil🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...