Halo V-Love!!! Terimakasih atas komentar dan dukungan kalian di part sebelumnya ya🔥
Oh iya, karena banyak yang request cerita Aurora, maka Kak Lova turutin itu🔥Yeay!! Kalian bisa baca cerita Aurora di Wattpad dan KaryaKarsa ya, di KaryaKarsa sudah part 7🔥✨
Jangan lupa mampir💋♥️
💫 HAPPY READING 💫
4Mata Shaka bergerak pelan, merasa terganggu dengan cahaya yang rasanya sangat menyilaukan mata. Ia sedikit membuka mata dan melihat tirai besar yang seharusnya tertutup sudah terbuka lebar. Membuat cahaya matari dengan leluasa menganggu dirinya yang sedang terlelap dalam tidurnya.
Ia ingin mengumpati Lylian, karena seingatnya, hanya perempuan itu yang berada di kamar ini dan menghabiskan malam panas dengannya. Namun, saat Shaka merasakan Lylian masih tidur di sebelahnya dan sedang memeluknya dengan erat, membuat umpatan Shaka tertelan dan sadar jika bukan Lylian yang membuka tirai itu. Melainkan orang lain!
Shaka langsung menegakkan badannya, ia membulatkan mata terkejut saat melihat Aurora sudah duduk dengan anggun di sebuah sofa single yang menghadap langsung ke tempat tidur, perempuan seksi itu menatap Shaka dengan datar. Kakinya di silangkan hingga memperlihatkan paha mulus yang pasti membuat semua laki-laki bertekuk lutut hanya untuk sekedar mengelusnya.
"Temui gue di parkiran 10 menit lagi, berani gak dateng, lo abis sama gue!" Aurora berucap dengan dingin, ia berdiri duduknya dan langsung pergi dari sana. Meninggalkan Shaka yang masih diam membeku.
Noah sialan! Pasti laki-laki itu yang memberikan akses Aurora untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Sialan!" Shaka menyingkirkan tangan Lylian yang masih memeluknya, dengan tergesa-gesa ia turun dari atas ranjang dan berlari ke arah kamar mandi. Jika Aurora sudah memberi perintah dengan raut wajah datar seperti tadi, maka sudah hal wajib bagi Shaka untuk menurutinya.
Tidak sampai 10 menit, Shaka sudah berlari kecil ke arah mobil Aurora, laki-laki itu sudah tampak rapi dan bersih. Pintu mobil Aurora di buka dengan santai oleh Shaka, laki-laki itu masuk dan langsung menyapa Aurora.
Tapi sapaan Shaka tidak ada jawaban, karena Aurora tetap melihat ke depan dengan kacamata hitamnya, tidak berniat melirik Shaka sedikitpun.
"Kenapa sampek nyusulin gue kesini?" Shaka mengajukan pertanyaan, ia tidak tenang melihat Aurora yang hanya diam saja.
"Handphone lo kemana?" Dan bukannya menjawab, Aurora malah balik bertanya pada Shaka.
"Ada, tapi di silent."
Aurora tersenyum mengejek, senyuman yang membuat Shaka tidak nyaman. Ada sesuatu yang tidak beres hingga membuat Aurora bersikap seperti ini. Tapi, Shaka tidak tau apa itu.
"Kenapa di silent? Biar gak ganggu acara sex lo berdua? Hebat ya, sex nya? Sampek Lo gak ada waktu untuk sekedar angkat telfon?"
Ucapan Aurora terasa sangat merendahkan Shaka hingga Shaka mengeluarkan ekspresi tersinggung yang kentara sekali.
"Kenapa, Ra? Ada masalah?"
Aurora menoleh, ia menatap Shaka dengan tajam di balik kacamata hitamnya. Sedetik kemudian ia melayangkan tamparan keras ke arah wajah Shaka. Membuat wajah Shaka langsung tertoleh kesamping karena kuatnya tamparan.
"Lo brengsek!" Aurora menunjuk Shaka tepat di wajah.
"Apasih, Ra?! Lo kenapa?!" Shaka membentak, ia benar-benar tidak terima di tampar tanpa alasan yang jelas oleh Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...