7 - Perkara Pesan

3.3K 40 0
                                    

💫HAPPY READING💫

Ternyata ajakan sex dari Alyra itu hanya bercanda, karena setelah 5 menit pesan itu terkirim, Alyra sudah langsung menghapusnya. Alyra masih belum seberani itu untuk mengajak Shaka melakukan sex duluan. Apalagi kemarin malam ia baru saja melakukan sex dengan laki-laki itu. Dan rasanya masih terasa sampai sekarang, sakit. Namun, nikmat.

Alyra bersyukur Shaka tidak pulang hingga ia tidak perlu menghindari Shaka karena malu, meskipun pesan yang ia kirimkan belum dibaca oleh Shaka, tetap saja Alyra merasa malu. Karena bisa-bisanya ia mengirim pesan seperti itu dengan alasan  merasa frustasi. Arghhh memikirkannya benar-benar membuat Alyra rasanya ingin menenggelamkan diri di lautan karena saking malunya.

Alyra melambaikan tangan saat Delia memanggilnya dari kejauhan, ia berlari kecil untuk menghampiri Delia dengan cepat, disana ia menemukan teman-teman satu fakultasnya yang sedang bercanda bersama.

"Pagi semuanya." Alyra menyapa yang langsung teman-temannya balas.

"Pagi juga, Ly."

"Ly, nanti siang jadi ke V-L Kingdom 'kan?" Delia bertanya setelah mengingat jika semalam Alyra mengajak mereka untuk pergi ke sebuah tempat terkenal di Valtown.

"Jadi dong, gue mau pinjem novel soalnya."

"Good, soalnya gue juga pengen belanja." Delia menampilkan senyum cantik yang membuat Alyra mengangguk mengerti, tidak seperti dirinya yang tidak beruntung dalam keluarga. Delia jauh lebih beruntung, gadis manis itu di cintai oleh keluarga besarnya hingga sering membuat Alyra merasa iri saat menginap di rumah Delia.

Mungkin itu menjadi alasan kenapa vibe yang dibawa Delia selalu positif dan terasa cerah, karena keluarganya mencintainya dengan sepenuh hati. Dan Alyra tentu bersyukur memiliki Delia sebagai sahabat. Karena gadis cantik itu selalu membuatnya tersenyum dan merasa baik-baik saja.

"Pagi!" Sapaan itu membuat Alyra dan seluruh orang disana menoleh pada sumber suara, mata Alyra membelalak sedikit saat orang yang menyapa itu adalah Shaka.

"Pagi, Shaka." Semua menbalas dengan ramah, sungguh, berteman dengan salah satu anggota Red Dangerous membuat mereka merasa menjadi murid populer, terkecuali Alyra tentu saja. Berteman dengan Shaka hanya membuat perasaan Alyra jengkel karena selalu di ganggu oleh laki-laki itu.

Shaka menatap Alyra dengan datar, Alyra yang di tatap seperti itu langsung mengalihkan pandangan, wajahnya memerah karena mengingat kelakuan konyolnya tadi malam.

"Shak, tugas dari Pak Reno, udah?" Delia bertanya saat melihat Shaka mendudukkan diri di dekat Alyra.

"Gue udah." Shaka menganggukkan kepalanya dan menatap Delia balik.

"Mana? Lo ada janji mau kasih gue jawaban lhoo."

Mendengar hal itu, Shaka mengeluarkan buku kuliahnya dari dalam tas dan menyerahkannya pada Delia. "Nih, gue mah gak pernah main-main sama omongan gue, gak kayak seseorang."

Seraya mengatakan itu, Shaka menatap dalam pada Alyra. Membuat Alyra paham jika Shaka sudah membaca pesan tadi malam. Sialan!

Tangan Shaka menyentuh paha Alyra dan meremasnya pelan, membuat Alyra langsung di landa panik karena takut ketahuan teman-temannya. Apalagi ini di tempat umum, semua orang bisa melihat apa yang dilakukan Shaka padanya. Tapi untungnya ada meja di tengah-tengah mereka, menghalangi yang lain untuk melihat kelakuan Shaka. Terkecuali Delia. Karena ia duduk di samping Alyra. Menunduk sedikit Delia akan tau apa yang sedang Shaka lakukan.

FRIEND WITH BENEFIT 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang