Halo V-Love!!! Terimakasih atas komentar dan dukungan kalian di part sebelumnya ya🔥
Jangan lupa mampir di cerita Aurora ya, aku jamin cerita Aurora akan selalu menyenangkan cerita FWB❤️🔥
Jangan lupa mampir💋♥️
💫 HAPPY READING 💫
Sudah seminggu Alyra berada di rumah sakit, tapi Shaka tidak pernah datang untuk sekedar melihatnya, hanya Aurora, anggota dari Red Dangerous yang sering datang untuk menjenguknya. Sedangkan yang Alyra harapkan tidak pernah terlihat batang hidupnya. Apakah setidak peduli itukah Shaka kepada dirinya hingga Shaka tidak terbesit di pikiran Shaka untuk melihatnya di rumah sakit?
Alyra cukup kecewa, nyatanya perasaannya tidak bisa menerima jika Shaka tidak peduli lagi kepadanya. Ia masih mengharapkan Shaka datang lalu bertanya dengan posesif apa yang terjadi dan bagaimana keadaannya. Tapi itu hanya angan Alyra saja, karena seminggu berbaring disini. Alyra tidak pernah melihat Shaka.
Pintu ruangannya terbuka, pancaran penuh harap hadir di mata Alyra saat berharap yang membukanya adalah Shaka. Tapi tatapan itu langsung berubah kecewa saat bukan Shaka yang datang melainkan Atlas.
Atlas mendengus saat melihat pancaran kekecewaan dari mata Alyra saat melihatnya, pasti lagi-lagi perempuan ini mengharapkan Shaka yang datang.
"Lo disini." Alyra menyapa dengan kepala tertunduk, ia ingin menangis karena lagi-lagi ia dikecewakan oleh harapannya.
"Gue dapet CCTV pas lo di tabrak, disana ketahuan siapa pelakunya. Dan gimana dia biarin lo tergeletak di atas aspal." Atlas menyerahkan sebuah handphone bewarna hitam kepada Alyra. Menunjukkan vidio CCTV yang sangat jelas dan menunjukkan wajah Hendry, Papa Tirinya yang telah membuat ia berada di rumah sakit sialan ini.
"Gue rasa itu bisa jadi bukti buat kasih ke nyokap lo kalo laki-laki itu emang gak baik. Gak usah tanya gue tau dari mana. Ngeliat kebencian di mata lo sampek lo susah-susah minta gue untuk hukum Papa Tiri lo. Buat gue paham semuanya." Atlas menjelaskan saat melihat wajah kebingungan Alyra yang langsung berubah menjadi maklum. Atlas itu pintar, tentunya ia bisa membaca situasi dengan baik. Apalagi Alyra sampai meminta hal yang tidak pernah ia pikirkan akan meminta pada seorang Atlas. Orang yang paling ia takuti.
Tentunya itu membuat Atlas paham jika Alyra sangat membenci Papa Tirinya.
"Terus, keberadaan Papa?"
"Sama gue, beserta anak perempuannya. Gue punya urusan sama anak perempuannya, dia yang nyuruh Ricky buat sebarin foto lo sama Shaka waktu itu. Gue libatin dia bukan karena lo, tapi karena dia udah ngusik Red Dangerous."
Alyra mengangguk kaku dan tersenyum tipis, ia tidak menyangka jika Atlas akan mau membantunya seperti ini. Meskipun aura mengerikan itu masih sangat terasa. Rasa-rasanya Atlas tidak seburuk itu.
"Makasih, Tlas. Gue gak tau harus bales lo gimana." Alyra berucap dengan pelan, perasaan takutnya tidak pernah hilang ketika berhadapan dengan Atlas.
"Cukup buat Aurora happy, lo aman. Tapi sekali lo buat dia sedih atau khianatin dia. Lo bakal berurusan sama gue. Gue gak bakal pernah bisa lembut sama orang-orang yang udah nyakitin Aurora, jadi pikiran aja apa konsekuensinya." Setelah mengatakan sederet kalimat yang terasa sangat mengerikan di telinga Alyra, Atlas pergi dari sana tanpa berucap apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...