50 - Insiden

1.1K 96 16
                                    

Halo V-Love!!! Apa kabar? Arghh aku mood sekali baca komentar kalian di part sebelumnya, terimakasih ya udah mau meramaikan 😍🔥

💫 HAPPY READING 💫

RSesuai apa yang di teriakkan Kaleandra tadi siang saat ia berada di parkiran, malam ini Red Dangerous akan berkumpul di Euphoria Station. Meskipun hampir setiap malam mereka berada disana. Tapi, jika Kaleandra sudah mewanti-wanti untuk berkumpul. Pasti ada hal serius yang akan dibahas. Dan Shaka, diwajibkan datang meskipun perasaannya sedang tidak karuan saat ini.

Pintu ruangan Red Dangerous terbuka, Shaka berjalan masuk dan langsung merebut gelas milik Kaleandra untuk di minum hingga tandas, sedangkan sang pemilik hanya menatap dengan wajah cengo.

"Anjirlah! Masih ada gelas lain, Shak! Kenapa harus rebut punya gua dah?" Kaleandra menggerutu dengan sebal, cintanya cowok itu pada alkohol membuat Kaleandra terkadang kesal pada orang-orang seenaknya merebut minumannya. Macam Shaka ini contohnya.

"Itu tau masih ada gelas lain! Kenapa gini doang di permasalahkan?!" Shaka menjawab dengan setengah membentak, membuat semua orang terdiam dan menatap kearahnya dengan tatapan bingung.

"Buset! Kenapa harus gitu sih? Kena smackdown siapa lo?" Kaleandra bertanya lirih seraya bergerak perlahan untuk pindah tempat duduk, ia tidak tertarik menjadi samsak dadakan Shaka.

Shaka berdecak, ia menyandarkan tubuhnya dan memijat pangkal hidungnya. Kepalanya benar-benar terasa pusing dan emosinya tidak stabil, saat ini Shaka ingin sekali membentak dan memukul orang.

Aurora yang menyadari situasi langsung menurunkan kakinya dari sofa dan menghampiri Shaka yang sudah seperti orang frustasi berat, perempuan seksi itu duduk dengan anggun dan menuangkan alkohol pada sebuah gelas dan menyodorkannya pada Shaka.

"Kenapa lo?" Aurora bertanya setelah Shaka menerima gelas itu dan meminumnya hingga habis.

Tak ada jawaban, Shaka kembali pada posisinya. Menutupinya wajahnya dengan satu tangan, memberikan gerakan jika ia tidak ingin di ganggu. Aurora mengerti, jadi ia bangkit dari duduknya dan kembali duduk ke samping Jaguar dan Atlas. Perempuan seksi itu juga tidak tertarik menjadi sasaran kemarahan Shaka.

"Lanjut aja, jangan peduliin gue." Ucapan Shaka memecah keheningan, ia merasa teman-temannya tidak bergerak dan hanya memandanginya saja.

"Masalahnya lo bawa hawa negatif dan semua orang gak bisa enjoy karena lo."

"Atlas." Zico, Geswa dan Aurora langsung menegur, ucapan Atlas hanya memperburuk keadaan.

Shaka menegakkan badannya dan menatap Atlas tajam, hal itu membuat semua orang tegang, karena mereka tau. Shaka saat ini benar-benar tidak bisa di usik.

"Terus kenapa? Lo mau gue keluar dari Red Dangerous?!" Pertanyaan sengit itu membuat Atlas semakin tajam menatapnya.

"Berani?" jawab Atlas dengan dingin.

"Lo kira gue takut?" Lagi-lagi Shaka menjawab dengan sengit.

"Gak usah di terusin! Apaan sih lo berdua!" Aurora menengahi karena ia tau, jika ini di lanjutkan. Semua tidak akan berakhir baik.

"Gak usah ikut campur, Ra! Ini bukan urusan lo!"

"Gak usah pakek nada itu kalo ngomong sama Aurora." Jaguar memberi peringatan, tapi bukannya takut, Shaka balik menatapnya dengan ekspresi menantang.

FRIEND WITH BENEFIT 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang