💫HAPPY READING💫
Seperti yag sudah dikatakan Shaka, Alyra dan cowok itu akan pulang bersama. Sebenarnya Alyra enggan untuk Menyetujui rencana itu karena potensi mereka akan ketahuan itu sangat lah besar. jadi, Alyra sudah takut duluan. Tapi, demi menghargai Shaka, Alyra terpaksa menyetujuinya.
Alyra menoleh kanan-kiri saat saat ingin masuk ke dalam mobil Shaka, gelagat Alyra itu membuat Shaka tertawa geli karena merasa Alyra terlalu lebay dalam bersikap. Padal mah bisa biasa aja kan?
"Apa sih? Lebay amat, orang gak bakal peduli kali lo pulang sama siapa." Shaka berbicara saat Alyra sudah masuk ke dalam mobilnya, tawanya membuat perempuan cantik itu memutar bola mata malas.
"Kayaknya lo emang lupa lo siapa, makanya lo enteng banget ngomongnya." Alyra menjawab ketus, Shaka seperti tidak tau jika ia memiliki fans fanatik yang siap menghancurkan siapa saja yang berani mendekati Shaka.
Shaka menanggapinya dengan tertawa kecil, ya, Alyra benar. Posisinya yang menjadi anggota Red Dangerous dan menjadi salah satu siswa terkenal di V-Lova Universty membuat ia seperti seorang idol yang kehidupannya selalu disorot.
"Lo laper enggak? Kita bisa makan di luar sebelum pulang."
"Boleh, gue juga belum makan." Alyra menyetujui karena ia juga sudah lapar.
Shaka mengangguk dan melajukan mobilnya untuk keluar dari parkiran kampus. Di perjalanan, ia meletakkan tangannya di paha Alyra dan mengelusnya sensual.
"Jangan mesum." Alyra memberi peringatan saat dirasa tangan Shaka akan menyentuh miliknya.
"Kenapa sih?! Gak ada orang juga!" Shaka langsung protes saat Alyra memindahkan tangannya dari atas paha perempuan itu ke pahanya sendiri.
"Ini di jalan, Shaka. Di jalan!" Alyra memberi penekanan pada setiap ucapannya. Kesal jika harus menghadapi kemesuman Shaka yang selalu ada dan tidak tau tempat.
"Lo gak ngerti kayaknya saat gue bilang, kalo gue pengen dimanapun dan kapankun itu harus terjadi." Shaka memberhentikan mobil dan menatap dalam pada Alyra.
Alyra menghela nafas dan memutar bola mata malas, Shaka ini jika tidak dituruti akan selalu memancing keributan yang pasti akan menyusahkan dirinya. Jadi , tanpa banyak bicara, Alyra mengambil tangan Shaka dan meletakkannya di atas pahanya lalu ia timpa lagi dengan paha satunya agar tangan Shaka tidak kemana-mana.
Melihat itu membuat Shaka tersenyum miring, ia kembali menatap ke arah depan dan mulai menjalankan mobilnya. Melihat Alyra yang selalu nurut padanya membuat Shaka merasa sangat puas.
-V-Lova-
Selesai makan bersama, Alyra di antarkan ke apartemen oleh Shaka, laki-laki itu pamit untuk pulang ke rumahnya sebentar dan akan datang ke apartemen jam 7 malam.
Diperlakukan seperti itu membuat Alyra merasa menjadi simpanan Shaka, terkadang Alyra sedikit merasa sedih bila mengingat itu. Mengobarkan dirinya sendiri demi hidup tanpa harus bergantung lagi pada keluarganya. Sementara yang diharapkan untuk mencari dirinya sendiri bersikap tidak peduli dan sampai sekarang pun tidak ada pesan atau pun panggilan masuk dari perempuan yang menjabat sebagai Ibunya itu.
Miris sebenarnya, tapi ya sudahlah. Sedikit demi sedikit Alyra bisa menerima hidupnya yang seperti ini.
"Wait!" Alyra berteriak dan berlari kecil saat melihat pintu lift akan tertutup. Seseorang di dalam sana segera menahan pintu agar tidak tertutup sebelum Alyra masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT 21+
Teen Fiction🔞CERITA BERBAU DEWASA🔞 ⚠JIKA TIDAK SUKA SILAKAN SKIP TANPA HARUS MELAPORKAN!⚠ KARENA MEMBUAT CERITA TIDAK SEMUDAH 🚫YANG DIKIRA!🚫 Red Dangerous Series #01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka da...