39 - Bertemu Lylian

1.8K 87 8
                                    

Halo V-Love!! Apa kabar hari ini? Terus dukung Queen meskipun Queen jarang update ya🙏🏻😭 Queen tuh sibuk banget, ngurus kerjaan. Jadi gak ada waktu buat nulis🥺tapi akan Queen usahakan cerita ini sampai tamat. Terus temenin Queen ya❤️‍🔥

Sudah lebih dulu update di KaryaKarsa, yang udah penasaran jangan lupa mampir😍❤️‍🔥

💫HAPPY READING 💫

"Lo beneran ngajak gue ke club?" Alyra memasang wajah tidak percaya saat berada di depan sebuah club terbesar di Kota VL-Town, dengan gedung yang berdiri gagah hingga rasanya menembus langit dengan setiap lantai yang di hiasi cahaya memanjakan mata mampu membuat Alyra cengo seperti orang tolol.

"Kan udah gue bilang, kita bakal kumpul bareng Red Dangerous." Shaka menatap Alyra yang masih memasang wajah persis orang tolol yang sialnya terlihat menggemaskan di matanya.

"Ya, gue kira di cafe. Taunya di club, ya?" Suara Alyra merendah di akhir, sebelum ini mana pernah Alyra pergi ke tempat seperti ini. Ia tidak pernah tertarik. Tapi karena Shaka yang mengajaknya mau tak mau Alyra harus menuruti.

"Mana ada RD kumpul di cafe kalo malem, ya selalu kesini tujuannya. Udah ah ayok! Tar Atlas ngereog kalo kita kelamaan." Shaka menarik tangan Alyra untuk mengikuti dirinya, menggenggamnya dengan lembut agar tidak kehilangan perempuan itu di tengah-tengah pesta yang sedang terjadi di ruang utama Euphoria Station.

Suara musik yang terdengar kencang di sertai teriakan para orang-orang yang menikmati musik yang di putarkan oleh seorang DJ berkulit hitam menambah kemeriahan di tempat itu.

Alyra memegang lengan Shaka dengan 2 tangan, takut tertinggal. Alyra tidak pernah datang ke tempat ini, dan semua ini tampak asing bagi Alyra.

Shaka membawanya masuk ke dalam lift, disana. Alyra langsung merasa lega karena suara bising tadi seketika hilang dan tergantikan dengan keheningan dan suara lift yang berjalan naik.

"Wahh! Gue gak pernah pergi ke tempat serame itu." Alyra menoleh ke arah Shaka dengan wajah kaget yang terlihat lucu.

"Masak? Itu biasa lhoo, lebih rame lagi kalo malem minggu."

"Gila! Gak lagi deh gue ngikut lo kesini, takut gue."

Mendengarnya, Shaka hanya bisa tertawa merasa gemas dengan tingkah Alyra. Padahal hanya pergi ke  club saja, tapi sikap Alyra seolah di bawa ke tempat berbahaya.

"Tapi, kalo gue ngajak lagi?" Shaka bertanya dengan ekspresi jahil yang membuat Alyra berdecih,  cowok satu itu masih saja suka menjahilinya.

"Pergi aja sendiri! Gue gak mau ikutan!" ketus Alyra yang membuat Shaka tertawa lepas.

Pintu lift terbuka, Shaka langsung kembalik menarik tangan Alyra untuk mengikuti langkahnya. Padahal Alyra sudah menyiapkan diri jika tempat itu akan serame di bawah. Tapi ternyata tidak, tempat itu terlihat sepi dan hening. Seolah tidak berpenghuni.

Rasa cemas langsung menyergapi perasaan Alyra, bagaimana jika nanti ia akan di jual oleh Shaka? Apalagi tempat ini benar-benar terlihat menyeramkan. Rasa-rasanya Alyra lebih suka keadaan yang di ruang utama tadi daripada tempat ini yang terlihat sangat sepi.

Alyra menarik tangan Shaka saat mereka berada di hadapan sebuah pintu mewah, perasaan Alyra tidak karuan. Bagaimana jika ke dalamnya hanya laki-laki saja dan ia perempuan sendiri? Bagaimana jika mereka bersikap kurang ajar sedangkan Shaka tidak akan membelanya?

"Kenapa?" Shaka bertanya dengan alis terangkat sebelah karena melihat tingkah Alyra yang tampak cemas.

"Di dalem ada ceweknya, gak?"

FRIEND WITH BENEFIT 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang