Happy Reading 🤍
Pagi ini, Zeandra memulai hari Senin dengan ceria. Kali ini, ia bisa pergi ke kantor dengan lebih tenang karena tidak khawatir terlambat seperti minggu sebelumnya. Sebelumnya, Zeandra selalu datang terburu-buru dan tidak memiliki banyak waktu untuk bergabung dengan teman-teman kantornya. Bahkan saat jam istirahat, Zeandra sering sibuk menyelesaikan pekerjaan agar bisa pulang lebih cepat.
"Ahh, Zeandra, tumben banget datang pagi-pagi," ucap Ari sambil mengejek setelah melihat Zeandra baru saja duduk di meja kerjanya.
"Ehh, sebenernya kan aku biasanya datang pagi," jawab Zeandra dengan percaya diri.
"Mana ada, kamu udah seminggu hampir telat terus, untung belum briefing juga," kali ini Maya ikut menambahkan.
"Ada sedikit masalah, tapi udah beres kok," ujar Zeandra sambil tersenyum menampilkan barisan gigi yang rapi. Dia sudah lebih baik sekarang, meskipun harus tetap menjalani hidup dengan baik meski setelah berduka.
"Kenapa sih, cerita dong," ucap Maya dengan rasa ingin tahu.
"Nanti aja pas istirahat, aku ceritain, sekalian aku telaktir deh," jawab Zeandra sambil mengisyaratkan agar mereka bertemu saat istirahat.
"Asik deh, jadi telaktir nih," seru Ari dengan semangat.
"Heh, giliran gratis aja, semangat banget ya," cibir Maya sambil menggoda Ari.
Tawa riang pun terdengar di antara mereka. Meskipun ada candaan dan ejekan, Zeandra merasa senang bisa tertawa dan bercanda lagi dengan teman-temannya.
•••
"Ze, ayok katanya mau nelaktir," Tiba-tiba Ari menghampiri meja kerja Zeandra Ari dengan semangat.
"Emang udah waktunya istirahat?" tanya Zeandra sambil tertawa.
"Lima menit lagi," jawab Ari dengan ceria.
"Ari memang kalo ada yang gratisan selalu paling depan, padahal mah istirahat aja belom," goda Maya dengan tawa.
"Eh, kerjaan gue udah selesai, ni bosss," balas Ari dengan bangga.
"Ya udah, sebentar aku nyelesein kerjaanku dulu. Teh Maya juga belum selesai, kan?" ucap Zeandra.
"Iya nih, Lo duluan aja pesan makanan buat kita," ucap Maya pada Ari.
"Yeee lo mau enaknya aja, yaudah duluan. Noh, lihat, Bos juga udah istirahat," ucap Ari sambil menunjuk ke arah ruangan Rafa.
"Sotoi lo!" ceplos Maya.
"Orang gue tadi liat Bos keluar, makanya gue ngajak makan sekarang," ucap Ari sambil pergi meninggalkan Zeandra dan Maya yang hanya dapat menggelengkan kepala melihat tingkahnya.
Lima menit kemudian, Zeandra dan Maya tiba di kantin kantor. Namun, kejanggalan terjadi ketika mereka melihat ada empat porsi makanan dan minuman di meja, padahal mereka hanya bertiga.
"Lho, kok ada empat porsi? Kita kan cuma bertiga?" tanya Zeandra sambil menarik kursi untuk duduk.
"Itu buat Pak Bos," ucap Ari.
"Hah? Pak Rafa?" tanya Zeandra kaget.
"Iya, Ze, sudah seminggu ini Pak Rafa makan bersama kita. Sejak kamu sibuk," ucap Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey Of Love
Chick-LitSemuanya berawal ketika Zeandra dipindah tugaskan ke Bandung, yang mengubah kehidupannya secara drastis. Hidupnya menjadi sangat epik ketika ia harus berurusan dengan atasannya yang menurutnya annoying. Adu mulut seringkali memecah ketenangan, membu...