Cahaya matahari menyelinap melalui celah tirai kamar, membangunkan Rafa dari tidurnya. Ia menarik tirai dan memandang ke luar jendela. Udara pagi terasa sejuk dan menyegarkan. Hujan sudah berhenti, menghilangkan suasana menyeramkan yang menyelimuti villa selama malam.
"Pagi, Fan," sapa Rafa. Ia merasa sedikit lebih tenang setelah beristirahat semalam.
Rifan masih tertidur pulas di tempat tidurnya. Ia terlihat sangat lelah setelah menjalani perjalanan yang melelahkan semalam.
Rafa mendekati tempat tidur Rifan dan menepuk bahunya dengan lembut.
"Fan, bangun. Udah pagi," ucap Rafa dengan nada yang lembut.
Rifan menggerakkan tubuhnya dan kemudian membuka matanya dengan sedikit kesulitan. Ia menatap Rafa dengan tatapan yang masih ngantuk.
"Pagi," jawab Rifan dengan nada yang sedikit ngantuk.
"Ayok bangun dulu" ucap Rafa dengan nada yang antusias.
Rifan mengangguk pelan. Ia masih sedikit lelah, namun ia ingin menemukan Zeandra dan Keenan secepatnya.
"Ayo kita sarapan dulu," ajak Rafa. "Nanti kita cari mereka lagi."
Rifan menangguk pelan. Ia turun dari tempat tidurnya dan kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Mereka kemudian turun ke bawah untuk sarapan. Kakek tua itu sudah menunggu mereka di teras depan villa. Ia menawarkan sarapan yang sederhana, tetapi terasa sangat lezat di pagi hari.
"Bandung sepagi ini keren banget ya?" ucap Rifan, matanya menatap pemandangan lembah yang terhampar luas di depan mereka. Udara segar pagi menyerbu hidung, menyegarkan pikiran yang semalam penuh dengan kecemasan.
"Iyalah, makanya tinggal di Bandung," jawab Rafa dengan nada bangga. Ia memang menyukai Bandung dengan segala keindahannya.
"Yee, gue kan kerjanya di Jakarta," jawab Rifan dengan nada sedikit merengek. Ia memang ingin bisa tinggal di Bandung dan menikmati keindahan alamnya.
"Nanti kalau udah pensiun bisa pindah ke Bandung," ucap Rafa sambil tersenyum.
Rifan menangguk pelan. Ia masih merasa sedikit lelah setelah perjalanan yang melelahkan semalam. Namun, ia juga merasa sedikit lebih tenang setelah beristirahat semalam dan menikmati sarapan yang enak.
"Mau cari ke mana hari ini?" tanya Rifan, suaranya sedikit lelah setelah semalam berburu di tengah hujan.
"Ke villa itu," jawab Rafa dengan tegas. Ia masih merasa cemas dengan keadaan Zeandra dan Keenan. Ia ingin menemukan mereka secepatnya.
"Minta anter sama Pak Nana," ucap Rifan, menyarankan untuk meminta antar pada kakek tua itu. Ia merasa sedikit lelah dan ingin mencari Zeandra dan Keenan dengan lebih efisien.
"Oke," jawab Rafa. Ia mengangguk setuju dengan saran Rifan.
Mereka kemudian berjalan menuju teras depan villa untuk mencari kakek tua itu.
"Pak Nana!" panggil Rafa.
Kakek tua itu kemudian muncul dari balik rumah. Ia menatap Rafa dan Rifan dengan tatapan yang ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey Of Love
Chick-LitSemuanya berawal ketika Zeandra dipindah tugaskan ke Bandung, yang mengubah kehidupannya secara drastis. Hidupnya menjadi sangat epik ketika ia harus berurusan dengan atasannya yang menurutnya annoying. Adu mulut seringkali memecah ketenangan, membu...