"Sang Pecandu datang."
Riwayat kami akan segera tamat apabila manusia sialan itu tiba. Kegelapan kembali merenggut paksa harapan kami untuk bebas. Jalan yang telah kami tempuh dengan keringat, air mata, dan pemikiran harus berakhir seperti ini. Kam...
1. Visualisasi hanya pemanis supaya para pembaca bisa lebih mudah memahami isi cerita. 2. Jangan kaitkan mereka dengan kehidupan nyata, ini hanya fiksi. 3. Jangan pula kaitkan dengan tokoh lain atau cerita lain, tolong hargai penulis.
(Mengenang)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Korban satu, Yudhistira • Kelas 12.1 • Ketua ekskul tenis meja, pernah menjabat selama satu tahun dua bulan.
"Kita teman, sampai kapan pun itu. Meski salah satu dari kita hanya menganggap kita sebagai pesaing saja."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Korban dua, Septiawan • Kelas 12.3 • Wakil ketua ekskul tenis meja • Cukup ahli dalam beberapa mata pelajaran, pernah mendapatkan juara dua olimpiade astronomi tingkat kabupaten.
"Hidup, hidup dan hidup. Susah rasanya mendapatkan tekad itu lagi."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Korban tiga, Bayu Anugerah • Kelas 11.1 • Sering membuat lelucon aneh, dikenal sebagai orang periang yang selalu mengungkapkan seluruh isi pikirannya. • Beberapa kali masuk ruang konseling karena membuat kekacauan dengan siswa kelas dua belas.
"Tak ada gunanya menyesal sebab sejak awal perkenalan kita itu palsu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.