"Mian baru sempat chat. Aku sudah sampai di rumah. Sampai jumpa besok di kampus!! "
.
.
.
.
.
.
.
.
"Terimakasih sudah mengantarku, hyung. Hati-hati di jalan!! " ucap yechan sebelum turun dari mobil jaehan.
Ya...
Jaehan sengaja mengantar kan yechan pagi ini.
Sejak pertemuan kemarin tu anak begitu nempel dengan jaehan. Bahkan semalam yechan memilih menginap di kamar jaehan dengan alasan masih teramat rindu.Lalu pagi ini, diapun masih berdrama untuk tidak masuk sekolah dengan alasan belum ada pelajaran karena masih tahap pengenalan. Jadilah jaehan dengan sedikit memaksa mengantarkan yechan sampai depan gerbang sekolahnya.
Jaehan tersenyum, mengelus pucuk kepala yang muda.
"Belajarlah yang benar. Dan jangan cari pacar dulu, kau masih bocah tau!!?? " jaehan memperingati.
'Bagaimana aku bisa mencari pacar, kalau duniaku ada bersamamu hyung'batin yechan
Namun yechan hanya mengangguk. Kemudian perlahan turun.
Yechan masih berdiri memandang mobil jaehan yang sudah menjauh.Ia terlalu bingung menggambarkan apa yang telah terjadi padanya.
Rasa yang telah tumbuh bersarang dan semakin menguat.Apa yang akan terjadi dengan hubungan yang sudah terjalin apik selama ini.
Haruskah hancur tak bersisa karena keegoisan yechan???
Yechan menghela nafas dalam lalu melangkah ke gedung kelasnya.
Mencoba mengabaikan rasa yang kian mengalihkan dunianya."Hai... Ku pikir kau sudah duduk di kelas. Ternyata masih disini!! " sapa yonggi yang jg bersekolah di tempat yang sama dengan yechan.
Yechan melepas rangkulan yonggi, merasa gerah.
"Aku malas datang ke sekolah sebenarnya. Aku ingin ikut Hyung ke sekolahnya saja. " saut yechan sambil merengut.
"Hyung?? Kau punya hyung, yechani?? " tanya haebom teman barunya
Wajar saja yechan memiliki wajah yang begitu rupawan, sehingga tidak sulit baginya memiliki banyak teman. Apalagi yechan memang orang yang humble dan tidak memilih dalam berteman.
Masa ospek kemaren saja wajahnya sudah mencuri perhatian siswa baik seangkatan maupun kakak kelas.
Bahkan kakak kelas tak segan memberi perhatian lebih padanya.
Namanya sudah cukup populer karena terlalu sering di panggil waktu ospek kemaren. Sehingga sekarang wajahnya banyak yang mengenali. Lihat saja sekarang, hampir sepanjang jalan setiap orang menyapanya. Lelah sebenarnya yechan membalas walau hanya melemparkan senyuman.
Lama-lama di abaikan jg sapaan mereka."Lihat??!!! Kawan kita sangat populer!! Kita tidak rugi berteman dengannya! " seru yongje melihat meja temannya penuh dengan aneka camilan.
Yonggi hanya tersenyum sedang yechan membuang nafas lelah. Berjalan pelan ke bangkunya. Membiarkan teman-teman nya berebut makanan yang menggunung di mejanya.
"Baru awal semester. Tapi yechan sudah sangat populer"
"Yak... Kunyah yang benar. Dasar kau ya... "
Begitulah kira-kira keributan yang sering terjadi. Dari dulu ketika yechan masih duduk di bangku sekolah menengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetanggaku tersayang
Teen Fictiongimana jadinya kalau kamu menyukai tetangga dekatmu, tapi tidak tahu cara mengutarakan nya. karena kamu gak mau hubunganmu nanti menjadi canggung kalau ternyata si doi tidak memiliki rasa yang sama denganmu...