bab 25

156 25 7
                                    

Yechan mengerjapkan matanya.
Di liriknya kaca lebar pembatas ke balkon kamarnya. Nampak di luar langit sudah berubah gelap.
Pandangan nya ia arahkan ke perutnya, ada tangan yang melingkar indah di sana jg terasa hembusan nafas di ceruk leher nya.

Yechan menggeser tubuhnya melihat orang yang berbaring memeluknya. Sudah pasti tahu siapa pelakunya karena aromanya begitu di kenal oleh yechan.
Yechan tersenyum. Merapikan rambut jaehan yang sedikit terurai menutupi dahinya.
Membuat jaehan perlahan membuka matanya.

"Apa aku membangunkan, Hyung?? " tanya yechan

Jaehan menggeleng

"Aku belum tidur?! " jawab jaehan kemudian membawa tubuhnya bersandar di kepala ranjang.

"Hyung baru pulang?? "

"Emmm... Belum lama!! "

Yechan melihat jam yang ada di meja sebelah ranjangnya. Terkejut kemudian duduk.

"Ini sudah lewat tengah malam, Hyung baru pulang?? "

Yah...
Jam sudah menunjukkan pukul 02 pagi.
Jaehan mengangguk.

"Ada yang harus segera Hyung selesaikan!! "

"Sepenting itu?? "

"Hemm!! " jaehan mengangguk

Yechan ikut menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Dalam hati ia merasa sedih. Jaehan sekarang sangat sibuk. Sibuk oleh pekerjaan yang mengharuskan dia pergi kadang sangat lama.

"Hyung!!! " yechan mengaitkan jarinya pada jari jemari jaehan dan terus ia pandangi.

"Emmm!?? " tanya jaehan melirik wajah yechan yang nampak sendu

"Aku mencintaimu, hyung !! "

Jaehan tersenyum.
Hatinya tergelitik tiap kali yechan mengatakan kalimat itu.

"Kenapa Hyung tidak menjawab?? " tanya yechan menatap jaehan

"Yaakkk... Aku yang pertama mengatakan, kalau kau lupa!!? "

"Tapi Hyung tidak mengatakan kalau Hyung mencintaiku!! " yechan mengerucutkan bibirnya.

Jaehan masih tersenyum melihat yechan. Sebenarnya sifat yechan yang begini begitu menggemaskan. Sisi manja yechan yang hanya di perlihatkan pada jaehan. Namun jika aura dominan nya keluar, usia jaehan yang jelas lebih tua tidak sebanding.

Yechan mengangkat tautan tangan keduanya. Membawa punggung tangan jaehan lalu mengecupnya.

"Hyung, jadilah kekasihku!! "
Yechan menatap lurus ke mata jaehan.

Jaehan terdiam,
Tidak ada senyum di wajahnya. Matanya masih menatap lurus masih dapat terlihat sedikit keraguan di sana. Benar... Cinta jaehan belum sedalam milik yechan. Mungkin rasa jaehan baru saja tumbuh.

Jaehan menundukkan pandangannya membuat hati yechan agak berdenyut nyeri. Mungkin kah apa yang sudah terjadi hanya salah paham?? Benarkah tadi hanya bunga tidur yechan?? Haruskah tadi yechan tidak terlelap??

Mendadak mata yechan terasa panas. Ada sesuatu yang memenuhi dadanya.

"Hyung??! " lirih yechan

Kedua nya saling duduk berhadapan. Jari saling bertaut. Tapi hanya yechan yang melihat jaehan sedang jaehan menunduk memperhatikan tautan tangan mereka.

"Yechani...!! " jaehan mengangkat pandangnya ke wajah yechan.
Nampak mata yechan memerah menahan tangis. Tangan jaehan terulur membelai pipi yechan. Mata yechan seketika tertutup menikmati sentuhan jaehan. Bahkan sebelah tangannya mengambil tangan jaehan, mempertahankan nya di bibir yechan.

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang