bab 19

122 22 3
                                    

Mentari bersinar cerah.
Pagi yang cukup sibuk untuk para siswa SMA dimana yechan menuntut ilmu kini tengah mengadakan acara wisuda kelulusan.
Para penjual buket berjajar di depan gerbang masuk.
Juga banyak pedagang kaki lima yang jg ikut meramaikan menjajakan dagangan mereka.

Begitupun yechan, dirinya sudah rapi dari pagi. Melihat kembali jas sekolahnya di cermin yang sebentar lagi ia tinggalkan di ganti dengan almamater kebesaran anak kuliah.

"Sudah ganteng banget anak mama. Kamu tuh dah kaya anak gadis aja, dari tadi mama lihat muter-muter aja di depan cermin. Ngapain?? " ucap mama yechan yang tiba-tiba muncul ke kamar yechan.

"Apa sih ma. Ini kan acara penting yechan. Salahkah kalau yechan sedikit tampil lebih ganteng??!! "

"Tapi anak mama emang udah ganteng, sayang!! "

Yechan kembali melihat cermin. Mama yechan menghampiri, memegang puncak yechan dan berdiri di sebelahnya.

"Lihatkan, mama gak bohong!! "

Yechan tersenyum, memeluk mamanya.

"Sudah!! Matahari sudah naik hingga atas kepala dan kamu masih disini. Ini cerita kamu dulu apa mama papa dulu yang berangkat?? " ucap mama yechan mengingatkan

"Ohhh... Ya ma... Yechan pergi sekarang! Bye ma... " pamit yechan tak lupa memberi ciuman di pipi mamanya.

Mama yechan hanya tersenyum melihat tingkah anak manjanya. Tidak menyangka ternyata anaknya telah tumbuh menjadi remaja yang gagah dan rupawan. Ah... Rasanya baru kemaren sang anak menangis di pangkuannya. Sekarang sudah wisuda sma. Waktu begitu cepat berlalu.

.

.

.

Yechan berjalan santai di Koridor, dengan tangan penuh oleh bunga, buket maupun snack yang sedari tadi di berikan para pengagum yechan.
Yechan menuju loker berniat menaruh semua yang di tangannya di sana, namun sesampai di loker ternyata di sana lebih parah. Tidak ada tempat sama sekali. Entah yechan harus bersedih atau bahagia.

Bingung yechan melangkah menuju ruang kelas, mungkin di letakkan di meja nya saja. Baru saja di ambang pintu kelas, matanya sudah tertuju dengan yang bertumpuk di atas meja. Yonggi yang melihat ekspresi yechan hanya mengangkat bahu.

"Caa... Aku bantu...!! " ucap yonggi menghampiri yechan mengambil alih beberapa bawaan yechan.

"Emmm... " yechan mengikuti yonggi.

Yechan tak habis pikir. Dirinya bukan lah selebritas yang pantas mereka idolakan. Yechan hanyalah seorang pelajar biasa. Yang mungkin di beri sedikit kelebihan sebagai aktifis sekolah yang lumayan aktif. Tak di sangka antusias para siswa begitu dahsyat.

Baru saja yechan menjatuhkan bokongnya di kursi, datang serombongan gadis yang tentu membawa sesuatu di tangan masing-masing.
Yechan hanya meringis melihat itu.

"Chukkae, yechani! Aku ikut senang kamu lulus dengan nilai terbaik!! " ucap Cecil ketos sewaktu di kelas 2.sesama aktifis sekolah sambil mengulur kan sekotak coklat.

Yechan tersenyum menerima pemberian Cecil.

"Gumawo. Nilaimu jg cukup baik! Ku dengar kamu akan belajar di luar negeri?? "

"Ahh... Kamu juga mendengar itu?? " Cecil tersenyum malu.

"Semangat, aku yakin kamu pasti bisa nanti!! "

"Terimakasih. Aku akan merindukanmu!! " ucap Cecil kemudian pergi.

Lalu antrian pun berjalan, yechan menerima semua pemberian para gadis itu. Walau kebanyakan yechan tidak mengenali mereka. Nam jia membawa bunga jg sekotak coklat. Sebenarnya dalam hati yechan berpikir dirinya bukan lah seorang gadis, kenapa kebanyakan memberinya bunga dan coklat. Bisa gemuk beneran ini kalau di habiskan yechan semua...

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang