bab 18

158 23 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Seharian yechan menghabiskan waktu bersama jaehan. Di siang hari keduanya menikmati musim semi di sungai Han. Di sepanjang sungai han penuh sesak dengan orang yang entah datang dari mana saja.

Menikmati hangat nya sinar matahari jg aroma sakura yang semerbak tentu tak ingin di lewatkan begitu saja.

Hingga malam keduanya masih asyik menikmati kebersamaan. Entah di sengaja atau tidak baju yang kedua nya kenakan seolah senada.

Kini keduanya tengah menikmati suasana malam seperti biasa di puncak bukit yang memamerkan keindahan kota Seoul.
Yechan duduk di bangku yang tersedia sedang jaehan berdiri di samping pagar pembatas. Menatap keindahan kota dengan ribuan lambu bertaburan.

Yechan memperhatikan senyum cerah di wajah jaehan. Tanpa terasa menarik sudut bibirnya. Ia jg merasakan kebahagiaan ketika bersama jaehan. Dan tindak ada yang mampu mengubah itu.

Bunyi notif ponsel mengejutkan nya. Yechan merogoh sakunya untuk melihat dari siapa.

Yonggi

'Dimana?? '
'Gak ngajakin main?? '
'Yakkk... '
'Kau mengabaikanku?? '
'Mati kau?? '
'Baiklah, abaikan saja diriku.!! '

Yechan tersenyum kembali memasukkan ponselnya ke saku tanpa membalas. Jaehan yang memperhatikannya dari tadi kini berjalan lalu duduk di sebelah yechan.

"Dari siapa?? " tanya jaehan

"Min yonggi. "

"Kenapa tak di balas?? "

"Nanti saja. "

Yechan menatap jauh kedepan diikuti jaehan.

"Ingin masuk ke kampus mana?? " tanya jaehan tanpa mengalihkan pandangan

"Mungkin mengikuti jejak Hyung. Di sana lumayan bagus. Kemaren aku dari sana untuk melihat lebih dekat kegiatan kampus. Aku suka!! "

"Baguslah kalau kamu sudah memutuskan. Alumnus dari sana semua dapat di perhitungkan, apalagi dirimu yang memang dari awal sudah berbakat. "

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang