bab 40

78 10 4
                                    

Banyak adegan 21+
Peringatan usia
Harap bijak dalam membaca ya gaesss.

"Hyung!! Apa kamu benar-benar mabuk?? Bisakah kamu mengingat yang akan ku ucapkan nanti?? " tanya yechan kini menatap sepenuhnya pada jaehan.

"Aku tidak mau mendengar apapun darimu!! " tolak jaehan bahkan memalingkan wajahnya namun tangannya memegang erat baju yechan.

Yechan membawa jaehan dalam dekapannya. Mengelus surai yang begitu terasa lembut di telapak tangan nya. Sedikit menghirup aroma yang akan selalu ia rindukan di sisa hidup nya. Aroma yang mungkin tidak pernah bisa ia miliki.

Perlahan yechan membawa tubuh jaehan ke atas ranjang. Jaehan terlalu mabuk hingga kesadarannya semakin menipis.

Yechan berlalu ke kamar mandi bermaksud mengambil baskom dan air hangat untuk membersihkan tubuh jaehan. Perlahan yechan melepas pakaian yang menempel di tubuh jaehan.

Sesekali terdengar racauan dari bibir jaehan namun tak bisa tertangkap apa yang ia gumamkan.yechan menyeka dengan lembut tubuh jaehan menggunakan handuk kecil.

Yechan memandangi wajah teduh jaehan. Matanya yang terpejam namun bibirnya masih bergumam tidak jelas.
Bibir yechan mengulas senyum. Mengusap dengan lembut wajah yang dengan susah payah ia jauhi beberapa hari ini.

"Maafkan aku, hyung...!! Tolong jangan membenciku!! " gumam yechan.

Yechan hendak berdiri karena ia sudah selesai membersihkan tubuh jaehan. Namun sepasang lengan kini melingkar di perut nya. Tidak perlu di tanya tersangkanya. Matanya masih terpejam namun dekapan nya begitu erat.

"Aku akan mengambil piyama untukmu, hyung!! Lepaskan dulu!! " ucap yechan walau ia sadar jaehan tidak akan mendengar.

Yechan berusaha melerai tangan jaehan dari perutnya. Namun jaehan malah semakin menariknya hingga yechan jatuh menindih tubuh jaehan.
Beruntung yechan sigap menahan berat tubuhnya menggunakan sebelah tangan nya agar tidak terlalu menekan sang hyung.

Yechan terkejut.
Wajahnya hampir menyeruduk wajah jaehan. Nafas hangat yang masih berbau alkohol menusuk penciuman yechan. Namun ia abaikan. Karena melihat pipi merona jaehan nampaknya menggoyahkan pertahanannya.

"Cium aku, yechani?? " pinta jaehan masih dengan mata yang terpejam.
Kini kedua tangan jaehan melingkar di pinggang yechan menahan tidak membiarkan yechan bangkit dari atas tubuhnya.

"Hyung... Kamu sudah sadar?? " tanya yechan bingung.

Tubuh yechan dan jaehan benar-benar menempel hanya wajahnya saja yang sedikit berjarak. Menimbulkan gelenyar aneh yang terus bergejolak.

Mata jaehan masih tertutup rapat. Namun bibirnya nampak sedikit senyuman. Jaehan nampak sedikit nakal entah pengaruh alkohol atau apa. Kini dirinya menggerakkan tubuhnya. Menggesek sesuatu yang perlahan mengembang.

Yechan memejamkan matanya mencoba menahan gejolak dalam dirinya. Menggigit bibirnya. Tanpa ia sadari jaehan perlahan membuka matanya.

Diri nya memang mabuk. Bahkan kepalanya terasa sangat pening efek dari alkohol yang ia tenggak. Namun kesadaran nya sedikit pulih sedari yechan menyeka tubuhnya. Mungkin pengaruh dari air hangat yang menenangkan.

Ia sangat hapal dengan aroma dari tubuh yechan di tambah dirinya begitu merindukannya.

Jaehan tersenyum melihat yechan memejamkan mata sambil menggigit bibirnya. Membuat ia terus menggeliat menggesek perlahan.

"Ahhhh....!!! "

Akhirnya bibir yechan sedikit terbuka. Tanpa membuang waktu jaehan melumat kasar bibir yechan. Meremas punggung dan semakin merapatkan tubuhnya. Dirinya sudah lama mendamba akan yechan. Jaehan ingin menghabiskan malam ini bersama dengan orang yang di kasihinya.

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang