bab 5

156 23 8
                                    

"Aku merindukanmu, Hyung!!! "

.

.

.

.

.

.

.

Sudah sebulan lebih yechan dan jaehan tidak saling bersua.membuat yechan selalu uring-uringan.

Dirinya kini tengah rebahan di ranjangnya, memperhatikan ruang obrolannya dengan jaehan yang sudah 3 hari ini sama sekali tidak mendapat respon.

Hatinya terasa penuh sesak.
Entah mengapa ia merasa sangat kesal. Ingin ia menangis meraung bahkan berteriak sekencang nya.
Namun kembali lagi dirinya hanya bisa memendam semua rasa yang terus menggerogoti jiwanya.

Tanpa terasa air matanya sudah menggenang di ujung matanya. Melihat wallpaper yang kini masih setia ia pandangi.

"Hyung... "
Liriknya.

"Kamu kemana sebenarnya?? Kamu bilang hanya sebulan?? Ini sudah lewat!! Kamu baik-baik saja kan?? Kamu tidak melupakanku kan?? Apa kamu benar sudah punya pacar sampai melupakanku??!! Apa aku sangat merepotkan mu hingga kamu mengabaikanku begini?? "

Yechan mengusap air matanya yang nakal memaksa keluar. Yechan membawa tubuhnya untuk bersandar di kepala ranjang.
Matanya masih setia memandang senyum jaehan dalam ponselnya.

"Kalau memang aku begitu merepotkan mu, aku minta maaf Hyung. Aku janji tidak akan merepotkan mu lagi. Kau tau aku lulus dengan nilai yang fantastis. Jg aku lolos dalam ujian masuk sekolah dengan mudah. Hyung... Apa aku tidak merindukan ku?? Apa aku punya adik baru yang lebih menggemaskan di luar sana?? Kemaren aku ke kamarmu. Aromamu sudah hampir hilang Hyung?? Kapan kau akan kembali?? Aku janji tidak akan nakal lagi. "

Yechan membawa ponselnya dalam pelukan. Matanya terpejam. Hatinya benar-benar terasa sakit.

"Aku sangat merindukanmu, Hyung!!"

.

.

.

"Aku jg sangat merindukanmu, yechani?!! "

Yechan terkejut, seketika membuka matanya. Nampak jaehan tengah bersandar di pintu kamarnya. Memandangnya dengan senyuman.
Yechan mengucek matanya, memastikan bukan halusinasi nya semata.

Jaehan menggeleng berjalan perlahan ke arah yechan yang masih menatapnya tak percaya.

"Aku jg merindukanmu, yechani! " bisik jaehan di telinga yechan sedikit mencondongkan wajahnya.

Yechan tercekat.
Kini air matanya malah mengalir keluar dengan derasnya.

"Hyung jahat banget!! "
Yechan meluapkan kekesalannya dengan memukul jaehan. Yang di pukul hanya tersenyum tanpa membalas. Namun kemudian ia membawa kepala yechan dalam dekapannya. Membiarkan yechan menangis di balik perutnya. Bahkan  kini jaehan merasa kaosnya basah karena ulah yechan. Segitu rindukan dirimu yechan??

Jaehan mengelus rambut yechan sambil mengucapkan maaf.

Yechan masih meluapkan emosinya. Ia jg tidak tahu kenapa bisa sangat cengeng begini. Padahal ia ingin menjadi dewasa untuk jaehan. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan jaehan.

Yechan kesal dengan jaehan jg kesal pada dirinya sendiri.
Tak kunjung bisa mengendalikan emosinya, yechan meremat baju jaehan. Semakin menenggelamkan wajahnya. Ia yakin kini wajahnya memerah semua.
Kini dirinya malu menunjukkan wajahnya di hadapan jaehan.

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang