"Yechani... "
.
.
.
.
.
.
Yechan memandang jaehan bingung. Sepertinya sang hyung tengah gelisah. Jaehan masih memandangi wajahnya, apakah ia mencoba memastikan sesuatu??
"Hyung?? "
Jaehan tidak merepon.
"Ayo masuk hyung, katanya kau lapar?? "
Yechan mengingatkan. Mereka masih di parkiran belum ada yang keluar dari mobil. Cahaya temaram masih menemani keduanya di kesunyian.
"Kau pernah ciuman, yechan?? "
Sontak pertanyaan jaehan mengejutkan yechan.
"Apa maksud, hyung?? "
"Ahhh... Itu... " jaehan bergerak gelisah menyandarkan dirinya di kursi.
"Hyung... Kau sedang marahan dengan hyunji nuna?? " tebak yechan mengalihkan asumsinya.
"Emmm... Tidak sih! Kenapa?? "
"Kau yang kenapa, Hyung?? Pertanyaan mu aneh?? " yechan memandang ke luar mengamati suasana resto yang terlihat.
"Ayo turun, Hyung? Sudah semakin larut. "Yechan membuka pintu mobil
" ohh... Nee... "Jaehan mengikuti lalu mereka berjalan masuk ke resto.
Mereka kembali bercanda tawa bersama melupakan sejenak jarak yang pernah ada. Toh nyatanya kerinduan dan jg rasa nyaman satu sama lain tak bisa di pungkiri.
Sesekali yechan mencuri pandang ke arah hyungnya yang fokus ke makanannya. Matanya, senyumnya masih manis seperti biasa. Jantungnya jg masih saja berulah ketika dirinya memandangi jaehan seperti ini. Tanpa sadar bibirnya menyungging senyum. Yechan menunduk mengaduk minumnya.
" kenapa kau tersenyum?? "Tanya jaehan yang ternyata tahu yechan tengah menyembunyikan senyuman
Yechan kembali mengangkat kepalanya, menaruh kedua tangan di atas meja dengan posisi sedekap. Senyum menghiasi bibirnya menatap jaehan.
" yaakkk... Apa ada yang lucu?? "Tanya jaehan lagi
"Tidak hyung! Aku hanya sedang senang saja! "
"Ada apa?? "
Yechan kembali ke piring di hadapannya. Mengaduknya.
"Aku merindukanmu, hyung! " lirih yechan.
"Apa?? " Tanya jaehan yang tidak mendengar suara yechan tapi melihat pergerakan bibirnya.
"Tidak hyung. Kembalilah makan. Ini sudah malam!! "
"Hemmm... Kau ini... "
Jaehan kembali menikmati makan nya. Yechan masih memperhatikan dari ujung matanya. Menikmati keindahan jaehan yang beberapa saat lalu ia hindari dengan sekuat tenaga. Membangun dinding kokoh untuk membentengi hatinya. Namun ternyata ia tak sekuat itu.
"Setelah ini mau kemana?? " tanya jaehan setelah menghabiskan makannya.
"Hyung memintaku bertemu bukan hanya untuk menemani Hyung makan, kan?? " yechan langsung ke inti.
Sangat jelas jaehan memaksa untuk bertemu tadi, pasti ada hal yang penting yang harus di bicarakan. Bukan hanya sekedar makan malam."Emm... "
"Ada apa hyung?? " tanya yechan lagi.
"Ahh... Tidak. Hyung hanya merindukanmu. Kamu terlalu sibuk belakangan ini. Dan kamu mengabaikan Hyung. Kamu sudah cukup dewasa ternyata sudah ingin meninggalkan Hyung!? " jaehan tersenyum hambar

KAMU SEDANG MEMBACA
tetanggaku tersayang
Fiksi Remajagimana jadinya kalau kamu menyukai tetangga dekatmu, tapi tidak tahu cara mengutarakan nya. karena kamu gak mau hubunganmu nanti menjadi canggung kalau ternyata si doi tidak memiliki rasa yang sama denganmu...