"Bolehkah aku menciummu?? "
.
.
.
.
.
Seketika jaehan menutup mulut
menggunakan sebelah tangannya."Semalam kamu tidak melakukan sesuatu kan?? " tanya jaehan curiga
Yechan nyengir.
"Apa yang Hyung pikirkan?? Bahkan sekarang aku meminta ijin mu sebelum melakukan nya!! "
"Emmm... "
"Boleh??? " tanya yechan lagi semakin merapatkan tubuh. Namun jaehan mendorong dada yechan masih dengan sebelah tangan menutup mulutnya
"Yechan aku belum mandi! "
"Memangnya kenapa?? Hyung masih wangi!! " ucap yechan bahkan kini hidungnya mulai mengendus leher jaehan. Membuat jaehan meremang. Seolah tubuh nya melemah tak mampu menahan yechan.
Kini yechan sudah menyesap lehernya, menjilat tanpa meninggalkan bekas takut hyungnya akan mengamuk karena dia akan ada pertemuan sebentar lagi.
"Ahhh... Yechan...! " desah jaehan lolos
Jaehan mendongak memudahkan yechan terus menjelajah seluruh leher jaehan yang ternyata terasa begitu manis di indra pengecap yechan.
Tangan yechan menyelinap di balik piyama jaehan mengelus perut lalu ke dada jaehan.
"Yechan... Ahhh... " desahan jaehan kian menyemangati yechan.
Namun tak lama tangan yechan di tahan oleh tangan jaehan. Di tatap nya mata jaehan yang sudah berkabut. Tatapan yechan turun ke bibir jaehan yang terbuka, menggodanya. Wajahnya menunduk namun sekali lagi jaehan menutup dengan tangannya.
Yechan tak pantang mundur, biar terhalang oleh tangan ia tetap mengecupnya dengan lembut. Terus mengecup hingga jaehan melepas tangannya.
"Aku belum sikat gigi yechan!! " peringat jaehan.
Yechan tak menghiraukan. Kembali yechan menunduk melumat bibir jaehan yang sudah menjadi candu baginya. Keduanya saling melumat, menggigit, menghisap. Hingga keduanya sama-sama kehabisan nafas.
"Mandilah!! Aku akan menunggu Hyung di bawah!! " ucap yechan kemudian.
Semakin melihat jaehan ternyata ada sesuatu yang semakin tidak bisa ia kendalikan.
Ada yang ingin mengamuk dalam dirinya."Ohhh... Oke...!! " jawab jaehan patuh.
Rupanya pesona yechan begitu menyihir nya..
.
.
.
.
"Hei.. Omma! " sapa yechan pada mama jaehan yang tengah sibuk di dapur. Entah apa yang sedang beliau kerjakan yang jelas mama jaehan senang berada di dapur.
Yechan menghampiri mama jaehan, tak lupa memberi kecupan di pipi seperti yang di lakukan pda mamanya.
"Hei yechani!! Pulang jam berapa semalam, jam segini baru turun!?? " sahut mama jaehan
"Sebenarnya kami pulang tidak sampai tengah malam omma. Tapi kami mengobrol sampai pagi!! " cengir yechan
"Kalian ini kebiasaan sekali. Heran aku tuh sama kalian, ketemu tiap hari tapi ada aja yang di obrolin!! "
Yechan hanya tersenyum
"Omma bikin apa?? " tanya yechan melirik tangan mama jaehan yang tengah sibuk dengan beberapa alat masak di meja dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
tetanggaku tersayang
Teen Fictiongimana jadinya kalau kamu menyukai tetangga dekatmu, tapi tidak tahu cara mengutarakan nya. karena kamu gak mau hubunganmu nanti menjadi canggung kalau ternyata si doi tidak memiliki rasa yang sama denganmu...