bab 30

132 22 6
                                    

Emmmm....
Jaehan menggeliat. Menatap keluar jendela yang ternyata sudah terang benderang, namun tak ia hiraukan.
Mengelus tangan yang masih melingkar di atas perutnya, jg deru nafas halus yang hampir menyentuh bahunya.
Bibir jaehan mengukir senyum teringat malam tadi yang penuh drama namun sesuai keinginannya.

Jaehan menghadap yechan, memandangi wajah lelap yechan. Ia bawa jemarinya membelai pipi nya, merapikan rambut yang sedikit terurai di dahinya. Kemudian perlahan mengecup pipi yechan lalu kembali tersenyum. Matanya tak teralih masih betah menatap yang muda, tak pernah terlintas dalam pikirannya hal ini terjadi antara dirinya dan yechan.

Sejujurnya jaehan murni menyayangi yechan sebagai adiknya, namun entah sejak kapan perasaan itu mulai berubah. Kini dirinya sudah melangkah terlalu jauh, adik yang harusnya ia jaga malah...
Entah bagaimana jika orang tua yechan maupun orang tuanya mengetahui hubungan aneh ini.

"Apakah wajahku semenarik itu, sampai Hyung betah memandangimu?? " ucap yechan masih dengan mata tertutup mengejutkan yechan.

"Pede banget, matamu saja masih tertutup begitu bagaimana kamu tahu kalau aku tengah memandangmu?? "
Geram jaehan kembali telentang membuang pandang ke langit kamar.

Yechan tersenyum, membuka matanya lalu mengangkat sebelah tangan nya menjadi tumpuan kepalanya. Memandang wajah Hyung nya semakin dekat.

"Tanpa melihat aku tau loh...! " goda yechan membuat jaehan berdecak.

Yechan tersenyum gemas, kemudian mengecup pipi lembut jaehan.

"Pagi Hyung, awww... Haruskah aku ucapkan selamat siang!! " cengiran tak lepas dari bibir yechan.

"Terserah, aku mau mandi! Aku lapar!! " ucap jaehan membuka selimutnya namun kembali ia tutup rapat menyadari akan sesuatu.
Nampak pipinya merona bahkan sampai telinganya.

Yechan tau apa yang terjadi hingga dirinya tersenyum gemas.

"Perlu bantuanku!!?? " tanya yechan.

Mungkin jaehan kesulitan untuk membersihkan dirinya, setelah kegiatan panas mereka semalam mungkin meninggalkan luka pada jaehan.

Yechan turun dari ranjang, jaehan menutup matanya. Mengira yechan masih telanjang seperti dirinya.

"Kenapa Hyung menutup mata, katanya mau mandi?? " ucap yechan

Jaehan melirik dari ujung matanya, melihat bahwa yechan memakai boxer nya membuat ia tersenyum malu.

"Aku bisa yechan, awas!! " jaehan menghalau tangan yechan yang hendak membantunya.

"Hyung malu!?? "

Jaehan hanya diam namun semburat merah di pipinya tak mampu ia sembunyikan. Membuat yechan semakin gemas.

"Tak perlu malu, aku sudah melihat semuanya!! " bisik yechan di telinga jaehan

Seketika jaehan mendorong yechan, mengumpulkan selimut tebal membungkus tubuhnya lalu berusaha berdiri dan melangkah menuju kamar mandi dengan susah payah. Yechan hanya tersenyum melihat tingkah sangat Hyung. Bagaimana dia bisa bertingkah seperti itu, tidaklah dia ingat usianya??

Cukup lama jaehan berendam di kamar mandi. Yechan bahkan sudah menyiapkan sarapan yang ia bawa ke kamarnya. Jangan tanyakan orangtua yechan, kata bibi di dapur bilang mereka sudah pergi dari pagi entah kemana. Mungkin yechan akan menelpon nanti. Ngomong-ngomong apa kegiatan nya semalam ada yang mendengar?
Ah... Abaikan saja!

Kini yechan berdiri di depan pintu kamar mandi karena sungguh jaehan sudah sangat lama berada di dalam, hingga kini menimbulkan perasaan khawatir dalam pikiran yechan.

tetanggaku tersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang