Hening!!!
Tersenyum pun terasa menyakitkan.
Cake coklat yang biasanya manis kini terasa begitu pahit. Mungkin bahannya di ganti sang chef sehingga terasa menyakitkan tiap kali di telan.Yechan terus menyuap kue coklat di hadapannya. Ada beberapa makanan manis berpadu dengan kopi yang pahit namun sekarang yang di rasa di lidah yechan semua terasa sama.
Pahit!!!
Yechan menyadari sejak tadi mata jaehan tertuju padanya, namun apa yang dapat ia lakukan??
"Yechani, ayo temani bunda!! Bunda ingin membeli sesuatu yang sudah lama PO dan sekarang sudah ready!! " ajak bunda jaehan mencairkan suasana.
"Ohhh... Ayo bun!! " yechan memundurkan kursinya hendak berdiri.
Ia sungguh tahu kalau ini hanyalah pengalihan semata."Yechani, bisa bicara sebentar!! " tanya jaehan dengan sorot mata begitu tajam.
"Oh... Jaehan! Kamu temanilah sofie! Nanti tolong antar sofie juga ya!! " pinta sang bunda
"Yechani!!! " panggil jaehan dengan suara sedikit keras.
Hingga bunda jaehan dan sofie melihat ke arahnya. Ada api dalam matanya yang membara.
"Kita bisa bicara di rumah hyung!! Kasihan bunda menunggu! " ucap yechan melihat jaehan sekilas tak lupa ia memberi senyuman pada jaehan namun jaehan tahu seberapa menyakitkan senyuman itu.
"Ayo bunda, takut kehabisan! Biasanya barang PO cepat soldout!! " imbuh yechan merangkul tangan bunda jaehan.
Jaehan mengepalkan tangannya di bawah meja hingga buku jarinya memutih. Melihat yechan sudah menghilang dari pandangnya.
Inikah alasanmu berubah akhir-akhir ini??? Jadi kamu dari awal sudah tahu?? Maaf jika aku tidak bisa memberi tahu mu, yechani!!!
.
.
.
"Yechan!! " panggil jaehan memasuki rumah yechan sepulang dari mengantar sofie sesuai permintaan sang bunda.
"Yechan!!! " panggilnya lagi karena tak mendapat sahutan.
Ia mengabaikan kesopanan yang seharusnya ia terapkan ketika mendatangi rumah seseorang. Ia melupakan kalau sebenarnya di dalam rumah itu bukan hanya ada yechan.
"Ada apa jaehan!?? " tanya mama yechan tergopoh yang datang dari dapur.
Jaehan sudah ada di tangga hendak ke kamar yechan. Mendengar suara mama yechan jaehan kembali turun.
"Yechan ada ma?? " tanya jaehan.
"Ohhh... Dia pergi! Tadi sepulang ketemu bunda tak lama dia pergi lagi!? " terang mama yechan.
"Kemana ma!? Apa yechan memberi tahu?!! "
"Ohh... Kapan anak itu memberi tahu tujuan nya jaehan!? Kalau memang penting kenapa tidak telpon saja!? "
"Ohhh... "
Jaehan linglung.
Kenapa tak terpikirkan untuk menelponnya terlebih dulu??Jaehan mengeluarkan ponselnya, mencari kontak lalu mencoba memanggilnya. Berharap yang di seberang lekas menjawab. Namun yang terdengar hanyalah suara operator..
Kembali jaehan mencari kontak nomor dan memanggilnya.
"Nee... Hyung?! "
"Ohh... Yonggi! Kamu bersama yechan?! "
"Yechani?? Tidak hyung! Hari ini aku pulang ke rumah dari kemaren mungkin besok aku baru kembali ke apart! Ada apa hyung?? "
"Ahh... Tidak!! Yechan pergi dan mematikan ponselnya aku pikir dia keasyikan bersamamu. Terimakasih, yonggi!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
tetanggaku tersayang
Teen Fictiongimana jadinya kalau kamu menyukai tetangga dekatmu, tapi tidak tahu cara mengutarakan nya. karena kamu gak mau hubunganmu nanti menjadi canggung kalau ternyata si doi tidak memiliki rasa yang sama denganmu...