Yechan meletakkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai pelindungnya. Ruang kelas telah sepi karena sedang menikmati makan siang. Yechan malas keluar kelas. Hatinya kacau sejak pertemuan nya dengan jaehan di cafe lalu. Yechan jg tidak bisa menjelaskan apa-apa. Memang apa yang harus di jelaskan.
Sebentar lagi liburan, tapi yechan sama sekali kehilangan semangatnya.
Yechan terkejut sedikit mengumpat kala pipinya terkena hawa dingin yang menempel. Berbalik ia dapati yonggi tengah mengulurkan minuman kaleng yang sengaja ia tempelkan di pipinya.
"Aku tahu kau tidak tidur. Kenapa tidak makan siang?? " tanya yonggi tanpa rasa bersalah lalu duduk di kursi depan yechan yang memang merupakan tempat duduknya.
Yechan mengambil kaleng minuman yang di bawa yonggi.
"Malas! " jawab yechan acuh
"Kenapa?? " tanya yonggi menatap yechan
Yechan memberi senyuman khas.
"Perhatian sekali. Harusnya kalau emang perhatian tadi kau tidak hanya membawakan minuman untukku!?? "
"Rasanya percuma aku perhatian padamu. Kau tidak pernah menganggapku! " sarkas yonggi lalu menghadap ke depan menyibukkan diri dengan ponselnya.
Yonggi kesal karena ternyata yechan belum mau berbagi dengannya. Mereka sudah temenan dari lama tapi apa yang yechan lakukan. Ia tidak pernah mau membagi sedikit cerita padanya.Yechan tahu sahabatnya tengah merajuk. Jari telunjuk ia gunakan untuk menusuk punggung yonggi. Namun sama sekali tak di respon oleh orang di depannya.
"Yonggi... Mian... Aku hanya malas keluar. Aku tidak sedang dalam masalah. Sungguh!!! " ucap yechan membujuk
Yonggi masih diam, tidak peduli dengan yang di ucapkan yechan. Selama ini yonggi selalu membagi apapun pada yechan. Kebahagiaan jg kesedihan semua ceritanya. Yechan tahu tentang kehidupannya. Tapi yechan?? Yonggi sama sekali tidak mengetahui apapun tentang yechan.
Dinding yechan terlalu tinggi, terlalu susah untuk di tembus.
Dari luar dia begitu kuat tapi sorot matanya menyiratkan kerapuhan. Ada luka yang ia simpan sendiri."Yonggi... Kau tidak akan mendiamkan ku begini kan?? "
"Pikir saja sendiri!!?? "
Yechan diam sejenak.
"Yonggi... Jaehan Hyung salah paham padaku! " lirih yechan membuka cerita walau dia akan cerita dengan penuh kehati hatian mungkin yechan akan membagi sedikit kisahnya.
Yonggi melirik yechan. Melihat yechan tak meneruskan katanya yonggi berbalik ke belakang.
"Tentang apa?? "
Yechan tersenyum melihat respon yonggi. Dalam hati ia sungguh merasa bersalah.
"Kemaren waktu Nam Jia mengajak ku ke cafe aku bertemu jaehan Hyung. Dia mengira Nam Jia adalah orang yang spesial buatku. "
"Lalu?? "
Yechan menatap yonggi yang juga tengah menatapnya. Ragu yechan menelisik ke mata yonggi menerka apa yang sebenarnya sahabatnya pikirkan.
"Lalu?? " yechan mengikuti tanya yonggi
Yonggi menghela nafas lelah.
"Hah!! Lalu apa hubungannya!? Apa jaehan Hyung melarangmu memiliki kekasih?? "
Yechan menggeleng
"Lalu di mana masalahnya?? "
"Karena aku dan Nam Jia tidak punya hubungan seperti itu. " tegas yechan
"Itu katamu?! Kau tidak melihat akun Nam Jia. Kemaren dia meng upload foto kalian yang sedang ngedate bareng. Yang mungkin kau katakan bertemu jaehan Hyung!! " jelas yonggi

KAMU SEDANG MEMBACA
tetanggaku tersayang
Teen Fictiongimana jadinya kalau kamu menyukai tetangga dekatmu, tapi tidak tahu cara mengutarakan nya. karena kamu gak mau hubunganmu nanti menjadi canggung kalau ternyata si doi tidak memiliki rasa yang sama denganmu...