duasatu

5.3K 217 2
                                    

21. Bersekolah di Stephen Internasional School

Pagi ini Ester sudah siap dengan seragam sekolahnya, juga dengan tas hitam di punggungnya. Rambut yang ikat dua. Terkesan lucu. Oke, ini bukan keinginan Ester melainkan ini adalah keinginan Biola. Biola tadi pagi memarahinya karena memotong rambut mulet. Alhasil setelah cukup pertimbangan, Ester setuju untuk Bundanya mendadaninya. Jadinya, ya rambut mulet itu diikat dua. Dengan belaian rambut hang masih begitu banyak tidak diikat.

Sedangkan Savior hanya memandang semua dengan terkekeh pelan. Ester benar-benar copyannya.

"Ester, pamit, Bund, assalamu'alaikum," ucapnya menyalim tangan Biola.

Biola mengangguk.

"Aku juga berangkat, assalamu'alaikum," pamit Savior mencium kening istrinya.

Biola tersenyum. "Wa'alaikumussalam. Hati-hati di jalan."

Ester dan Savior mengangguk.

**

Mobil Savior terparkir di depan gerbang sekolah Stephen Internasional School yang sebelumnya merupakan tempat pertukaran pelajar Ester. Kini sekolah ini resmi menjadi sekolahnya. Dia sudah mengabari Caca semalam. Caca awalnya sedih mendengar Ester telah pergi ke Jakarta. Tapi dia juga senang karena Ester telah bertemu dengan kedua orangtuanya.

Dengan santai Ester menyalim tangan Savior dan mengucapkan salam. "Ester pamit, Yah. Assalamu'alaikum."

"Nanti telpon kalau sudah pulang. Dan jangan lupa, nanti malam ikut Ayah ke suatu tempat," ucap Savior yang diangguki oleh Ester.

"Siap."

Savior memberikan 5 lembar uang berwarna merah yang tentunya ditolak oleh Ester. Dia hanya butuh 50 rb, bukan 500rb. Tapi pada akhirnya dengan paksaan Savior, dia mengambilnya.

"Yah, bilang sama Bunda, nanti Ester bawa Isvana ke rumah."

Ester tiba-tiba ada pikiran untuk membawa Isvana pulang ke rumah.

"Kamu yakin?" tanya Savior.

"Hmm. Nanti Ayah nggak usah jemput. Buat naik taksi."

Savior tak terima. "Tidak. Ayah jemput kamu."

"Iya-iya. Ester pamit, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Ester keluar dari mobil dan langsung berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah. Di sana banyak orang yang memandangnya aneh. Setau mereka Ester adalah anak pertukaran pelajar, tapi kenapa sekarang bisa menjadi anak baru di sekolah ini.

Isvana yang tau akan kabar itu langsung datang pagi-pagi ke sekolah. Buktinya kini dia tengah tersenyum-senyum di dekat parkiran menunggu kedatangan Ester.

Saat ia melihat Ester keluar dari mobil, dia lantas langsung berlari menuju Ester. Tanpa aba-aba, Isvana langsung memeluk Ester dengan kuat.

"Woyy, gue kangen banget sama Lo," ucapnya.

"Baru satu hari," gumam Ester.

"Tunggu. Ester itu tadi siapa?" tanya Isvana seraya menatap Ester dengan bingung.

"Ayah," jawabnya.

Separated Twins : ESVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang