tolumpuluhrua

4.7K 146 2
                                    

33. Wedding Isvana

Hari ini, adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Isvana. Di mana hari ini adalah hari pernikahannya dengan Victor. Pujaan hatinya selama ini. Dia begitu bahagia.

Dalam hati dia berdo'a semoga pernikahannya dengan Victor berjalan dengan bahagia.

Isvana telah siap dengan kebaya putih pengantinnya. Menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari kamar ini. Karena dia akan keluar setelah Victor selesai mengucapkan qabul.

Di dalam kamar, Isvana tengah tersenyum-senyum sendiri membayangkan saat-saat Victor mengucapkan qabul dengan Ayahnya.

Ester yang memakai kebaya berwarna baby blue sesuai tema hari ini duduk santai di atas kursi yang ada di samping Isvana. Memang, hari ini tema kebaya untuk para tamu undangan perempuan berwarna baby blue, sedangkan laki-laki memakai pakaian sesuai keinginan masing-masing.

Ester duduk santai sambil bermain ponsel dan memandang sebuah film yang ditontonnya itu. Kadang-kadang Ester terkikik geli melihatnya.

Isvana yang sudah berhenti tersenyum-senyum sendiri, kini menoleh ke arah Ester yang sedang fokus menonton film di ponselnya. Dia jadi penasaran, alhasil dia menarik kursinya mendekat ke arah Ester. Ia ikut menonton bersama Ester.

Mereka terkikik bersama-sama. Tanpa mereka sadari, Biola memandang mereka dengan sendu di depan pintu. Putrinya, Isvana akan segera menjadi istri dari laki-laki yang mencintai putrinya itu. Lalu setelahnya, putrinya Ester juga akan ikut dengan suaminya.

Caca yang datang ke kamar untuk menghampiri Isvana terdiam memandang Biola yang tengah menatap sendu Ester dan Isvana. Caca memegang bahu Biola.

Biola menoleh ke arah Caca. Dia tersenyum.

"Tante kenapa?" tanya Caca.

"Ah, nggak papa, cuman terharu aja karena sebentar lagi Isvana akan menjadi istri orang. Selanjutnya Ester juga begitu.

"Jangan sedih dong, Tan. Ini hari bahagia Isvana. Kita harus happy!" seru Caca yang diangguki oleh Biola.

"Kamu benar," ucapnya.

Setelah Caca dan Biola masuk ke dalam kamar. Ester DNA Isvana yang menyadari kehadiran orang lain di kamar ini langsung berhenti menonton film di ponsel. Ester langsung meletakkan ponselnya di meja yang ada di dekatnya.

"Isvana, masih sempat-sempatnya nonton," ucap Biola sambil tersenyum.

Isvana menyengir. "Liat Ester kayak seru banget nonton, jadinya Isvana ikut Bund."

"Bentar lagi, ijab qabul di mulai. Kamu duduk di sini, dengerin semuanya." Biola menepuk-nepuk tempat duduk di sebelahnya.

Isvana langsung beranjak dan pindah ke sana. Setelahnya pintu kamar kembali terbuka, menampilkan Feyna yang sedang tersenyum.

"Selamat, sayang," ucap Feyna mengelus tangan Isvana pelan.

Isvana tersenyum. "Makasih, Ma," ucapnya.

Setelahnya Feyna duduk di samping kiri Isvana.

Tak lama suara mikrofon dari lantai bawah terdengar. Isvana begitu gugup. Sebentar lagi dia akan sah menjadi istri orang. Rasanya dia ingin menangis saja, saking gugupnya.

"Ehem."

Suara itu adalah suara deheman Savior, Ayahnya. Isvana semakin gugup.

Feyna dan Biola memegang tangannya berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Setelahnya Isvana melihat Ester tersenyum.

Isvana berusaha menghilangkan gugupnya.

Separated Twins : ESVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang