31. Entah
Setelah kepulangan keluarga Haraga dan Faraga, kini Ester dan Isvana tengah beradu-saling mengejek satu sama lain.
Biola dan Savior hanya menatap malas kedua putrinya itu. Sungguh, setelah perubahan dari Ester, keadaan rumah ini tidak lagi sepi. Apalagi Isvana yang teriakannya selalu menggelegar. Savior dan Biola kadang pusing sendiri.
"Gue tadi liat muka lo yang malu-malu pakek bisik-bisik sama Tante Lia, sumpah ngakak tau nggak?! Bwahaha." Isvana tertawa terbahak-bahak mengejek Ester.
Sedangkan Ester tak mau kalah. "Heh, Lo itu tadi senyum malu-malu pakek ngangguk segala lagi, sumpah mau muntah gue liatnya. Pengen banget gue nonjok lo!"
Isvana kesal dengan Ester dan mencubit paha Ester dengan kuat yang membuat Ester membalas cubitan Isvana dengan pukulan yang kuat.
"Gila! Sakit banget!" pekik Isvana.
Ester tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan di mata Isvana, Ester tengah tersenyum begitu menyebalkan.
"Lo, tau? Muka Lo waktu malu-malu tadi kayak gini..." ujar Ester sambil menirukan Isvana saat malu-malu tadi.
"Adek laknat lo ya! Gue sumpahin Lo dapet anak 10 sama Nakala!"
Ester melotot tak terima. Bisa mati dia jika punya anak 10.
"Wah, jangan main-main Lo sama gue. Gue sumpahin Lo dapat anak 20 sama Victor. Biar roboh rumah lo!"
Isvana bergidik ngeri. Tak terbayang, bagaimana jadinya jika dia punya anak 20. Mungkin mati di tempat dia.
"Heh, kalian berdua, saling sumpah-sumpahan. Nanti ke-kabul beneran gimana?!" teriak Biola yang membuat Isvana dan Ester tersadar.
"Nggak ya! Roboh rumah!" teriak Ester dan Isvana secara bersama-sama.
Savior tertawa mendengarnya. Tidak lama lagi rumah mereka akan sepi setelah Ester dan Isvana menikah. Uh, rasanya mereka belum siap kehilangan suasana ini.
**
Pagi ini Ester dan Isvana keluar dari kamar mereka masing-masing dengan pakaian yang sudah siap untuk pergi ke cafe. Karena hari ini sekolah libur, sebab tanggal merah. Jadi mereka berdua akan pergi ke cafe karena diajak oleh Caca tentunya.
"Apa lo?" Isvana menatap Ester dengan permusuhan.
"Dih," ucap Ester yang langsung berjalan terlebih dahulu ke lantai bawah.
Saat sampai di bawah, Ester dan Isvana langsung berpamitan dengan Biola dan Savior yang sepertinya juga akan pergi keluar.
"Bund, Yah, Ester ke cafe sama Vana, udah janjian sama Caca," pamit Ester yang diangguki oleh Savior dan Biola.
"Hati-hati. Nanti pulang dari cafe, ada yang mau Bunda sama Ayah ceritain."
Ester dan Isvana mengangguk. Mereka menyalim tangan Savior dan Biola secara bergantian.
**
Ester dan Isvana memasuki cafe sambil menatap sinis satu sama lain. Caca yang sudah menunggu sedari tadi hanya menghela nafas pasrah. Jika sudah begini, pasti mereka tidak akan akur selama satu hari penuh.
"Duduk!" titah Caca tak ingin dibantah.
Isvana dan Ester duduk. Mereka menatap Caca dengan intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated Twins : ESVANA
General FictionKembar dengan dua kepribadian yang berbeda. Hidup yang berbeda. Orang tua yang berbeda. Ini tentang dua gadis kembar. Estrella Ghannieze dan Isvana Ghitara. Isvana yang diadopsi dan Estrella yang tinggal di panti asuhan. Terpisah dari kecil membuat...