31. Tentang Isvana dan Victor
Flashback awal mereka kenal
Hari ini Isvana datang ke kampus dengan wajah yang jutek. Tadi pagi sempat bertengkar dengan Ester.
Isvana terus menggerutu sepanjang perjalanan, hingga tanpa sadar dia menabrak seseorang. Bukannya minta maaf, tapi dia malah marah-marah tidak jelas kepada seseorang yang ditabraknya itu.
"Lo sih, gara-gara berdiri di sini kan gue tabrak. Mana gue lagi sebel. Pen gue bejek-bejek tau nggak, muka Lo itu!"
Laki-laki yang ditabrak oleh Isvana hanya terdiam sambil menatap Isvana aneh.
"Aneh. Di sini Lo yang salah bukan gue!"
"Ngejawab Lo?! Agrhhh benci gue sama lo goblok!"
"Nama gue Victor bukan goblok, cewek buta!" sembur laki-laki yang bernama Victor itu.
"Gue nggak buta ya, Lo liat ini mata gue. Dan nama gue Isvana asal lo tau! Orang cantik begini dikatain buta! Rabun Lo!" sembur Isvana tak kalah menohok.
Victor menatap Isvana dengan malas. "Kepedean."
Isvana rasanya ingin sekali memukul wajah Victor yang sok kegantengan ini. Walau emang ganteng sih. Tapi nggak peduli mau ganteng kek, genteng kek, yang pasti dia cowok nyebelin sepanjang masa. Dan Isvana tidak suka dengan Victor.
"Ngapain lo natap gue kayak gitu. Heh, lo itu junior ya di kampus ini, dan gue senior. Berani lo natap gue tajam kayak gitu?!"
"Halah, banyak bacot lo Victoriong. Mau gue junior, gue nggak peduli tuh, yang pasti lo nyebelinnnn!" Isvana melempar gulungan kertas di tangannya ke wajah Victor. Setelahnya Isvana langsung berlari sambil menjulurkan lidahnya kepada Victor.
Victor yang melihatnya hanya menatap datar, Isvana.
***
6 bulan selanjutnya hubungan Isvana dan Victor beralih ke tahap menjadi sepasang kekasih. Entahlah bagaimana ceritanya, tiba-tiba mereka saling mencintai.
Dalam hal ini mereka memutuskan untuk menjalinn hubungan. Tapi hubungan keduanya kandas setahun setelahnya.
Victor mengajak Isvana untuk jalan-jalan. Hingga saat waktunya mereka akan pulang. Victor memutuskan hubungan mereka.
"Isvana," panggilnya.
Isvana menatap Victor dengan tersenyum.
"Aku mau hubungan kita sampai di sini saja ya? Aku mau mengejar mimpi aku, Van."
Deg...
Senyum Isvana luntur seketika. Dia melepaskan pegangan tangan mereka. Menatap Victor dengan tatapan tidak percaya.
"Kamu main-main sama aku, Vic?" tanya Isvana dengan mata yang sudah memerah.
"Bukan gitu maksud aku, Van."
"Kalau mau kamu kayak gitu, yaudah. Aku pamit Vic." Isvana hendak pergi tapi tangannya ditahan oleh Victor.
"Isvana, dengerin aku. Aku mau kita putus bukan karena aku main-main. Tapi aku mau ngejar cita-cita aku dulu. Kita kejar cita-cita kita masing-masing. Jika semuanya sudah tercapai, kita bisa kembali menjalin hubungan. Tapi jika memang kita berjodoh. Seandainya dalam hal ini kamu suka sama orang lain. Kamu boleh menjalin hubungan dengannya. Tapi yang aku mau sampaiin sama kamu, aku bakal jaga hati buat kamu. Kalau memang kita berjodoh pasti kita akan dipertemukan lagi." Victor menatap mata Isvana.
Isvana mengangguk. "Aku paham. Aku juga bakal jaga perasaan aku, Vic."
Victor mengangguk. "Aku sukses, aku bakal temuin kamu, Isvana."
Isvana mengangguk. Setelahnya mereka pulang ke rumah mereka masing-masing. 2 tahun ini, Isvana benar-benar menjaga hatinya, hingga cita-cita nya sudah tercapai, menjadi seorang guru paud. Dan ya, Victor datang ke rumahnya untuk melamarnya. Tanpa pikir panjang, Isvana menerimanya. Dia dapat melihat kesetiaan dan keseriusan dalam diri Victor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated Twins : ESVANA
Художественная прозаKembar dengan dua kepribadian yang berbeda. Hidup yang berbeda. Orang tua yang berbeda. Ini tentang dua gadis kembar. Estrella Ghannieze dan Isvana Ghitara. Isvana yang diadopsi dan Estrella yang tinggal di panti asuhan. Terpisah dari kecil membuat...