38 🔞

687 75 34
                                    

Taehyung mengetukkan ujung sepatunya tak sabar. Berdiri di depan pintu apartemen Jungkook dengan ponsel di tangan yang masih saja mencoba menghubungi Jimin.

Jimin bilang dirinya menginap ke tempat Jungkook. Taehyung pun sudah menghubungi Jungkook dan lelaki itu bilang Jimin kini ada di tempatnya. Namun, Taehyung tak bisa membiarkan perasaan janggalnya. Ia pergi ke kediaman Jungkook dan ingin mengeceknya sendiri. Berdalih ingin berkumpul dan mengajak mereka minum bersama.

"Kak?" Jungkook membuka lebar pintu apartemennya. Taehyung yang sedari tadi bergerak gelisah sontak kembali bersikap biasa saja. "Hei." Senyum kotak Taehyung menyapanya. Lantas menaikkan tangannya yang tengah membawa kantong berisi wine.

Jungkook yang mengetahui maksud Taehyung datang kemari tak bisa berbuat banyak selain mempersilakannya masuk.

"Mana Jimin?" tanya Taehyung saat dirinya sudah duduk di sofa ruang tengah. Ia letakkan wine yang dibawanya ke atas meja.

"Tadi sih bilangnya ke minimarket, Kak," bohong Jungkook. Ia pergi ke dapur lalu kembali dengan gelas serta pembuka tutup wine di tangannya.

Raut wajah Taehyung sedikit mengeras mendengarnya. Jungkook memilih duduk di sofa tunggal. Menatap Taehyung yang masih saja terdiam. Belakangan ini Taehyung sudah jarang ke tempatnya. Jungkook tahu Taehyung tengah menjauhkan Jimin dari Yoongi, sebab Jimin sendiri yang menceritakan hal itu padanya. Ia merasa kasihan pada Jimin karena semakin lama ia justru semakin takut harus berterus terang pada Taehyung. Takut mengaku padanya bahwa dirinya kini sedang menjalin hubungan dengan Yoongi.

Jungkook pun tak bisa berbuat banyak selain membantu melindungi Jimin dengan kebohongannya. Semoga saja, Taehyung tak sampai membencinya karena telah ikut menutupi kebohongan Jimin padanya.

Detik demi detik berlalu. Jungkook yang kembali melanjutkan tontonan filmnya hanya sesekali bertanya pada Taehyung. Lelaki Kim itu sedari tadi lebih sibuk dengan ponselnya. Tak banyak bicara juga.

Jungkook yang semakin was-was dengan suasana tak nyaman di sekitarnya berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Ia terus saja memusatkan perhatiannya pada isi film sampai suara dengusan dan kekehan rendah Taehyung mengudara.

"Jimin nggak balik. Dia bermalam di tempat seseorang."

"Oh? Kok tiba-tiba ...." Jungkook menggigit pipi dalamnya. Entah bagaimana Taehyung bisa mengambil kesimpulan itu. Apa Jimin sudah memberitahunya? Tapi sampai mana Jimin memberitahu Taehyung? Apa dia masih menyembunyikan soal Yoongi?

Jungkook bingung menebak-nebak, tidak tahu-menahu sebab Jimin sama sekali tak menghubunginya lagi setelah menitip pesan bahwa kalau Taehyung mencarinya, bilang saja dirinya menginap di tempatnya. Namun, Jimin tak bilang bagaimana kalau Taehyung kemari dan ingin bertemu dengannya. Pesan Jungkook padanya yang mengatakan Taehyung telah berada di kediamannya tak dibacanya sampai sekarang. Jungkook benar-benar bingung.

"Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku, Jungkook?" Taehyung tiba-tiba bertanya. Sorot matanya dingin dan membuat Jungkook menelan ludahnya.

"Menyembunyikan apa ya, Kak?" Ia balik bertanya, menunjukkan wajah polosnya yang kebingungan.

"Soal Jimin, dan seseorang yang sedang dekat dengannya."

Jungkook mengernyitkan dahinya. Menunjukkan dirinya seolah tidak tahu-menahu perihal itu. Ia kemudian menggeleng, nampak begitu meyakinkan dengan ketidaktahuannya. "Enggak, Kak. Aku nggak tahu. Jimin nggak pernah cerita."

Dengusan napas Taehyung terlontar gusar. Ia menyandarkan punggungnya pada sofa. Menyugar rambutnya ke belakang. Dadanya memanas membayangkan pikiran-pikiran buruknya. Namun, ia masih bisa berusaha tenang di hadapan Jungkook.

UNDEFINED ・ YOONMIN (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang