BAB 11 : MASA SMA ITU DI MULAI.

21 4 0
                                    

"Di bandung, kita rupanya bertemu kembali, sebagai orang asing,"_Biru langit.

∘₊✧──────✧₊∘

2024

Sudah berapa lama ia hidup bahagia bersama sosok ayahnya, berjalan di atas tanah subur dengan sejuta mimpi yang tertanam di setiap pijakan kaki yang melangkah. Sudah sembilan tahun, biru langit tumbuh dewasa bersama orang orang yang selalu senantiasa memberi arti kebahagiaan yang tulus, dan selama itu juga, biru langit selalu merasa bahwa dunia nya akan selalu baik baik aja. Semesta indah yang penuh canda tawa itu akan selalu hadir menjumpai dirinya setiap saat, sampai ia lupa bahwa setiap kehidupan tidak akan selalu menjadi air laut yang tenang dan damai, ada saatnya berubah menjadi ombak besar yang kapan saja bisa menenggelamkan setiap makhluk hidup yang berada di atas bumi.

Kehidupan masa kecil itu selesai, dan sekarang diri nya tengah berdiri, menghadap ke arah gedung tinggi yang suatu nanti akan menjadi saksi bisu ia tumbuh menjadi seorang anak dewasa yang penuh dengan tantangan. Sebuah keinginan untuk menjadi orang besar yang bahagia itu tercapai dengan hati yang terasa begitu berat, sebab ia sudah tau bahwa masa dewasa itu adalah masa dimana dirinya di paksa tetap hidup kala semesta tidak ada di pihak nya.

Helaan nafas begitu dalam ia keluar kan dengan tenang dan damai, matanya lalu menerawang kesegala arah, melihat berbagai orang yang berlian kesana kemari. Hari ini hari pertama ia masuk ke masa putih abu, masa yang kata kebanyakan orang adalah masa terindah dalam sejarah hidup nya, masa masa di mana, kita belajar banyak hal tentang segala rasa yang tidak kasat mata. Di sini, tepatnya di gendung tinggi dengan tulisan tebal yang terpasang jelas di sana.

SMA DARMAWANGSA.

Nama indah dengan sejuta mimpi yang nantinya akan tersimpan di benak Biru Langit, hingga nanti, mimpi itu hilang karena ulah nya sendiri. Di sekolah yang terbilang sekolah elit ini bukan lah sekolah favorit nya, karena di mata Biru langit semua nya istimewa.

"KANZO BALIKINN TOPI GUE!"

Biru langit  spontan menoleh ke arah belakang, matanya menyempit untuk melihat seorang lelaki berlari ke arah nya, tangan lelaki itu terentang ke udara sambil menunjuk ke depan, tepatnya ke arah seseorang yang ia kejar, karena topinya di ambil.

Tatapan mereka bertemu sedetik, karena lelaki itu sudah lebih dulu menoleh ke arah lain, tidak ada sapaan hangat serta teriakan kencang yang sering di dengar orang Biru Langit, tidak ada lagi sorot mata yang begitu bersinar kala ia bertemu dengan nya. Tak ada lagi pelukan erat pereda rindu, yang selalu memeluk raga itu dengan begitu lama. Semua itu hilang, sirna dan tidak akan pernah lagi kembali. Alaska. Sahabat terbaik biru langit, yang akan tetap menjadi seorang sahabat.

Lekungan bibir milik Biru Langit itu melekung kecil, ia tersenyum pahit, kala baru saja melihat Alaska, mereka terlihat seperti orang asing, seseorang yanng benar benar baru saja bertemu, padahal dulu keduanya adalah dua sahabat yang selalu meramaikan semesta milik Tuhan, tetapi sekarang... Rasa nya benar benar berbeda, apa mungkin perkataan itu benar, apa mungkin ini memang saat nya mereka menjadi asing. Menjalani kehidupan baru di dunianya masing masing.

"Hai, apa kabar?" kata Biru langit saat punggung Alaska benar benar menghilang dalam pandangan nya.

Sesak dan sakit, itu yang ia rasakan, rasanya hatinya pecah betubi-tubi saat melihat, tatapan tajam yang menatap nya sebagai orang asing itu adalah sahabat nya sendiri. Ini benar benar menyiksa.

"Hai? Woyy, lo kenapa," Seseorang yang datang dari arah samping itu membuat Biru langit terlonjak kaget.

Ia menoleh cepat, lalu mengelus dadanya. "Gue kira hantu," ucap Biru Langit.

Dia Bumi. Bumi Dirgatama, teman Biru sejak mereka kelas 2 SMP sampai sekarang.

"kenapa ngelamun?gue manggil lo dari tadi gak nyaut," tutur Bumi penasaran, karena sejak tadi anak ini terlihat linglung.

Biru langit hanya tersenyum, ia lalu menoleh ke arah depan, posisinya masih ada di depan gerbang sekolah.

"Gak apa apa, gue pengen nyelamun aja," balas Biru Langit seadanya.

Tangan Bumi melingkar di leher Biru langit, merangkul lelaki itu dan mengajaknya untuk masuk ke sekolah.

"udahlah ayok masuk," ajak Bumi dan Biru Langit manangguk, sesekali ia menoleh ke arah lain. Mencari seseorang.

Hingga tak lama kemudian, sosok itu ia temukan, dia duduk di motor ninja besar yang terletak di parkiran, ia tidak sendiri, ada banyak anak lelaki lain yang menemaninya.

"Itu Alaska, ketua geng motor, bisa bisa nya anak senakal itu ke Terima di sekolah ini," 

Biru Langit menoleh ke arah Bumi, lalu kembali menoleh ke sana. Dan mata Biru Langit bertemu dengan Alaska. Ia tersenyum saat melihat Alaska juga menyadari kedatangan nya.

Di sana, Alaska terdiam tanpa ada sepatah kata yang ingin ia cetus kan, tanganya mengepal begitu kuat dengan deru nafas yang terdengar berat.

"Masa SMA udah mulai, kita harus menciptakan sejarah terkeren di sini, sebagai manusia bengal," celetuk lelaki yang tadi di kejar oleh Alaska.

"Iya tu bener, tu biar ga monoton," balas salah satu dari mereka setuju.

Alaska mendengar itu, ia juga cukup tertarik, tertarik untuk memporak-porandakan kehidupan orang orang yang berada di sekolah ini.

"Mari kita menulis tentang sejarah SMA paling melegenda di mata dunia, Biru Langit,"

∘₊✧──────✧₊∘

Kita akan serius.

Jangan lupa promosiin ketemen temen kalian yang suka cerita angst.

Dikit dikit dulu aja.

Makasih untuk kehadiran tak kasat matanya, serem juga.

Jangan lupa Vote dan komen end krisar..

See youu

BIRULANGIT | END | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang