BAB 26 : PULANG?

10 2 0
                                    

"Hargai kehadiran nya kembali."_Kenzo Arkatana.

(Maaf kalo banyak typo 🙏❤)

∘₊✧──────✧₊

"Arkatama,"

Langkah Arkatama berhenti, saat seseorang dari belakang memanggilnya, tanpa berlama lama lelaki itu menoleh dan mata Arkatama menajam di detik itu juga, kepalan tanganya terpasang di bawa sana, saat tahu siapa yang memanggilnya.

Darren, lelaki yang terlihat segar dan baik itu kini berdiri di hadapan nya, dengan tatapan yang tidak bisa Arkatama baca, kehadiran sosok itu jelas membuat emosi Arkatama naik setengah.

"Apa kabar?" pertanyaan yang keluar dari mulut Darren itu membuat Arkatama tertawa.

"Apa yang kau tertawakan manusia gila?" tanganya lagi, dengan satu halis yang terangkat satu keatas.

"Aku selalu baik," balas Arkatama malas. Tapi wajah ia tetap berekspresi datar dan dingin.

"Benarkah? Kau harusny hidup di balik jeruji besi arkatama," katanya berbisik.

"Jika Sayan hidup di balik jeruji besi, lantas bagaimana dengan bocah penyakit itu?" papar Arkatama menatap tajam, mata elang milik Darren.

"Kau rupanya terkaman omongan sendiri. Lagian, Kalara juga tidak keberatan untuk mengasuh anak mu itu," kata Darren dengan seringai tajam yang tercetak jelas disana.

"Kalo kau ke sini hanya untuk mengungkit itu, lebih baik pergi."

"Kau takut rahasia mu itu terbongkar, dan biru langit pergi dari matamu?"

Kaki Arkatama yang sudah berjalan lima langkah ke depan itu terpaksa berhenti. Ia kembali menoleh ke arah Darren yang berdiri dengan wajah angkuh yang sekarang ia beri untuk Arkatama.

"Biru Langit, orang yang berhasil membuat Arkatama hidup abadi di atas tanah milik tuhan, kata kata yang bagus untuk mu," ledek Darren dengan tawa kecil yang terdengar menusuk.

"Ingat Ar, bangkai yang di sembunyikan dengan rapi pun, akan tercium bau nya." tambah Darren membuat Arkatama membisu.

"Kamu tau apa soal masa lalu saya?"

Gelak tawa itu semakin keras, sampai Darren memukuli perutnya sendiri, melihat batapa bodohnya orang yang sekarang berdiri di hadapan. Arkatama terlihat benar benar takut jika Biru Langit tau segalanya, pria itu sungguh tidak mau jika harus merasakan kebencian yang besar, yang di beri oleh Biru Langit untuk Arkatama.

"Di sini, aku yang tau segala nya tentang kamu," tandas Darren melangkah pergi meninggalkan Arkatama, yang berdiri di depan pintu rumah sakit.

Mata Arkatama menatap kepergian Darren dengan seluap emosi yang tersimpan di dalam dirinya.

"Dia sudah keluar dari rumah sakit jiwa beberapa hari lalu," Dokter Farrel berdiri di ambang pintu, menatap kepergian Darren yang sudah tidak terlihat lagi.

Dirinya juga sempat melihat perdebatan kecil antara dua sahabat itu, dan tentu di sana, Arkatama terlihat kaku dan marah.

"Kamu kenapa? Biru sudah nunggu kamu lama, dan kamu malah main pergi gitu aja," jelas Dokter Farrel dengan suara dinginnya.

Arkatama terdiam sejenak, hari ini dirinya merasa lemah, payah dan pecundang hanya karena tidak mau mengakui kejujuran nya tentang Masa lalu. Ia benar benar takut untuk berkata jujur. Mengungkapkan segala rasa yang ia pendam habis habisan selama ini.

"Dia emang mau ke temu sama saya?"

Dokter Farrel tersenyum hambar saat mendengar perkataan itu.

"Dia akan selalu menerima mu, Arkatama, pergilah,"

BIRULANGIT | END | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang