BAB 34 : PULANG ( END)

37 3 0
                                    

"Sampai jumpa bandung,"_ Biru Langit.

∘₊✧──────✧₊∘

Langkah Biru langit berhenti, tepat di jalan trotoar yang begitu sepi .
Sejujurnya lelaki itu tidak tau harus melakukan apa, hatinya terlanjur kecewa saat mendengar segala fakta yang menulikan pendengar nya pada hari itu juga. Dan kini lelaki itu kehilangan arah jalan untuk pulang.

Mamah nya, mungkin untuk saat ini, dirinya masih ingin  sendirian, dalam keheningan yang sudah menjadi kerabat dengan nya, lelaki itu tetap diam di tempat hingga akhir memilih duduk di halte bus yang berada di sana.

Hawa sepi menyelemuti nya. Hanya ada angin dan dendauan yang berjatuhan di depan Biru Langit. Menambah kesan sepi yang begitu membunuhnya. Di saat saat seperti ini. Waktu seolah kembali menariknya ke kenangan masa lalu, di mana semuanya terasa baik baik saja, di mana semuanya terasa bahagia.

" ternyata benar sekali manusia melakukan kebohongan terbesar, maka saat itu juga, tidak ada lagi rasa percaya sama sekali," lirih Biru Langit tersadar dari lamunanya.

Ternyata, bohong itu adalah penyakit yang kehadiran mampu mengubah segala hidup manusia, ternyata, berbohong itu adalah seni menghancurkan hidup tanpa senjata tajam. Dan ternyata, hanya dengan berbohong hidup kita benar benar terasingkan. Tidak ada lagi mata yang mempercayai nya begitu hebat, tidak ada lagi orang yang mau membela nya kepada kebeneran. Saat orang itu berbohong dengan kebohongan paling fatal di dunia. Satu hal yang membuat semua nya hilang ada ketika kamu selalu berbohong. Hingga mengikiskan rasa percaya di dalam hari mereka.

Biru Langit menghela nafas lega, dirinya lalu menghirup kembali udara segar di malam hari. Tenang dan damai, itulah yang sekarang Biru Langit rasakan. Suasana yang membuat dirinya ingin terus diam di tepat itu sampai sangat mentari muncul menampak dirinya.

Kenapa hanya sebuah kebeneran kecil, tapi mampu membuat seluruh tubuh nya seakan remuk. Kenapa hanya sebuah fakta, bahwa ibunya masih hidup, bahwa Ayahnya pernah berhubungan gelap dan berakhir tidak tanggung jawab, bahwa ayah nya pernah membuat koma seseorang. Kenapa hanya tiga rahasia yang Arkatama sembunyikan berhasil membuat dunia Biru merasa hancur berkeping-keping, hati lelaki itu sudah benar benar sakit. Bahkan saking sakit dan sesak, ia tidak tau bagaimana cara mengembalikan rasa sembuh itu.

Dulu, Biru langit sangat percaya jika ayahnya adalah orang yang baik, dulu Biru langit benar benar menjadi  orang terdepan saat dunia Arkatama tidak baik baik saja. Dulu keyakinan yang besar itu mejungjung tinggi di benaknya sampai satu hari di mana, keyakinan itu di runtuhkan secara paksa. Sampai menumbuhkan rasa kecewa yang membuat lidahnya seolah mati rasa, tenanga Biru Langit hilang saat mendengar pengakuan Arkatama. Padahal di sana, ingin sekali tanganya menghabisi wajah baik bak malaikat yang nyatanya adalah seorang iblis.

Tawa kecil menggema di pinggir jalan yang sepi, hanya lampu dengan cahaya samar samar yang menerangi jalanan. Hari semakin larut dengan udaranya yang semakin dingin. Tapi Biru Langit tidak mau bangkit dari tempat duduknya.

Sampai tidak lama kemudian, sesuatu kembali menyerang hati Biru Langit, tanganya meremas baju milik Lelaki itu dengan nafas yang mulai sesak. Rasa pusing mulai menyerang menghantam nya.

Semilir angin malam begitu bahaya nyatanya, sampai Biru Langit kembali merasakan sakit yang luar biasa menyelimuti tubuh nya. Sedetik kemudian, kaki yang bergetar karena kedinginan itu berdiri dari tempat nya, ia berjalan ke depan untuk segera pulang.

"Akhhh sakit banget," rintih Lelaki itu saat merasakan denyutan hebat di bagian ulu hatinya. Terasa sangat nyeri.

"Ayah... Sakit,"

☁☁☁☁

Dua hari kemudian, acara pernikahan itu berlangsung sangat mulus tanpa hambatan, rawut bahagia dari paras Arkatama terpancar di wajah lelaki itu. Sendangkan laut, dirinya hanya bisa diam mata nya menerawang kesegala arah, mencari kedatangan seseorang yang sejak tadi ia tunggu kedatangan nya.

BIRULANGIT | END | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang