[BR-19] Petunjuk✓

569 61 11
                                    

Sukuna membanting pintu kamarnya. Kaki melangkah cepat menuju kasur, setelahnya seragam sekolah itu diluruh hingga tersisa kaos hitam yang membalut tubuh atasnya.

Sukuna duduk di atas kasur, sebuah tas hitam yang sempat ia taruh diatas nakas, diambilnya kembali.

"Bos, tas ini berisi data 7 korban yang dinyatakan meninggal pas kebakaran rumah di Jl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bos, tas ini berisi data 7 korban yang dinyatakan meninggal pas kebakaran rumah di Jl. Aporus Sagus, di tahun 20xx deket Katedral St. Johanneur Paulus waktu itu."

Kirara, selaku informan handal ── berkebalikan dengan doi nya; Hakari yang seorang *lambe turah. Tiga hari yang lalu, Sukuna sudah menitahkan Kirara buat menyelidiki kasus kebakaran yang terjadi tahun itu. Dulu kasus ini hanya diduga sebagai kasus kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.

Jago merah yang melahap rumah mewah yang dihuni oleh 5 orang anggota yakni; Pasangan keluarga Gojou dan anak mereka serta dua maid yang bekerja di rumah itu.

Sukuna masih ingat adegan ketika Katedral besar satu-satunya di jalan perumahan mewah waktu itu juga ikut terlalap si jago merah.

Membalik kertas-kertas yang berisi biodata para korban, terlihat Sukuna membacanya dengan begitu teliti. Laporan Kirara satu jam yang lalu serta merta kembali bersuara dibenaknya.

"Dua bangunan besar itu hanya menyisakan abu. Dua maid, wanita paruh baya si pemilik rumah, satu uskup, dua biarawati, dan satu lagi ialah seorang jemaat dari jauh, mereka semua juga sisa abu."

"Yang selamat.. ?"

"Bener. Cuma dua orang. Satu anak laki-laki, dan satu lagi seorang pria paruh baya. Mereka keluarga Gojou.... Bos, ini si Satoru kan?"

"Cukup laksanain aja apa yang gue perintahin. Diluar itu, lo ga usah terlalu banyak tanya."

"Ohh, oke... Bos dulu lo kesulitan banget kan nyari dimana Katedral itu sekarang pindah? Jl. Seroang Angan, bos. Jalan itu jaraknya sekitar 20 Km dari rumah lo."

Sukuna dulu memang sempat melakukan penyelidikan tentang semua ini, tapi waktu itu ia bak baru keluar dari rumah kaca, mana punya koneksi luas seperti Kirara sekarang. Hanya mengandalkan Uraume untuk membantunya. Namun, hal yang tak Sukuna ketahui sampai sekarang adalah data yang Uraume berikan padanya, rata-rata semuanya palsu. Tentu saja, pengasuh itu membantu anak asuhnya setengah-setengah bahkan mengibuli nya. Semata-mata agar Sukuna cepat move on dari kejadian itu, dan kembali fokus melanjutkan kehidupannya.

Akhirnya, sebuah kertas berisikan biodata seorang wanita paruh baya, Sukuna baca setelah bermenit-menit lamanya ia berkutat dengan biodata korban lain. Ini adalah kertas terakhir.

Tertera latarbelakang korban dengan deskripsi yang cukup jelas.

Sebuah foto wanita cantik yang telah berumur matang, berambut putih, bermata biru terletak disudut atas. Sekilas melihatnya, Sukuna tahu dia tidak lebih dari duplikat seorang Satoru.

Breaking Rocks [SukuGo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang