[BR-26] Persamaan✓

298 47 21
                                    

Ingin sedikit mengetahui kebenaran di balik perkataan Hakari, Satoru memilih pulang agak telat dikit. Ia berdiri disekitar lorong depan yang pemandangannya mengarah langsung ke gerbang sekolah.

Tak berselang lama, ia mendengar ada sedikit keributan di gerbang.

Satoru melepaskan hp yang sedari tadi ia mainkan untuk membalas chat-chat dari Suguru──Yap, Suguru akhirnya berani mengechatnya kembali setelah sekian seminggu nomor barunya cuma disimpen doang dihp.

Celingukan dibalik tiang, Satoru akhirnya melihat sosok cewek cantik, tinggi dan modis dengan jaket ala-ala geng gitu senderan di pembatas deket pos satpam. Tertera dibelakang jaket hitam kulit itu kalimat “MG For Heart, Make It Real!”

Satoru lihat para siswa yang melewati gerbang hampir semuanya di catcalling sama cewek itu.

“Pssst, psstt, kiw, ganteng~ Dimana rumahnya nih? Mau mommy anterin pulang gak? Gratis loh~” Yorozu mengantongi tangannya disaku jaketnya sembari mengangkat satu kaki yang terbalut celana jeans dan sneakers boots hitam tinggi untuk menghalangi jalan seorang siswa yang lewat.

Siswa itu tampak ketakutan. Dia sepertinya mengenali siapa cewek yang tengah menghalanginya sekarang.

“Yorozu. Udah gue bilang jangan bikin gaduh disini. Biarin dia lewat.” Sosok Sukuna muncul dengan bunyi geberan knalpot mogenya.

Dibelakangnya ada Hakari juga dengan moge, tapi tak biasanya dimana Hakari yang juga suka menggeber knalpotnya seperti Sukuna dimana saja. Kali ini ia diam, tak menggeber. Bahkan tatapannya terlihat tak mau menatap ke arah gerbang sekolah.

Yorozu menurunkan kakinya dengan seringaian. “Kapan lagi kan mommy diizinin kesini sama my cutie baby tiger?”

Bahu Hakari tersentak pelan.

Sial, meski sudah sering mendengar Yorozu memanggil Sukuna dengan sebutan itu, Hakari masih tak bisa menahan serangan merinding nan geli yang menyerbu sekujur badannya.

Sudut bibir Sukuna berkedut. Cuma sama cewek ini Sukuna berusaha meninggikan tingkat toleran nya. “Mana motor lo?”

Yorozu berjalan mendekati dan berhenti disamping Sukuna. Ia kemudian menoleh dan melihat Hakari dengan heran. “Birdies, what are ya looking down like that? Rather than my face, ya prefer to see my pussy, huh?”

Hakari mengangkat kepala dan langsung menggeleng kuat.

Sukuna melirik Yorozu kesal. “Shut your mouth or i slap that freaking it.”

Yorozu langsung menyenderkan kepalanya dibahu Sukuna. Ia mendusel manja disana dengan wajah yang sudah memerah padam. “Aww, how cute my baby is~ I don't fucking mind if ya really want to slap me, anywhere or anytime. I will bear with it if ya want it that bad~”

Shit, this really freaking me out.” Hakari menyalakan motornya. “Bos gue duluan. Mau nyamperin Kirara yang udah nunggu deket Katedral. Jadikan hari ini mau ketemu sama biarawati waktu itu?”

Sukuna terus menyentak bahunya agar Yorozu menjauh, tapi cewek itu tak menggubris sama sekali. Malah menggandeng lengan Sukuna lebih erat. Alis Sukuna sampai menyatu dibuatnya. “Iya, duluan aja sana. Gua mau nyingkirin nih cewek gatel dulu.”

Hakari mengangguk dan segera meninggalkan sekolah dengan kecepatan tinggi.

Anyway, kalian ga nongki dibar malam ini?” Yorozu mengerutkan bibir setelah didorong oleh Sukuna. “Justru malah ke Katedral? Wth, sejak kapan lo sama birdies tobrut?”

Breaking Rocks [SukuGo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang