[BR-35] Urgensi✓

294 41 21
                                    

Sudah hampir beberapa hari Satoru izin dari pekerjaannya. Malam ini, setelah melarikan diri dari ruangan Sukuna, ia ingin bergegas ke warung Mei.

Selain karna tak enak meninggalkan terlalu lama, Satoru juga telah membuat janji temu sama Suguru di halte deket warung itu.

Sukuna sudah tertidur pulas, efek dari obat-obatan yang dikonsumsi. Satoru sudah susah payah memaksa── merayu Sukuna buat mengonsumsi obat ini lebih awal. Biasanya Sukuna suka meminumnya tengah malam. Sedangkan ini baru jam setengah delapan malam.

Hakari dan Kirara juga tak keliatan batang hidungnya. Mungkin saja mereka lagi asik ngebucin.

Satoru tak peduli, yang jelas hari ini tidak akan ada orang yang bisa menghalanginya keluar!

Saat mengambil sepeda di area parkiran, Satoru tak mengharapkan ia bertemu dengan Yorozu. Gadis itu sedang menekan seorang pria ke kolom beton yang gelap. Tubuh mereka saling menempel, dan terlihat jelas sedang melakukan adegan tidak senonoh berupa transfer jigong.

Satoru membelalak ngeri saat melihat aksi mereka berdua yang grepe-grepe didalam area parkiran yang sunyi. Ia ingin buru-buru pergi, tapi pria yang ditekan oleh Yorozu melihat dan tampak mengenalinya sekilas.

Yorozu segera menoleh ke arahnya dan menyengir. “Hai, kitten, sendiri aja?”

Pria itu mendorong Yorozu ke samping, berjalan beberapa langkah, menunjukkan penampilannya yang gahar, namun tampan. “Satoru, kan? Gue udah denger banyak tentang lo dari Iyor. Lo bener-bener cakep, gak heran Sukuna tergila-gila.”

Satoru mencoba bersikap seolah ia tak melihat apa-apa. “I-iya. Lo siapa?”

Yorozu dengan semangat mendekati Satoru. Ia berjalan mengitari Satoru sambil memperkenalkan pacarnya dengan riang. “Dia Kashimo, rajanya balap liar, ketua geng HKB, ahli mesin dan ahlinya mempermainkan wanita, bokapnya juga seorang pejabat di kota kita, tapi sayangnya dia cuma seorang perjaka yang impoten.”

Kashimo segera memelototi gadis itu. “Lonte, mau dihukum, hah? Perbaiki cara lo memuja gue.”

Mata Yorozu berbinar. “Mau, gue mau dihukum!”

Satoru mengerutkan kening. Ada begitu banyak orang yang tidak waras disekitarnya?

Kashimo mendengus, kembali ia menatap Satoru. Tatapannya yang tajam membuat seseorang gak akan nyaman. “Aneh. Lo punya hawa seorang cewek.”

Terkejut, pria ini begitu sensitif? Apa pula maksudnya itu? Satoru tiba-tiba merinding ditatap Kashimo. Tidak mungkinkan kelamin keduanya terekspos hanya gara-gara tatapan pria ini? Jangan-jangan dia memiliki penglihatan super?

Untung Yorozu segera berbicara. “Yaiyalah, look at this body. Bukankah tampak seperti perpaduan sempurna antara laki-laki dan wanita?” Yorozu bergerak menyentuh perut Satoru. Gadis itu bisa merasakan roti sobek yang samar diantara pakaian yang membalut. Satoru merinding bukan main saat diperlakukan seperti itu, ia segera menjauhi sentuhan sensual Yorozu yang akan naik ke bagian dadanya.

Yorozu, “... ”

Kashimo tak bisa menahan tawa kecilnya. “Ini pertama kalinya gue liat sentuhan lu ditolak!”

“Hmph, itu karna ada elo! My kitten takut sama muka jelek lo!”

Satoru cemas, ingin segera lari, tapi bagaimana?

Yorozu tau Satoru ingin kabur. Dia berbalik dan menatap Satoru dengan tatapan tertarik. Sosok didepannya benar-benar membuat Yorozu sange. Tapi memikirkan orang ini adalah milik Sukuna, Yorozu tak berani mewujudkan fantasi liarnya sekarang.

Breaking Rocks [SukuGo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang