[BR-37] ⚠️Video Kekerasan✓🔞

1.4K 52 29
                                    

Harap perhatikan, chapter kali ini mengandung; child abuse, sexual assault, incest, abortus!

Jika merasa tidak nyaman, terutama buat MINOR, SKIP CHP INI.

Sejujurnya pengen dibuat flashback spy detail kyk ms lalu Sukuna, plg satu/dua chpter, tp males bettt jirlah, sm agak gak tega juga, yaudahlah seadanya aja


💔💔💔

Niat membunuh mengerikan terpancar dari mata Sukuna saat menyaksikan kembali adegan yang sebelumnya terputus yang sempat ia tonton di rumah sakit hingga berakhir membuat emosinya meledak.

Rintihan putus asa dan suara gaduh yang terdengar dari video yang kini mereka putar, menderu bak badai di kepalanya.

Ya Tuhan, meski Sukuna sudah mempersiapkan diri untuk ini, garis di kepalanya nyaris putus. Jika bukan karna dirinya mendengar dengkuran nyaman Satoru yang terlelap tak jauh darinya, Sukuna yakin dirinya kali ini akan meledak lagi dengan langsung mendatangi pria bajingan di video ini sambil membawa parang, pistol, senso atau apapun itu untuk langsung memutilasinya──adegan yang telah terbentuk dalam kepala Sukuna saat ini.

Di penghujung durasi video ini, pria paruh baya menyeret anaknya dari lantai atas. Hal yang benar-benar membuat Sukuna marah adalah penampilan dari anak itu. Anak yang sekiranya baru berusia 12-13 tahun. Rambut putihnya masih panjang seperti yang Sukuna ingat dulu ia sering memainkannya saat Satoru bersandar padanya. Kulit putih seperti vanilla, Sukuna juga ingat bagaimana aroma manisnya yang memabukkan.

Saat mereka bertemu dulu, Satoru masih 8 tahun, mereka mengenal selama 2 tahun lebih sebelum kejadian kebakaran itu terjadi dan Satoru menghilang. Uraume selalu meyakinkannya bahwa Satoru sudah mati. Tapi Sukuna menolak percaya. Dia yakin dengan firasat dan harapannya.

Mungkin Satoru selamat dan sudah hidup baik-baik saja diluar sana.

Harapan Sukuna tentang selamatnya Satoru benar dikabulkan. Tapi mungkin seseorang tidak benar-benar bisa membuat dua harapan baik secara bersamaan.

Karna harapnya tentang Satoru yang “baik-baik saja,” sudah menjadi tusukan langsung yang merobek hatinya.

Menyakitkan, hingga tubuhnya gemetar, ketika Sukuna saksikan penampilan Satoru yang masih berusia 12 tahun itu lusuh dengan pakaian yang minim dan perut yang juga membuncit.

Sukuna denial sampai ia melihat pria paruh baya di video membanting Satoru kecil ke lantai di ruang tamu. Pria itu kemudian meletakkan camera recorder miliknya di rak yang menempel di dinding.

Dimeja bundar ruang tamu, ada banyak botol alkohol yang terbuat dari kaca dan berwarna hijau lumut, Sukuna juga tahu kalau pria paruh baya itu sekarang sedang mabuk. Hampir di semua video yang mereka lihat, pria paruh baya sedang dalam kondisi mabuk saat ia menganiaya dan melecehkan anaknya. Dia ngelindur tentang betapa ia mencintai sang anak dan ingin menikahinya.

Namun, istrinya yang sudah meninggal terus menghalanginya, yang membuat pria paruh baya meracau dengan rutukan tak jelas lalu melampiaskan kekesalannya dengan menganiaya anaknya yang sedang ia lecehkan.

Melihat Ayahnya mengambil botol alkohol lagi, Satoru ketakutan dan segera memohon pada Ayahnya untuk berhenti. Tapi pria mabuk itu abai. Dia menjambak rambut putih itu lalu menamparnya hingga kepala anaknya membentur meja bundar. Beberapa botol alkohol yang telah kosong, oleng dan pecah ke lantai keramik. Satoru mundur, namun pecahan botol yang lebih kecil mengenai tangannya membuatnya meringis kesakitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Breaking Rocks [SukuGo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang