Selain rumah hantu, Satoru yang masih penuh semangat mengajak kedua cowok itu mencoba wahana lain. Bukannya tak peka tentang permusuhan keduanya, tapi Satoru hanya ingin mencoba membantu mereka supaya lebih dekat satu sama lain dengan menghabiskan waktu bersama seperti ini. Meskipun sepertinya dilihat-lihat percuma. Keduanya masih sama-sama tak mau mengalah.
Mereka yang kini akan menuju taman, niatnya ingin beristirahat, urung ketika Satoru berkata ingin ke toilet.
Sukuna mengambil alih semua jajanan manis ditangan Satoru. Ketiganya pun sempat berkeliaran. Bingung mencari toilet. Sampai ketika Suguru berani bertanya pada salah satu operator wahana, barulah mereka menemukannya.
"Tunggu disini. Ingat, jangan bikin keributan!" pengingat Satoru cepat pada keduanya, lalu terbirit masuk ke toilet umum itu. Niat awal Sukuna ingin berjaga didepan pintu, sayang Suguru langsung melarangnya. Sepakat saja keduanya menjaga Satoru dari luar sini.
"SIAP!"
"Oke."
Tepat setelah ditinggal...
Sukuna langsung mencengkram kerah baju lawannya.
"Maksud lo apa hah?!" Meski agak kaget dengan penyerangan tiba-tiba, Suguru tetap tenang, dan justru memberi tatapan nyalang.
"Berani banget lo masih deketin Satoru?! Lu ngajak gue berantem, hah?!" Sukuna mengeratkan cengkramannya.
Tak membiarkan dirinya diintimidasi lebih jauh, Suguru memajukan dahinya hingga hampir menyentuh dahi sang lawan. "Seharusnya gua yang bilang begitu, bangsat! Beraninya lo masih deketin Satoru setelah buat dia nangis?! Masih punya muka lo nongol disini, hah?!"
Keduanya jadi perbincangan keramaian yang lewat. Tak ada yang berniat melerai, sebagian mungkin karna mereka mengira masalah keduanya tak terlalu serius. Atau orang-orang hanya malas. Jadinya, banyak orang yang hanya melihat, bahkan ada beberapa yang sudah menyiapkan hp untuk merekam mereka.
Kurang lebih begini posisi mereka.
"KALIAN NGAPAIN?" Satoru muncul tiba-tiba didepan mereka, membuat keduanya cepat-cepat membetulkan posisi. Mereka saling merangkul bahu satu sama lain selayaknya sohib akrab.
Senyuman bahkan terbit bersamaan. "Gapapa kok, tadi mau salam hangat antar geng aja.
Melihat keramaian bubar, Satoru menatap keduanya curiga. "Salam hangat kok gitu? Emang harus mentokin jidat?"
"Ini tos jidat, yakan, Suk?"
Sukuna yang tak pandai berakting tampak canggung. Apalagi mendapati dirinya dirangkul begini, jujur Sukuna sangat geli. "Iya."
Satoru memutar matanya. Merasa ingin menyerah membuat mereka akrab. "Yaudahlah," kemudian ia tatap Suguru. "Sug, tadi katanya mau ke toilet juga kan? Dah sana buruan. Mumpung tukang jaga nya ga ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking Rocks [SukuGo]
Romansa[Fanfiction Gojo Harem, Tapi Sukuna ML utama nya wkwkw] Mari kita persingkat. Satoru sudah dua kali lebih menolak ajakan pacaran dari seorang bos geng motor yang terkenal disekolahnya--Ryoumen Sukuna. Satoru sempat tak peduli tentang reputasi yang i...