[BR-13] Arc Flashback: Unwanted Child✓

1K 89 23
                                    

Yang utuh belum tentu bahagia.”

° ° °


          Perasaan lemas dan tidak berdaya ketika kepalanya di tekan kedalam air adalah salah satu hal yang paling membekas dalam memori anak berusia 3 tahun itu.

Selain adu bacot, adegan kekerasan seperti saling memukul satu sama lain bahkan saling melempar benda sudah sering dilakukan kedua pasangan suami istri tersebut di depan anak mereka sendiri.

Mereka memang tidak pernah harmonis.

Hubungan pernikahan yang cuma di ikat lewat janji-janji manis (bukan janji suci) hanya demi kebutuhan bisnis keluarga masing-masing.

Lewat semua perlakuan mereka, balita itu tahu orangtuanya benar-benar membencinya. Tidak menyukai kehadirannya.

Mungkin ketidakharmonisan hubungan mereka yang sudah tak tertolong telah menyebabkan frustasi tingkat tertentu. Yang kemungkinan membuat mereka secara sadar atau tidak sadar menjadikan anak mereka sendiri sebagai samsak pelampiasan atas segala permasalahan rumah tangga yang terjadi.

Balita itu tak tahu apa alasan nya dibenci. Dia tahu dia tidak dibutuhkan. Sadar dirinya tidak diinginkan. Yang menjadi pertanyaannya, mengapa ia bisa diciptakan dan sampai dilahirkan oleh mereka berdua padahal keduanya musuh bebuyutan? Menurutnya, dia tidak pernah meminta untuk dilahirkan 'kan?

Saat bertumbuh, Sukuna kecil agak berbeda dari kebanyakan anak seumuran nya.

Pada masa itu, pikirannya sudah berkembang jauh lebih unggul ketimbang anak-anak seusianya. Balita itu bisa jadi sangat mandiri karna seringnya ditinggalkan oleh semua orang alias dianggap transparan.

Namun, ketika dihadapkan dengan orangtuanya, Sukuna kecil yang pintar akan merubah dirinya lagi.

Seperti saat ini.

Sukuna kecil sengaja tantrum saat sang ibu mencoba mendekatinya.

Entah ada niat apa Sunoshi pada saat itu mendekati anaknya yang tengah asik bermain di kamar khusus anak itu.

Tidak perduli apa niatnya, karna wanita itu tidak pernah memberikan perlakuan yang baik── Sukuna kecil akhirnya memberontak di genggaman sang ibu dan meneriakinya.

“DIAM!! BERISIK! KAU PIKIR AKU KESINI UNTUK MENJENGUK BINATANG KECIL SEPERTI MU HAH?!”

Sunoshi yang frustasi mendengar tangisan itu pun mengguncang tubuh anaknya dengan brutal.

“WARHHHHHH! AAAAGGGGHHHHHH!”

Semakin dikasari, maka itu artinya lampu hijau bagi Sukuna untuk semakin memberontak. Air liurnya sampai menciprati wajah sang ibunda.

“DIAM KAU DASAR ANAK SETAN! ANAK CACAT! ANAK HARAM SIALAN! TERIAKI AKU! TERIAKI AKU SAMPAI KAU JADI BISU!”

“Sunoshi! Cukup!” Lalu, dengan kaset yang sama setiap harinya, ayah akan datang dan menarik ibu menjauh dari sang anak yang sedang tantrum. Bahkan sebelum pergi, selalu, pria setengah baya itu akan menendang anaknya hingga Sukuna kecil terjungkal.

Kekacauan mereda. Pasangan itu pergi. Maka Sukuna kecil akan langsung menghentikan tangisnya dengan dengusan kecil lalu kembali bermain-main dengan riang.

Uraian air mata yang turun semudah itu ditariknya kembali seolah mereka benar-benar tidak berharga sama sekali.

Kejadian itu terus-terusan berulang, dan Sukuna harus melakukan tantrum setiap mereka mencoba mendekatinya. Ini semata-mata dia lakukan agar kedua orang itu tidak betah berada disekitarnya dan bisa kembali meninggalkannya seperti biasa.

Breaking Rocks [SukuGo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang