Masih di malam yang sama. Seusai makan malam yang penuh drama tadi, kini Naya dan Wilson bersaudara berkumpul di ruang keluarga. Mereka berkumpul karena Naya tadi berkata ingin langsung mengatakan permintaannya,jadilah mereka berkumpul sekarang.
Jangan lupakan dengan kecoa tangkapan Naya tadi yang ia masukkan ke dalam wadah plastik bening, Wilson bersaudara berulang kali melirik takut ke arah wadah yang Naya simpan di atas meja, jaga-jaga kalau kecoa itu keluar. Tapi itu adalah hal yang tidak mungkin karena Naya menutupnya dengan rapat.
"Ekhm!" Naya berdehem untuk menarik atensi mereka.
"Ngeliatnya santai aja kali, suka sama kecoanya? Ambil gih," ucap Naya,karena sedari tadi ia perhatikan mereka terus melotot ke arah kecoa tangkapannya.
Dan tentu saja tawaran Naya tadi di tolak mentah-mentah oleh Wilson bersaudara.
"Jadi gw cuman punya tiga permintaan,dan seperti janji kalian tadi harus dikabulkan," ujar Naya memulai percakapan.
Naya mengangkat jari telunjuk nya dan berkata, "yang pertama!"
"Gw nggak mau tinggal disini," lanjutnya.
"Kalau untuk itu kami menolak, itu tidak bisa di ganggu gugat," ucap Jun dengan cepat yang diangguki semua saudaranya.
Naya berdecak kesal melihatnya, nampaknya mereka benar-benar tidak akan membiarkan pergi dari sini. Ia harus apa?
Naya berpikir sejenak lalu kemudian ia pun mempunyai ide.
"Oke! Gw bakalan tinggal disini tapi dengan syarat sekaligus permintaan."
"Syaratnya gw cuman mau tinggal disini seminggu,dan kalian harus selesaikan ini masalah yang nyeret gw ikut masuk ke dalamnya. Cuman seminggu,lebih dari itu gw nggak peduli."
"Permintaan yang pertama,gw nggak mau nurutin semua aturan yang lu bilang tadi siang,gw nggak suka di kekang dan di atur sama aturan yang nggak masuk akal."
"Yang kedua, gw mau kalau di luar rumah ini kalian harus pura-pura nggak ngenalin gw ataupun nggak tau gw itu siapa. Sebisanya jaga jarak kalau kita ketemu ataupun alasan,kalau bisa lagi kita nggak usah ketemu deh!"
"Dan yang ketiga, biarin gw pulang ke kosan dulu ngambil barang dan baju-baju," ujar Naya menyebutkan tiga permintaan nya seperti yang ia katakan tadi.
Dan dilihat dari wajah-wajah di hadapannya,sepertinya mereka tidak setuju dengan permintaannya.
"Apakah tidak ada permintaan lain?" Tawar Arthur. Naya menggerakkan telunjuknya ke kanan dan ke kiri.
"Bagaimana jika saat itu kamu lagi dalam bahaya dan tidak ada yang menolong?" Tanya David kemudian.
"Ya tinggal tolongin aja, tapi gak usah banyak bacot. Kalian tinggal nolong kek orang asing yang saling tolong, gampang kan?" Jawab Naya santai.
"Kenapa kamu harus pura-pura tidak mengenalmu?" Tanya Sam heran.
Naya mendatarkan wajahnya,ia mengangkat dua jarinya.
"Ada dua alasan," ucapnya.
"Apa itu?" Sahut mereka kompak.
"Yang pertama,gw nggak mau di serang ataupun di omongin sama fans-fans lu pada yang kemungkinan besar nya gak bakalan suka kalau gw Deket sama kalian. Apalagi lu berlima." Naya menunjuk ke arah Kevin, Arthur,Sam , Travis,dan Justin.
"Yang kedua,kalian mikirin gak sih? Kalau gw tambah Deket sama kalian atau selalu sama kalian terus, otomatis musuh yang lu pada bilang itu pasti bakalan selalu nyelakain gw dengan dalih buat balas dendam atau apapun ke kalian. Dan mereka pasti bakalan ngintai gerak-gerik gw kemanapun dan kapanpun itu kayak tahanan penjara," ucap Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Dream?✔️
General FictionMakasih udah mampir *** book ke 2 Being a sister baca being a sister dulu baru baca ini *** Jadi semuanya tidak nyata? Apa yang ia alami itu hanyalah mimpi? Tapi kenapa semuanya begitu nyata? Ini tentang Naya yang mencoba menghindari kejadian yang...