Perkelahian terjadi antara anak-anak Wilson dan ketiga dokter yang sedari tadi menghajar Juan, sementara itu Juan sudah tergeletak tidak berdaya dengan darah yang tak berhenti mengucur keluar dari luka tembaknya.
Naya yang melihatnya mencoba memberontak ingin menghampiri Juan, tapi tangannya ditahan dengan kuat oleh dokter Satria yang masih berdiri mengawasi pertengkaran mereka.
"Dokter lepas!" Ucap Naya sambil mencoba melepaskan cekalan dokter Satria.
Tapi pria itu tidak bergeming sama sekali, sampai dimana Justin maju mendekat ke arah keduanya dan tanpa aba-aba melayangkan serangan pada dokter Satria. Karena tidak ada persiapan sama sekali, otomatis saja dokter Satria terhuyung kebelakang karena serangan Justin.
Cekalannya pada Naya juga otomatis terlepas, langsung saja Justin menarik Naya untuk bersembunyi di balik tubuhnya.
"Tetap di belakangku oke?" Titah Justin yang diangguki Naya dengan cepat.
Dokter Satria berdiri dari duduknya, ia berdecih menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Tak menyangka pukulan Justin lumayan juga.
"Kembalikan dia padaku, siapa yang lebih dulu dia dapat. Begitukan perjanjiannya?" Ujar dokter Satria sambil berjalan perlahan ke arah keduanya, secara perlahan juga Naya dan Justin mengambil langkah mundur menjauhi dokter Satria.
"Tidak akan!" Balas Justin.
Dokter Satria mengedikkan bahunya, "baiklah berarti kau memilih menggunakan cara kasar," ucapnya kemudian langsung melayangkan Bogeman mentah ke arah Justin membuat pemuda itu terjatuh.
"Justin!" Seru Naya terkejut. Hal itu juga sempat mengalihkan perhatian anak-anak Wilson lainnya, mereka khawatir saat mendengar seruan dari Naya, takut terjadi apa-apa pada gadis itu.
Justin buru-buru bangkit dan melayangkan pukulan balasan untuk dokter Satria tapi tidak mengenai pria itu justru dia yang kembali mendapatkan pukulan membuatnya kembali terjatuh dari posisinya.
Tapi hal itu tidak membuat Justin lantas menyerah, dia berulang kali melayangkan serangan pada dokter Satria. Keduanya terlibat perkelahian yang sangat sengit, begitu juga di sisi anak Wilson lainnya. Jumlah mereka mungkin lebih banyak, hanya saja mereka kalah tenaga.
Anak-anak Wilson kalah dengan tenaga besar yang di miliki dokter Satria dan ketiga dokter lainnya, mereka kewalahan menghadapi mereka berempat membuat tenaga mereka terkuras dengan cepat.
Sedangkan Naya dia hanya bisa jatuh terduduk di atas tanah melihat anak-anak Wilson sudah tumbang dikalahkan, tapi beberapa diantara mereka masih ada yang terus bertahan dan melanjutkan pertengkaran.
Cetak!
Sebuah benda dingin menyentuh belakang kepalanya, membuat Naya terdiam membeku ditempatnya.
"Berhenti kalian!" Seru seseorang di belakangnya.
Sontak hal itu membuat anak-anak Wilson dan keempat dokter lainnya berhenti, mereka menoleh dan menemukan Naya yang sudah ditodong pistol tepat di belakang kepalanya oleh kakek Steve.
"NAYA!" Anak-anak Wilson sontak berteriak panik saat melihat posisi Naya sekarang.
"Jauhkan benda itu darinya sialan!" Teriak Travis, dirinya begitu emosi saat melihat keadaan Naya yang sudah menangis dengan tatapan kosong.
"Menjauh darinya Steve! Biarkan dia pergi dari sini, kami sudah menuruti keinginanmu, jadi lepaskan Naya sekarang!" Sahut Jun ikut berteriak.
"Tidak akan menyenangkan jika tidak ada korban bukan? Setidaknya kalian merasakan kehilangan seseorang yang berharga seperti apa yang aku rasakan," ujar kakek Steve dengan nada santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Dream?✔️
General FictionMakasih udah mampir *** book ke 2 Being a sister baca being a sister dulu baru baca ini *** Jadi semuanya tidak nyata? Apa yang ia alami itu hanyalah mimpi? Tapi kenapa semuanya begitu nyata? Ini tentang Naya yang mencoba menghindari kejadian yang...