Tandai typo
.
.
.
.
."HAH!"
Seorang perempuan terbangun dari mimpinya dengan tubuh berkeringat,nafasnya memburu jantungnya berdebar kencang.
Dia menatap ke sekelilingnya,dia sedang berada di kamar kosannya saat ini,memeriksa semua bagian tubuhnya apakah ada yang kurang.
Dirinya bermimpi begitu aneh bahkan rasanya begitu nyata.
Dia bermimpi di angkat menjadi anak oleh keluarga kaya,tapi semuanya tak seindah yang di novel-novel,dirinya malah meninggal karena keluarga itu.
Mengatur nafasnya sejenak,dia pun kembali melihat sekitarnya keringatnya masih bercucuran.
"Huft...syukurlah semuanya hanya mimpi," leganya.
Setelah nafasnya kembali normal,dia duduk diam sambil bersandar di atas ranjangnya.
Naya.
Mahasiswi semester 3 yang merantau ke pulau seberang karena mendapatkan beasiswa di salah satu kampus.
Naya ternyata ketiduran setelah mengerjakan tugas tadi,ditambah hari ini dia juga dapat shift 2 di tempatnya bekerja.Tapi saat tertidur dia malah mendapatkan mimpi aneh,mimpi yang rasanya begitu nyata sampai dia tidak bisa membedakannya.
Dia masih ingat jelas akan mimpinya.
Sebuah keluarga yang mempunyai 7 orang anak laki-laki,dia diangkat lebih tepatnya dipaksa oleh mereka karena sudah menolong nyonya keluarga itu tapi semuanya hanyalah kebohongan.
Ada banyak kebohongan di dalam keluarga itu,bahkan fakta kelam tentang mereka juga ada,ke tujuh anak dari keluarga itu sangat menyayanginya,dan yang mengherankannya bapak dan adiknya juga ada dalam mimpinya.
Naya masih mengingat dirinya yang meninggal karena bunuh diri melompat dari balkon kamar,dia bahkan masih bisa merasakan bagaimana sakit yang kepalanya rasakan saat terhantam dasar kolam yang dalam.Dia bahkan masih mengingat ketika dirinya tertembak oleh timah panas di punggungnya.
Ada banyak orang yang tidak dikenalnya.
Juan? Dokter Satria? Dokter Jaden? dokter Jevan dan Jevin?
Siapa mereka?
Dia tidak ingat akan nama keluarga itu dan nama anggota keluarga nya,tapi yang bisa Naya pastikan sekarang adalah dirinya harus berhati-hati,jangan sampai kejadian di dalam mimpinya itu menjadi kenyataan,karena Naya merasa ini adalah pertanda baginya,jadi lebih baik dia menghindar saja.
Naya tak mau membahayakan nyawa bapak dan adiknya,dia juga masih sayang nyawa dirinya juga tidak punya keberanian seperti di mimpinya yang melawan dan memberontak kepada orang-orang itu,bahkan dirinya bunuh diri dalam mimpinya.
Tidak! Naya tidak akan membiarkannya terjadi!
Menghela nafas sejenak,dia masuk ke dalam kamar mandi untuk berwudhu,dia ingin shalat tahajjud untuk menenangkan pikirannya agar tidak terus menerus memikirkan mimpi anehnya itu.Tapi sampai pagi menjelang Naya tidak bisa sama sekali melupakan mimpinya.
Dia tidak bisa tidur lagi,Naya sudah mencoba banyak hal seperti menonton YouTube,minum susu,dan membaca buku tapi semuanya tidak berhasil sama sekali dia terus menerus memikirkan mimpinya.
Pukul 8 pagi Naya memilih untuk mandi karena jam 9 nanti dia ada kelas.
Setelah mandi Naya segera bersiap memakai baju,Naya memakai Hoodie dan celana cargo dia juga memakai masker dan topi,entah kenapa hari ini rasanya ia mau bersembunyi saja.
Setengah 9 pagi dia sudah berangkat sekalian mau cari sarapan, eh, jam segini masih bisa dibilang sarapan gak sih?
Ah, bodo amatlah! yang penting dia makan,dia perlu energi untuk masuk kelas yang untungnya cuman ada 1 hari ini,dan pukul 3 sore nanti dirinya akan masuk kerja.
Berjalan tak jauh dari kosannya akan ada penjual bubur ayam yang biasa di beli nya.
"Pak! 1 porsi yah!" pesannya yang diangguki oleh tukang bubur nya.
Naya mengambil tempat duduk dirinya kembali melamun mengingat mimpinya.
"Ini mbak." bubur pesanannya sudah datang menyadarkannya dari lamunannya.
"Makasih pak," ucapnya lalu mengaduk buburnya dan memakannya dengan cepat.
Tak butuh waktu lama buburnya langsung ludes,setelah membayar dia dengan cepat berjalan ke pangkalan ojek yang tak jauh dari sana,setelah dapat Naya langsung mengarahkan ke kampusnya.
Sesampainya di kampus Naya berjalan dengan cepat menuju kelas takut dosennya datang lebih dulu daripada dirinya auto tidak dibiarkan masuk dia kalau begitu.
Naya sedikit berlari dan syukurlah dia tidak menabrak orang,sampai di kelas dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan,mengatur nafasnya lebih dulu baru masuk ke dalam kelas.
Sudah lumayan banyak yang datang dan untung saja bangku belakang tempatnya biasa duduk masih kosong jadi dengan cepat dia menuju bangku itu sebelum ada yang mendahuluinya.
Bersamaan dengan dirinya duduk dosennya juga masuk,kelas pun dimulai .
Di tengah-tengah kelas Naya merasa seseorang terus menatap ke arahnya,dia pun mengedarkan pandangannya mencoba mencari dimana sumber tatapan itu.
Dan ketemu.
Tak jauh darinya ada seorang laki-laki yang menatapnya dengan begitu intens,keduanya sempat bertatapan beberapa detik tapi Naya memutuskan nya lebih dulu.
Keningnya mengerut dia sepertinya pernah melihat laki-laki itu, tapi dia lupa liat dimana?kembali menoleh ke arah laki-laki itu yang ternyata masih menatapnya juga,Naya memperhatikan wajah itu sejenak.Dan tak lama matanya membelalak.
Dia ingat!Itu adalah laki-laki yang ada di mimpinya semalam,kalau tidak salah namanya Juan.
Naya tak menyangka kalau laki-laki bernama Juan itu benar-benar ada,bahkan benar-benar menjadi teman sekelasnya
Dengan cepat Naya mengalihkan pandangannya,menghalangi wajahnya menggunakan buku agar laki-laki yang ia perkirakan bernama Juan itu tidak bisa melihatnya.Dalam hati Naya merutuki dirinya yang begitu pelupa sampai tidak menyadarinya.
"Anjir dia nyata!?" Pekiknya tertahan,melirik ke arah laki-laki itu sekilas dan ternyata laki-laki itu tidak juga melepaskan tatapannya.
Naya merasa kepalanya akan berlubang karena tatapan laki-laki itu,Naya pun kembali menghalangi wajahnya sebisa mungkin agar tak terlihat, badannya membungkuk di atas meja.
Naya melewati kelas dengan posisi seperti itu,ketika kelas selesai dirinya bergegas keluar,dirinya sudah tidak tahan diperhatikan terus-menerus oleh laki-laki itu sepanjang kelas.
Naya berlarian di koridor dan malah nyasar ke kantin,padahal dia tidak ada niat buat kesini,tapi karena merasa haus dan kembali lapar Naya pun memutuskan untuk masuk saja buat makan.
Sedangkan laki-laki yang menatap Naya sedari tadi tersenyum miring melihat Naya yang langsung berlari keluar saat kelas selesai.
Dia juga tidak tau kenapa dirinya begitu tertarik melihat Naya saat masuk ke dalam kelas,dia merasa seperti pernah melihatnya tapi entah dimana, seperti ada sesuatu yang menghubungkan nya dengan Naya.
Tak mau berpikir lebih dia pun ikut beranjak dari duduknya berjalan keluar menuju kantin,dia akan memastikannya nanti apa yang membuatnya begitu tertarik dengan Naya.
.
.
.
.
.Hai hai!
Book 2 here!
Gimana?!
Setelah pikir² dan ngeliat komen kalian di book 1 aku mutusin buat bikin book 2 nya,kebetulan juga idenya langsung ada jadi daripada lupa mending langsung ku ketik wkwkwk, semoga kalian suka yah!
Janlup votmen yah!
Vote yang banyak² supaya cepet up
60 vote deh!Bye-bye 🖐️
Write: 9,1,24
Pub:18, 1, 24
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Dream?✔️
Fiksi UmumMakasih udah mampir *** book ke 2 Being a sister baca being a sister dulu baru baca ini *** Jadi semuanya tidak nyata? Apa yang ia alami itu hanyalah mimpi? Tapi kenapa semuanya begitu nyata? Ini tentang Naya yang mencoba menghindari kejadian yang...