DOR!
DOR!
DOR!
"NAYA!"
BRUK!
Tubuh kakek Steve oleng karena tiba-tiba saja Justin bangkit dan menerjang tubuhnya, membuat tembakan yang harusnya mengenai kepala Naya meleset ke punggung bagian kirinya.
Dua tembakan peluru lainnya bukan berasal dari kakek Steve melainkan dari polisi yang sudah datang memberi bantuan setelah berkeliling mencari keberadaan mereka.
"Sialan!" Maki kakek Steve.
Dug!
Ia menendang keras kepala Justin yang tengah menahan tubuhnya, melampiaskan kekesalannya karena gagal menembakkan peluru tepat di kepala Naya.
"Dasar pengganggu! Mati kau!" Umputnya masih terus menendang-nendang tubuh Justin dengan kasar. Tubuh Justin yang sudah babak belur tambah hancur.
Kakek Steve baru saja akan kembali melepaskan tembakan kalau saja tidak ada polisi yang lebih dulu menodongkan pistol di hadapannya.
"Angkat tangan! Turunkan senjata anda, kalian telah kami kepung!"
Sontak kakek Steve baru tersadar dengan keberadaan para polisi yang sudah menangkap beberapa anak buahnya, beserta dokter Satria, Jaden,Jevan ,dan Jevin.
Seorang polisi segera memborgol tangannya, membuatnya langsung memberontak.
"Lepaskan sialan! Aku tidak bersalah! Aku tidak melakukan apapun! Aku tidak bersalah!" Seru kakek Steve sembari memberontak.
"Anda bisa menjelaskannya nanti di kantor polisi,sekarang anda ikut kami," balas polisi tersebut.
"Tidak! Tidak! Aku tidak bersalah! Mereka yang bersalah! LEPASKAN AKU SIALAN!"
"KALIAN ANAK-ANAK KEPARAT! DENDAMKU BELUM SELESAI! INI SEMUA BELUM SELESAI! AKU AKAN KEMBALI,LIHAT SAJA!"
Kakek Steve terus berteriak-teriak seperti orang gila, dan memberontak membuat polisi mengeluarkan sekuat tenaga untuk menahan dirinya.
Sementara itu dokter Satria ia hanya bisa terdiam saat dirinya ditangkap, tangannya yang terborgol tidak membuatnya mengalihkan tatapannya pada Naya yang sudah dikelilingi oleh anak-anak Wilson.
Dalam dirinya timbul rasa penyesalan yang amat teramat besar, rasa penyesalan yang saat ini sudah tidak ada gunanya lagi. Semuanya sudah terlanjur terjadi, dia tidak akan memaafkan dirinya bila sesuatu yang buruk terjadi pada Naya.
Sedangkan Juan, ia tetap ikut dibawa oleh para polisi karena masih ada hubungan dengan keluarga Stewart yang notabennya ia adalah cucu dari Steve. Tapi sebelum itu,ia akan dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum nanti akan di investigasi setelah keadaanya membaik.
Di sisi anak-anak Wilson, mereka saat ini tengah mengelilingi Naya yang terbaring tak berdaya di pangkuan Justin. Peluru yang tertanam di punggungnya sepertinya masuk begitu dalam sampai ke dadanya, membuatnya memuntahkan berteguk-teguk darah segar dari mulutnya.
"N-Naya kamu bertahan oke? Kita ke rumah sakit sekarang," ucap Justin terbata-bata, tangannya menahan luka tembak di punggung Naya agar tidak kehilangan darah yang begitu banyak.
"Naya! Sadar dek! Jangan tutup mata kamu, bertahan yah?!" Jun menepuk-nepuk pipi Naya agar terus tetap sadar.
Sementara itu David merobek bajunya membuat perban untuk menahan luka Naya agar tidak terus mengeluarkan darah yang banyak, karena demi apapun tubuh David bergetar melihat darah yang begitu banyak keluar dari tubuh Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Dream?✔️
General FictionMakasih udah mampir *** book ke 2 Being a sister baca being a sister dulu baru baca ini *** Jadi semuanya tidak nyata? Apa yang ia alami itu hanyalah mimpi? Tapi kenapa semuanya begitu nyata? Ini tentang Naya yang mencoba menghindari kejadian yang...