7

457 49 2
                                    

Pukul setengah 6 sore.

Naya baru selesai kelas keduanya hari ini,dengan lesu dia berjalan keluar dari gerbang kampus menuju halte bus terdekat,dia memilih buat pulang naik bus saja hari ini buat hemat ongkos soalnya bulan ini belum gajian.

Untungnya hari ini hari libur nya,di cafenya itu masing-masing karyawan dikasih libur dua hari gitu,jadi 2 hari shift malam,2 hari shift pagi,2 hari libur,jadi yah gantian gitu, lagipula kalau hari ini dia masuk kerja pun bakalan telat masuknya soal nya dia masuk itu sekitaran jam setengah 4 atau jam 4,ngegantiin orang yang shift 1 hari itu.

Sampai di halte Naya langsung mengambil duduk di bangku pojok sambil nyender di dinding halte,rasanya matanya sisa lima Watt saat ini dirinya begitu mengantuk dan ingin cepat-cepat sampai di kosannya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Di halte cuman ada 5 orang termasuk dirinya yang menunggu bus,sambil menunggu Naya memandang sekelilingnya melihat pemandangan jalanan kota yang sibuk karena sudah termasuk jam pulang buat orang yang bekerja.

Saat ditengah-tengah dirinya melihat-lihat dirinya dibuat salah fokus.

Disana tak jauh darinya tepatnya di lampu merah seorang siswa, kalau dilihat dari pakaiannya adalah anak SMP tengah menyebrang padahal lampu menunjukkan warna hijau tanda kendaraan berjalan.

Anak SMP itu tak memperhatikan kanan kirinya karena terlalu fokus dengan ponselnya, ditambah lagi dengan headphone yang terpasang di kepalanya.

Naya melihat sebuah motor melaju kencang ke arah anak itu,suara klakson terdengar kencang tapi anak itu tak mendengarkan nya sama sekali.

Dengan panik Naya berlari ke arah anak itu .

"DEK AWAS!" Naya berteriak membuat orang-orang juga menoleh ke arahnya dan melihat keadaan anak itu yang tak juga menyadari bahaya yang akan didapatkan nya.

Tepat sebelum motor menabrak anak itu Naya sudah terlebih dahulu mendorong tubuh anak itu sampai terjatuh ke pinggir jalan,tapi...

Brak!

Tubuh Naya lah yang ditabrak oleh motor itu yang sudah berusaha mengerem, tapi terlambat karena Naya sudah terlanjur tertabrak.

Brak!

"ARRRRGGGHHH!!!"

Teriakan Naya terdengar begitu kencang ketika motor yang menabraknya terjatuh menimpa kakinya yang sebelah kanan, ditambah lagi motor itu juga melindas kaki kanannya.

Orang-orang disekitarnya panik melihat itu, pengendara motor dan anak SMP yang melihatnya juga panik.

Mereka langsung menolong Naya dengan mengangkat motor yang menimpa kakinya,Naya dibawa ke pinggir jalan agar tak mengganggu lalu lintas.

"Adek gak papa!?" Tanya pengendara motor itu dengan panik.

"Kak gapapa!?" Anak SMP itu juga ikut bertanya dengan panik.

Naya tak menjawab dia hanya menangis sambil memegang kakinya yang rasanya sangat sakit,kakinya serasa patah saat ini karena motor yang melindas sekaligus menimpa kakinya itu adalah tipe motor besar yang seperti di pakai pembalap.

"Hiks! Sakit!" Naya menangis,wajahnya sudah penuh dengan air mata.

"Bawa kerumah sakit!"

"Hubungi ambulans cepat!"

"Dek gapapa!?"

"Ada apa ini!?"

Itulah ucapan orang-orang disekitarnya,mereka hanya bertanya tanpa menolongnya bahkan ada yang merekam dirinya,Naya rasanya ingin memakai orang itu tapi tak bisa karena kakinya lebih penting sekarang.

"Ayo dek kerumah sakit pakai mobil saya aja!"

Akhirnya ada seorang bapak-bapak mengatakan itu,jadi orang-orang dengan cepat memapah dirinya untuk masuk ke dalam mobil bapak itu,anak SMP yang ia tolong ikut masuk ke dalam menemaninya sedangkan pengendara motor yang menabraknya mengikutinya dari belakang menggunakan motornya.

Jadilah Naya dibawa ke rumah sakit terdekat.

***

Sementara di sebuah perusahaan besar tepatnya di ruangan CEO.

Di dalam ruangan itu ada dua orang laki-laki beda umur,yang lebih tua sibuk dengan berkas-berkas di mejanya sedangkan yang lebih muda sibuk dengan ponselnya berseluncur di sosial media.

Tok! Tok! Tok!

Sebuah ketukan terdengar.

"Masuk!" Sahut laki-laki yang lebih tua.

"Permisi tuan." sekertaris laki-laki itu masuk dan berdiri di sampingnya.

"Hm, ada apa," tanya laki-laki itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkasnya.

"Begini tuan Jun."

Yap, laki-laki itu adalah Jun.

"Ada berita dari orang suruhan anda untuk mengawasi gadis yang menolong tuan seminggu yang lalu," ucap sekertaris Jun.

Mendengar itu Jun langsung mengalihkan pandangannya dari berkas dan menatap ke sekertaris nya .

"Ada apa dengan Naya?" Tanyanya.

Jun sudah mengetahui nama gadis yang menolong nya,bahkan latar belakang, keluarga,kampus,bahkan tempat tinggal gadis itu dia sudah tau.

"Berdasarkan berita dari orang suruhan anda,nona Naya mengalami kecelakaan."

"APA!?" Jun berteriak kaget,bahkan laki-laki yang sibuk dengan ponselnya tadi juga ikut terkejut sampai menjatuhkan ponselnya.

"Apasih bang! Kenapa teriak?" Ucap laki-laki itu yang ternyata adik Jun.

"Apa maksud mu Naya kecelakaan? Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah dia terluka parah? Dimana dia berada sekarang? Jawab jangan diam saja!" Jun memberikan pertanyaan berturut-turut kepada sekertaris nya karena dirinya sangat khawatir dengan keadaan Naya saat ini.

"Nona Naya mengalami kecelakaan saat pulang dari kuliah tadi sore,dirinya tertabrak sebuah motor. Kabarnya kakinya tertimpa motor yang menabraknya,dan sekarang nona Naya sedang ditangani di rumah sakit keluarga Wilson tempat tuan David bekerja," jelas sekertaris Jun panjang lebar.

Dengan buru-buru Jun memakai kembali jas kantornya dan langsung keluar dari ruangannya,dia mau menyusul Naya di rumah sakit keluarga nya sekarang, perasaannya begitu khawatir dengan keadaan Naya.

"Mau kemana bang?" Tanya adiknya tapi tak ditanggapi oleh Jun.

"Loh? Bang? Bang!? Mau kemana!?"

Dia berjalan mendekat ke arah sekertaris abangnya itu.

"Bang Jun mau kemana?"

"Tuan Jun sepertinya ingin menyusul nona Naya di rumah sakit."

"Naya? Siapa dia?"

"Dia adalah gadis yang menolong tuan Jun saat tertusuk seminggu yang lalu."

"Oh yah? Di rumah sakit mana gadis itu di rawat?"

"Tuan Kevin bisa datang ke rumah sakit Wilson."

Laki-laki itu adalah Kevin de Wilson anak ke tiga dari keluarga Wilson,yang saat ini masih duduk di bangku kuliah semester akhir dibarengi dengan pekerjaan sebagai model.

Kevin penasaran dengan rupa gadis bernama Naya itu yang membuat Jun sampai khawatir.

"Baiklah, aku akan menyusul bang Jun,terimah kasih."

Sekertaris Jun hanya mengangguk mengiyakan.

Kevin pun melangkah pergi dari ruangan itu menyusul saudara tertuanya itu ke rumah sakit keluarga nya tempat yang sama dimana David anak ke dua dari keluarga Wilson bekerja.

.
.
.
.
.
Votmen

Write;17,1,24
Pub: 28,1,24

It's A Dream?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang