6

534 53 7
                                    

Tandai typo!
Gw udah bilang jangan komen 'next kak' 'next thor' 'lanjut kak' 'lanjut thor'
Tapi masih aja ada yang komen kayak gitu
Lu pada baca apa yang gw bilang ga sih?!
Capek gw
.
.
.
.
.

Seminggu berlalu dari kejadian dimana Naya menolong Jun yang terluka hari itu.

Sejak saat itu Naya menjadi lebih berhati-hati lagi,dirinya sering bersembunyi saat ramai atau dimanapun itu agar tak bertemu kembali dengan Jun atau dengan anggota keluarga Wilson lainnya.

Dan lagi,kalian ingat pemuda yang membeli kopi hari itu? Yang membuat Naya cegukan saat melihatnya?

Entah kenapa sejak saat itu juga pemuda itu sering membeli kopi di cafe tempat nya bekerja, pemuda itu juga seperti hafal dengan jadwal shift nya,Naya kan jadi merinding sendiri memikirkannya.

Ditambah lagi laki-laki teman sekelasnya yang ada di mimpinya itu juga akhir-akhir ini sering sekali membuntutinya kemanapun itu,Naya bahkan sampai harus menghindar terus menerus.

Dan satu fakta yang ia tau.

Bahwa Naya akan cegukan bila bertemu dengan seseorang yang ada di dalam mimpinya,karena jika ia bertemu dengan Juan pasti dia akan cegukan dan pemuda yang beli kopi juga dia pasti akan cegukan dan dapat ia pastikan kalau pemuda itu juga salah satu orang yang ada di dalam mimpinya,cuman Naya tak ingat nama pemuda itu siapa.

Saat ini Naya berada di kampusnya,dirinya baru saja selesai mengikuti kelas hari ini.

Dan tebak,Juan lagi-lagi membuntuti nya dari belakang, akhir-akhir ini juga Naya merasa di awasi entah siapa,tapi setiap hari rasanya kepalanya akan berlubang karena tatapan seseorang.

"Hei!" Juan memanggilnya dari belakang mencoba menyusul langkah Naya yang makin cepat menghindari Juan.

"Naya!"

Juan sudah mengetahui namanya,Naya jadi takut akan hal itu,karena kalau kalian mau tau Juan yang ada di mimpinya dan Juan di dunia nyata itu sikapnya berbeda 180 derajat,dia merasa takut dengan aura Juan di dunia nyata auranya terlalu suram.

Srek!

Tangan Naya ditahan oleh Juan sontak langsung membuat langkahnya terhenti,Naya berbalik menatapnya.

"Gak denger gw panggil hm?" Ucap Juan sambil menatap tepat ke mata Naya.

"Ap-hik! Apaan sih!" Naya menyentak tangannya,dirinya kembali cegukan.

Ini salah satu alasan mengapa Naya tak suka bertemu ataupun bertatapan dengan Juan, karena dirinya akan cegukan tanpa sebab.

Naya berbalik kembali berjalan meninggalkan Juan tapi Juan tak mau meninggalkan nya sendiri,Juan malah kembali mengikutinya berjalan di sebelahnya.

"Lu kenapa ngehindarin gw terus sih?" Tanya Juan ,dia heran kenapa Naya terus menghindar darinya selama semingguan ini saat ia berusaha mendekat.

Apakah dia punya salah dengan teman sekelasnya ini? Tapi meskipun begitu entah kenapa dirinya malah semakin tertantang untuk bisa dekat dengan Naya,semakin Naya menolak semakin besar pula tekadnya untuk mendekati Naya.

Naya tak menanggapi pertanyaan Juan ,dengan poker face nya dia terus berjalan menuju kantin untuk isi energi buat kelas selanjutnya nanti. Naya lapar karena tak sempat sarapan pagi tadi karena terlambat bangun jadi buru-buru.

Mengambil tempat di pojok kantin setelah memesan gado-gado dan es teh manis,dan seperti yang ia duga Juan juga ikut duduk di hadapannya setelah memesan makanan.

Naya tak menghiraukannya dia malah sibuk dengan ponselnya,menscroll beranda Instagram nya mencoba mencari yang menarik asalkan tak melihat wajah Juan.

"Hei! Naya? Lu denger gw ga sih?" Juan bertanya kesal karena terus di acuhkan oleh Naya ,dengan geram pun Juan merampas ponsel Naya.

It's A Dream?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang