Ep 19. Kesepakatan Berenam

1.3K 168 49
                                    

Semesta sepertinya memang sengaja mempermainkan mereka seperti ini.

Previous

.
.
.

Matahari sudah kembali terbit dari ujung fajar, membangunkan ke enam manusia yang sedang tertidur dengan nyenyak di atas kasur mewah masing-masing. Sungguh malas sebenarnya bangun sepagi ini, seperti biasanya mereka mungkin akan tertidur lagi. Biar saja telat, siapa yang berani memarahi mereka?

Tapi sepertinya semua pemikiran itu salah! Karena sekarang mereka semua langsung beranjak dari kasur masing-masing untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Benar-benar aneh, tidak seperti sikap tuan muda biasanya.

Bahkan senyuman terus terpantri di wajah mereka yang membuat para asisten dan pegawai yang bekerja menjadi bingung, tidak biasanya mereka menunjukkan wajah senang dan mood bagus seperti itu. Apakah hari ini ada pembagian harta? Atau mereka baru membeli hal mewah lainnya untuk kesenangan pribadi? Pikir mereka bertanya-tanya.

Tidak sampai disana saja bahkan mereka semua nampak sangat bersemangat sekali untuk pergi kesekolah. Tanpa dipaksa atau diancam mereka sudah beranjak sendiri untuk pergi ke sekolah sekarang, bahkan diperjalanan mereka menyempatkan diri untuk berterimakasih dan tersenyum kepada para pegawai yang ada. Membuat semuanya nampak sangat asing bagi para asisten dan pegawai yang ada, mereka nampak terharu dengan sikap tuan muda mereka yang seperti panggeran baik hati sekarang.
"Tuan muda kita sudah berubah jadi dewasa yah sekarang.." imbuh mereka sedikit mengusap air mata bahagia sambil melihat kepergian sang tuan muda dengan mobil dan motor mewahnya dari kawasan rumah megah masing-masing.

Sesampainya disekolahpun mereka nampak terus mengeluarkan aura terang berderang yang membuat seluruh siswa siswi terpesona akan ketampanan mereka, sangat sempurna selayaknya panggeran dari dongeng ajaib. Kapan yah salah satu dari mereka menjadi pacarku? Semesta tolong dong kasih aku jodoh setampan mereka, itulah batin yang mereka ungkapkan dalam doa mereka saat melihat keenam orang tersebut.

Siapa sih yang bisa mengelak pesona mereka berenam? Apalagi sekarang nampak tersenyum tipis tapi sangat berdampak untuk kesehatan jantung masing-masing, semua mata terus memandang ke arah mereka hingga mereka semua masuk kedalam kelas khusus tersebut.

"Hai sunoo" sapa jake dengan senyuman lebar menyadarkan sunoo dari dunianya sendiri.

Sunoo yang sedang membaca langsung mendongak kedepan, melihat bahwa hari ini mereka semua nampak err.. berbeda? sepertinya semua sedang dalam mood yang bagus?
"Hallo juga kak jake"

Mereka semua berjalan mendekati sunoo untuk duduk di meja masing-masing, tapi sepertinya mata itu terus tertuju ke arah anak imut yang fokus dengan bacaanya.
"Baca apa lu?" Tanya sunghoon yang langsung mengambil buku tersebut dari sang empu.

Sunoo nampak kesal dengan sikap sunghoon yang mendadak
"Aku baca novel yang udah kupesen dari bulan lalu, akhirnya sampai hari ini! Ini novel kesukaanku"

Semua nampak penasaran sekarang, ingin mengetahui lebih lanjut tentang sang pujaan.
"Tentang apa?" Tanya jungwon

"Gue baru tau lu suka baca novel" ujar heeseung basa basi dengan tangan yang menompa wajahnya, matanya tidak bisa beralih dari sunoo.

"Dirumah gue ada perpustakaan lengkap, mau kesana gak?" Tanya jay yang langsung dipelototin oleh yang lain, rupanya jay cukup pintar dalam modus!

"Dirumah gue juga ada! Mending kerumah gue aja dari pada rumah jay, banyak setannya rumah dia mah" jawab sunghoon cepat, menggagalkan rencana busuk jay.

"Gue juga suka baca" tambah riki dengan senyuman tak berdosanya, matanya bahkan sudah menyipit melihat sunoo.

"Bohong banget! Boro-boro baca, megang buku aja gak pernah lu" jawab jake kepada riki yang langsung cengengesan ditempat.

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang