Ep 10. Berantem

1.7K 187 36
                                    

"Woiii!!" Teriak yang lain panik

Previous

.
.
.

Mereka langsung dengan sigap akan menghentikan tindakan berbahaya heeseung itu, tapi ternyata sebelum melakukan aksinya heeseung sudah lebih dulu tertidur di dada sunoo sambil menghirup wangi yang membuatnya nyaman. Dia tertidur dengan sangat nyenyak sekarang, bahkan bisa dilihat dari dengkuran halus dan nafasnya yang teratur. Sunoo dan lainnya langsung menghela nafas lega, semakin lama waktu berlalu sepertinya kedua orang mabuk ini kelakuannya akan semakin gesrek jadi alangkah baiknya jika segera pulang dan membiarkan mereka tidur dikamar masing-masing.

Jake menarik tubuh heeseung dari tubuh sunoo yang dibantu oleh jungwon sedangkan jay sudah dibopong oleh sunghoon dan riki.
"Jay asu jangan muntah lu yah"
ancam sunghoon kepada jay yang sudah tidak sadarkan diri karena biasanya jay saat dibopong begini akan muntah, seperti memang sengaja menyusahkan teman-temannya.
"Kalau muntah, kita tinggalin aja dia disini" tambah riki sambil mendengus.

Sedangkan sunoo memilih untuk pergi ke toilet mencoba membersihkan bau alkohol dari tubuhnya, membiarkan mereka semua kesulitan membawa teman-teman segengnya itu untuk pergi dari sana. Sesampainya di toilet dia mulai mencuci tangannya sambil melihat sekeliling, ternyata toilet di club mahal sangat berbeda dengan club di film yang sering dia liat. Bahkan sunoo tidak sadar bahwa ada seseorang yang sudah masuk dan terus melihatnya dengan intens, saat sunoo berbalik dia kembali melihat sesosok lelaki tampan yang tidak lain adalah jisung.

Ruangan itu menjadi hening sekarang, sunoo bingung sedangkan jisung menjadi canggung. Hingga akhirnya jisung dengan berani membuka suara
"Noo, aku kangen banget sama kamu" ujarnya yang langsung mengatakan apa yang dia rasakan sambil menatap sendu ke arah sunoo.

Sunoo semakin bingung sekarang,
"Aku kenal sama kamu? Tapi kapan kita pernah bertemu?" Tanyanya polos sambil mengernyitkan matanya terus menatap jisung, mencoba untuk mengingat kapan dia pernah melihat muka itu. Jisung sedikit tersentak sekarang, dia kaget dan tidak percaya. Mengapa sunoo tidak mengingatnya? Apakah selama ini sunoo sudah melupakan dirinya? Tapi bagaimana bisa? Mereka bahkan sudah berjanji untuk saling mengingat dan bertemu.

Sunoo semakin tidak mengerti sekarang, orang didepannya ini hanya diam saat dia bertanya. Sunoo sama sekali tidak ingat pernah bertemu dengannya, sunoo rasa orang didepannya ini salah paham, mungkin muka orang yang dia maksud mirip dengan dirinya? Akhirnya sunoo kembali membuka suaranya
"Eumm.. jisung? Aku rasa kamu salah mengenal orang, aku gak inget pernah ketemu apalagi ngobrol sama kamu." Ujarnya mencoba untuk menjelaskan kesalahpahaman tersebut.

Jisung langsung menggeleng, mana mungkin dia salah mengenal orang yang sudah berada di pikirannya selama ini
"Nggak, aku nggak mungkin salah orang kim sunoo." jawabnya dengan penuh penekanan yang membuat sunoo merasa canggung dan tidak nyaman sekarang, dia rasa lebih baik pergi dari sana daripada melanjutkan pembicaraan yang membuatnya semakin bingung dan tidak mengerti.

"Maaf, tapi aku harus pergi dari sini. Kita lanjutin kapan-kapan yah, semoga kamu menemukan orang yang kamu cari." Ujar sunoo dan sudah berniat pergi dari sana sebelum tangannya dicekal oleh jisung.

"Kenapa? Kenapa kamu ngelupain aku?!" Tanya jisung marah tapi sorot matanya tidak bisa ditutupi bahwa dia juga kecewa dan sedih, dia kesal dan tidak mau menerima bahwa sunoo melupakkan dirinya.

Sunoo merasa takut sekarang, dia mencoba untuk melepaskan cekalan tangan tersebut, tetapi semakin dia meronta-ronta cekalan tersebut semakin kencang yang membuatnya tambah panik.
"Tolong!!" Teriaknya kencang

Jisung hanya terkekeh geli sekarang dengan sikap sunoo, dia tetap polos dan menggemaskan seperti dulu.
"Ini toilet vip high class. Gak ada yang bisa masuk kesini kalau bukan anggota vip high class, bahkan pegawai dan petugas gak boleh masuk kesini. Jadi gak ada gunanya kamu teriak noo"

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang