SUNSCHOOL

Ep 33. Don't be Sick

Tanpa mereka tau bahwa ada seorang wanita yang dari tadi sudah menguping pembicaraan mereka, dia nampak tidak senang dan mulai menggaruk kukunya hingga terluka. Setelah kepergian jisung dia ikut beranjak dari sana dan menuju suatu tempat.
"Gak akan gue biarin rencana gue gagal!"

Previous

.
.
.

Meira langsung mendatangi jisung yang sudah berada di parkiran untuk membawa motornya pergi dari sekolah ini, jisung yang melihat kedatangan wanita tersebut langsung turun dari motornya. Mereka sudah berdiri berhadapan sekarang dengan raut wajah yang tidak menyenangkan, bahkan suasana diantara nampak dingin dan berat.
"Maksud lu apa ngelakuin semua ini?! Ini gak sesuai yah sama rencana kita kemarin!"

Tepat saat meira akan mendorong bahu jisung, dengan cepat jisung langsung menahan tangan meira dan mencengkramnya kuat. Matanya sudah menatap tajam ke arah meira, jisung terlihat sangat menyeramkan sekarang.
"Lu jujur sama gue, lu kan pelaku kejadian tabrakan beruntun 6 tahun yang lalu dideket funworld?"

Meira seketika terkesiap dan menghempaskan tangannya yang sudah memerah karena cengkraman kuat jisung. Memang benar dia pelakunya, saat itu dia sangat marah kepada ayah dan keenam temannya itu yang tidak lain adalah heeseung,jay,sunghoon,jake,jungwon dan riki karena tidak mengajaknya untuk pergi ke funworld bersama.

Akhirnya selesai dari rumah sakit dia langsung menyuruh sang asisten untuk mengebut dan melanggar semua peraturan lalu lintas termasuk rambu-rambu lalu lintas, tapi siapa sangka karena kelakuannya yang semena-mena itu akan menyebabkan kecelakaan beruntun yang memakan banyak korban. Yang mengharuskan ayahnya untuk turun tangan dan menyelesaikan semua itu dengan uang dan kedudukannya, dan menghampus semua kejadian maupun korban seakan-akan kejadian itu tidak pernah ada.

Walapun meira sudah melakukan kesalahan seberat dan semengerikan itu tapi tidak ada yang menyalahkannya, bahkan dia masih bisa hidup dengan tenang tanpa perasaan bersalah sama sekali. Lagipula yang mati hanya semut-semut miskin dan tak berguna pikirnya.
"Ya, terus kenapa?! Lu juga kan yang ngajakin gue buat kerja sama sekarang. Hanya karena hal sepele kayak gitu, lu rela rencana kita rusak gitu aja?"

Mendengar pengakuan langsung dari sang pelaku yang terkesan santai bahkan meira sama sekali tidak takut atau sedih. Jisung langsung menggertakan giginya, tidak seharusnya dia mengajak dan menerima meira sebagai rekannya. Jisung sama sekali tidak tau bahwa, perempuan didepannya ini adalah seorang psikopat gila!
"Kalau gue tau lu pelakunya, gue gak akan pernah mau ngomong dan ngikutin semua rencana lu itu! Lu gila tau gak?! Gak akan gue biarin semua rencana busuk lu itu terjadi!"

Meira langsung tertawa kencang, dan menatap jisung tak kalah tajamnya. Senyuman mengerikan sudah muncul dari bibirnya, dia semakin mendekatkan dirinya kepada jisung yang terlihat menyesal dan membenci dirinya.
"Emang gue gila! Bahkan gue gak akan segan-segan buat ngehancurin hidup lu dengan membeberkan semua kelakuan busuk lu buat dapetin sunoo dari mereka! HAHAHA kira-kira gimana yah reaksi sunoo saat tau kalau lu punya siasat buruk ke dia dan yang lainnya?"

Jisung langsung terdiam, inilah yang dia takutkan. Ancaman meira yang terdengar sangat mengerikan baginya, baru saja dia berhasil dekat dengan sunoo bahkan dipercaya oleh ibunya sunoo.

Sial! Tidak seharusnya dia mempercayai meira dan membawanya kembali, wanita ini terlalu berbahaya untuk sunoo. Setelah berfikir sejenak, jisung langsung menggosok rambutnya kasar
"Okey fine! Gue gak akan ganggu lu dan ngomongin rencana lu itu ke orang lain, tapi sampai sunoo kenapa-napa gue gak akan tinggal diam!"

Meira kembali tersenyum puas, dia memandang rendah jisung seakan jisung sudah berada dibawah kendalinya. Dia menarik dasi jisung hingga badan jisung ikut tertarik kebawah. Mata mereka sudah saling bertatapan sekarang.
"Emang harusnya gitu, lu gak akan bisa ngapa-ngapain. Sekarang lu diem aja selayaknya anak penurut, ok? Dan untuk sunoo, sunoo itu. Selama dia gak menghalangi gue, gue janji gak akan gangguin dia. Tapi kalau sampai sebaliknya, gue gak akan segan buat ngilangin dia dari dunia ini sama kayak ayahnya dulu."