Ep 36. Penguin and Puppy

856 108 103
                                    

"Tahan jay, jangan ngamuk dulu. Dia masih harus cerita tentang masalah yang lain" jawab heeseung mencoba untuk menenangkan jay.

Previous

.
.
.

Mendengar ucapan heeseung, jay menjadi lebih tenang. Benar, wanita gila ini belum selesai menjelaskan tentang mereka. Jay melepaskan cengkraman pada kerah seragam meira, kali ini yang dia cengkram adalah pipi meira supaya mendongak ke arahnya.
"Lu tunggu aja, gak bakal gue lepasin gitu saja. Setelah bikin masalah sama kita."

Setelah itu jay langsung mundur bersamaan dengan heeseung, membiarkan sunghoon dan jake yang berurusan dengan wanita gila itu. Belum apa-apa, sunghoon sudah langsung menjambak rambut meira hingga meira harus menjijit supaya tidak merasakan sakit yang begitu kentara antara rambut dan kulit kepalanya yang ikut ketarik. Bahkan meira bisa merasakan sebentar lagi dia akan pitak karena sunghoon,
"Le-lepasin! Sakit!" Seakan tuli, sunghoon masih tetap menjambaknya.

Jake sendiri hanya diam dan melihat wajah meira terlampau santai dan datar.
"Cepet cerita, kalau nggak lu bakal botak disini."

Merasakan rasa sakit yang luar biasa, meira sudah menggeleng-geleng dan membuka suaranya. Menceritakan siasat apa yang sudah dia lakukan kepada sunghoon dan jake, mungkin pertengkaran yang paling buruk dan menyakitkan adalah jake dan sunghoon. Karena mereka itu sudah sangat dekat selayaknya kembaran yang hanya berbeda fisik, bahkan hampir setiap hari mereka terlihat bersama.

Mungkin karena hanya berbeda satu bulan saja, ditambah mereka sudah selalu bersama sejak bayi, menjadikan mereka sebagai sahabat sejati-semati. Jake dan sunghoon itu adalah perwujudan dari sahabat selamanya, bahkan disaat sunghoon kesulitan saja jake yang membantu begitupun sebaliknya. Mereka selalu tertawa, usil, dan asik bersama, bahkan selalu dikenal sebagai sebutan ipin&upin.

5 November 2020

Seperti sekarang, kedua anak yang baru berumur 12 tahun itu sedang bermain bersama di kamar megah dan mewah sunghoon. Setelah mengerjakan tugas sekolah, mereka lanjut bermain PS.
"Yesss hoonie menangg!! Cupu lo jekkii!" Teriak sunghoon kegirangan dan mulai mengejek jake dengan semangat.

Sedangkan sang empu yang diejek, mulai mendengus tidak senang.
"Dihh apaan! hoki aja bangga, itu kalau misalnya tadi stick psnya nggak ngelag pasti jekki yang menang!!" Sentak jake tidak terima dan mulai mengeluarkan beribu alasan kenapa kali ini dia bisa kalah dari sunghoon.

Tentu saja sunghoon tidak terima bahwa kemenangannya ini hanya dianggap sebatas hoki, padahal dia memang lebih jago dari jake. Jakenya saja yang keras kepala dan tidak mau mengakuinya, padahal kenyataanya skill mereka 11 12.

Walaupun mereka selalu terlibat dalam pertengkaran dan adu mulut seperti ini setiap hari, tapi pada dasarnya mereka tidak pernah benar-benar bertengkar. 5 menit setelahnya pasti akan berbaikan, seakan-akan mereka tidak pernah bertengkar. Memang inilah perwujudan ipin upin sejati.

Setelah beradu bacot sebentar, sunghoon mulai membawa topik baru.
"Eh jekki, liat ada yang aneh gak sih dari bang heeseung sama jay?"

Jake langsung mengganguk setuju,
"Iya, kenapa yah? Padahal dulu mereka deket, tapi sekarang jadi kayak jauhan gitu. Rasanya kelompok kita jadi gak sama semenjak ada meira."

"Iya bener, rasanya jadi asing karena ada dia..... Tapi jekki, awas yah kalau ngejauhin hoonie juga! Pokoknya kita gak boleh kayak jaybrott sama bang heedeung!"

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang