Ep 11. Jujur

1.6K 201 31
                                    

Bunda terus menatap sunoo dengan sendu, dia sendiri bingung harus membicarakannya dari mana. Setelah berfikir beberapa saat akhirnya dia membuka mulutnya untuk bertanya.
"Sebenarnya mereka punya hubungan apa sama ddeonu?"

Previous

.
.
.

Sunoo langsung melebarkan matanya, suaranya tercekat mendengar pertanyaan ibunya
"Ma- maksud bunda apa? Mereka kan temennya ddeonu" jawabnya sedikit terbata-bata dan tidak berani menatap bunda.

Bunda menghela nafas sebentar, dia merasa gagal menjadi seorang ibu dan ayah untuk sunoo sekarang. Dirinya harus bekerja, sehingga jarang memiliki waktu bersama dengan anaknya tersebut. Dia tidak bodoh untuk tidak mengetahui bahwa beberapa hari ini sunoo pergi ke tempat yang tidak seharusnya sampai tengah malam, bahkan sekarang saja bisa tercium bau alkohol di pakaian anaknya itu. Anaknya semakin besar, tentu pergaulannya akan semakin bebas tapi dia tau sunoo bukanlah anak bermasalah seperti itu. Hanya saja kenapa sunoo harus berbohong? Dirinya tidak mengerti, tetapi dia akan bertanya sekarang. Ditangkup kedua pipi gembul anaknya itu supaya melihat ke arahnya.

"Ddeonu, jujur yah sama bunda. Mereka siapanya ddeonu? Mereka ngajakkin kamu ke tempat yang gak bener kan? Ddeonu dibully?" Tanyanya beruntun tidak sanggup menahan rasa penasaran dan khawatir kepada anak sematawayangnya itu. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus adalah peran yang berat untuknya, tapi dia selalu bersyukur memiliki anak seperti sunoo. Dia sudah berjanji kepada mendiang suaminya untuk menjaga buah cinta mereka satu-satunya ini.

Sunoo merasa sesak sekarang, dia tidak pernah melihat bundanya seperti ini. Tanpa sadar air mata turun dari kedua pelupuk matanya, dia merasa sangat bersalah karena sudah membohongi ibunya terus menerus dan membuatnya khawatir hingga seperti ini.
"Maafin ddeonu yang udah bohong terus ke bunda hiks.." jawab sunoo yang sudah tidak bisa menahan isakan tangisannya.

Bunda segera membawa sunoo kedalam pelukannya, ditepuk punggung itu perlahan mencoba untuk membuat anaknya lebih tenang.
"Udah gapapa, ceritain yah semuanya ke bunda. Ddeonu kan udah janji sama bunda gak boleh ada rahasia diantara kita" ujar bundanya dengan perlahan-lahan supaya anaknya tidak merasa tertekan, mengusap air mata anaknya yang sudah merah dan bengkak.

Akhirnya sunoo menjelaskan dari awal pertemuan mereka, hingga kepala sekolah yang menyuruhnya untuk membantu keenam orang itu lalu dirinya yang menyutujui kesepakatan tersebut yang ternyata malah membawanya sampai seperti ini. Bunda mendengarkan dengan seksama semua cerita sunoo dari awal sampai akhir. Terkadang sunoo tanpa sadar tertawa kecil dibalik isaknya saat menceritakan kelakuan dari teman-temannya yang aneh lalu dia juga tersenyum saat menceritakan bagaimana teman-temannya itu melindungi atau menjaganya saat dirinya terkena masalah, yang membuat bunda ikut tersenyum.
"Ddeonu seneng yah deket sama mereka?

Sunoo mengenyitkan dahinya sambil tersenyum sarkas
"Aku seneng deket sama mereka?? Nggak adaa sama sekali bunda!! Mereka tuh penjahatt semuaa, sukaa ngehina akuu, bikin aku kesel terus ngejahilin akuu!" Jawabnya cepat mengingat semua kelakuan mereka kepada dirinya yang membuat bunda tertawa melihat aksi dan mimik wajah anaknya ini.

Bunda sudah paham sekarang bagaimana kondisi anaknya selama ini, dia cukup bahagia melihat anaknya lebih terbuka seperti sekarang. Tidak bisa ditutupi bahwa aura dan matanya lebih berbinar sekarang dibanding dirinya dulu yang tidak memiliki cahaya sedikitpun di matanya. Walaupun sunoo masih denial dengan perasaanya yang senang dan bahagia saat bersama mereka. Tapi bunda bisa melihatnya, ingat insting seorang ibu tidak pernah salah. Hanya saja bunda tetap khawatir sekarang, karena pergaulan dari mereka berenam itu tidak baik bahkan negatif yang membuatnya takut anak semata wayangnya ini malah terkena dampaknya.
"Ddeonu, bunda gak ngelarang kamu mau temenan sama siapa aja. Selama itu buat kamu seneng dan nggak negatif bunda gak bakal ngelarang. Bunda juga tau mereka baik dan ngejaga ddeonu, tapi ddeonu kalau diajakkin mereka ke tempat yang gak seharusnya jangan mau yah? Bunda bakal lebih bangga sama ddeonu kalau bisa ngubah temen-temennya ke pergaulan yang sehat dan positif seperti keinginan pak seokjin."

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang