Ep 25. Feeling Alone

1K 188 45
                                    

Sunoo berjalan menuju toilet sendirian, tidak tau bahwa banyak orang yang sudah menunggu kesempatan itu. Kesempatan untuk menghancurkan hidup kim sunoo dan memberinya pelajaran.

Previous

.
.
.

Sesampainya ditoilet, sunoo mencuci tangannya sejenak sambil melihat ke arah kaca. Melihat bayangan wajahnya yang terpantul dari kaca, pipinya sedikit bersemu atas seluruh perilaku mereka terhadapnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sunoo juga merasakan hal yang sama dengan mereka, mau seberapa denialnya sunoo tapi hatinya akan selalu berdetak untuk hal yang sama. Detak cinta yang tidak bisa dihentikan oleh pikirannya sendiri, tapi apakah sunoo boleh merasakan hal ini?

Sunoo takut, dia takut jika perasaanya ini akan menghancurkan dirinya sendiri. Sunoo sepertinya butuh menenangkan dirinya sendiri, dia pergi kesalah satu bilik yang berada di ujung untuk duduk termenung. Biarkan dia menata seluruh perasaan dan pikirannya untuk menghadapi semuanya kelak, tapi sepertinya sunoo memang tidak memiliki waktu untuk bersantai. Karena dia bisa mendengar pintu toilet dibuka dengan sangat kencang lalu ditutup dengan kencang juga bahkan dikunci. Sunoo merasa was-was sekarang, apakah kejadian dulu akan terulang lagi? Perempuan-perempuan gila itu mendatanginya lagi?

"Emang boleh sesial ini?" Monolog sunoo pelan dengan wajah kecutnya saat pintu biliknya dipukul keras.

"Hey bajingan kecil, mau ngumpet sekarang?" Teriak wanita diseberang sana yang sunoo sendiri tidak tau siapa.

"Keluar lu Kim Sunoo! Tadi aja berani ngelawan gua, masa sekarang jadi pengecut gini??" Teriak wanita lainnya, tapi yang ini sunoo dapat mengenalinya. Suaranya terdengar familiar dengan Lyeri.

"Oh gak mau keluar? Berani yah lu genitin cowok-cowok itu? Hah dasar sasimo!"

Mereka mulai menggebrak-gebrak pintu bilik sunoo selayaknya orang kesetanan, sungguh mengerikan. Sunoo hanya bergidik, perempuan-perempuan gila semakin dilawan pasti semakin menggila. Jadi sunoo hanya berdiam saja, tidak ada niatan untuk menjawab atau melawan biarkan saja mereka kesusahan sendiri. Tapi sepertinya kesialannya tidak sampai situ saja, karena tiba-tiba ada air yang sunoo yakini adalah air pel yang dilempar dari atas sehingga sekarang dia basah dan kotor.

"Mampus lu!! Makanya gak usah macem-macem sama kita anak goblok!"

"Asal lu tau yah Kim sunoo, lu gak akan pernah bisa jadi pendamping mereka! Lu pikir keluarga kaya dengan harta dan keturunan yang berada mau sama anak menjijikan dan miskin yang gak ada apa-apanya kek lu?"

"Perbandingan lu sama mereka seperti tanah dan langit! Gak akan pernah bisa disandingin!"

"Sadar diri Kim sunoo, apa perlu gue kasih kaca? Nggak usah kegatelan, inget garis hidup lu cocoknya sama sesama yang miskin. Gak usah mimpi ketinggian"

"Jangan jadi manusia gak punya harga dirinya, walaupun mereka suka sama lu. Emang lu mampu untuk membalasnya sebesar mereka?"

"Lu gak tau apa-apa tentang mereka, jadi lu gak berhak buat masuk kedalam hidup mereka! Dasar anak pembawa sial!"

"Jadi mainan mereka aja bangga, lu pikir mereka suka beneran sama lo?"

"Wake up kim sunoo, ini bukan didalam film drama dimana orang kaya bisa bersama dengan si miskin!"

"Lu pikir orang tua mereka bakal diem aja kalau anaknya sama orang miskin dan gak punya apa-apa kek lu?"

Dan masih banyak lainnya, sunoo hanya diam menunduk. Dirinya hanya diam membisu tidak menjawab apapun, cengkraman erat pada celananya yang menjadi saksi bisu sebetapa besar amarah dan sedih sunoo sekarang. Dia benci disaat dirinya diam seperti ini tidak mampu melawan, karena yang mereka katakan adalah benar. Sunoo hanyalah anak miskin dan tidak punya kekuasaan apa-apa dibandingkan dengan mereka, jika sunoo melawan semuanya juga akan berakhir sia-sia.

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang