Sakha menarik sedikit sudut bibirnya melihat gadis yang tadi baru saja berbicara dengannya kini bergabung bersama anak-anak Razvider yang sedang menari di tengah acara. Kelima teman Sakha terlihat saling merangkul memutari Calista yang diajak masuk dalam lingkaran. Sakha bisa melihat tawa yang Calista berikan disela-sela bahu mereka yang bergerak memutar.
Sakha teringat ucapan Calista dan merasa tertantang. Malam ini juga, Sakha akan memberitahu semua orang bahwa Calista akan menjadi miliknya.
"Sakha, sini!" Panggil Calista dengan isyarat tangannya.
Sakha segera menghampiri kelima temannya yang menari-nari dengan masih saling merangkul. "Ta?" panggil Sakha yang menyadari bahwa Calista telah hilang di tengah-tengah mereka.
"Di mana Calista?" tanya Sakha pada
kelima temannya yang hanya menjawab dengan menggeleng dan mengangkat bahu."Sakhaa!"
"Kejar aku sebelum aku masuk kembali ke lingkaran!" teriak Calista antusias dari balik bangku yang di duduki tamu-tamu. Semua orang yang dia undang langsung menyorot mereka berdua.
"Jadi kamu mau main kucing tikus? Akan ku tangkap kamu tikus nakalku," ucap Sakha dalam hati lalu berlari mengejar Calista yang kelabakan mencari jalan melalui orang-orang menuju lingkaran.
Jervi dan Aslan sejak tadi sudah cekikikan, menertawai Sakha yang berkali-kali gagal meraih Calista yang seperti sengaja menggoda Sakha dengan menunggu kedatangannya.
Melihat Calista semakin mendekat, seketika seluruh penonton ramai bersuara.
"Cepat.. cepatt.."
"Calistaa cepat!"
"Taa.. ayo cepatt!"
Elzar dan Utara yang melihat Calista sudah dekat, segera meninggikan tangan mereka dan meraih badan Calista masuk ke dalam lingkaran. Sakha terhenti di depan tangan Elzar dan Utara yang sudah tertutup turun.
"Hebat, Ta!"
"Lari lo cepat banget!"
"Mantap Ta!"
Sakha menghela napas pelan. Suara tawa dari Jervi langsung terdengar olehnya. "Lo ngetawain gue?"
"Aduh.. maaf Sak, maaf banget, tapi lo lucu pas lari tadi," jawab Jervi seraya masih tertawa.
"Baru pertama kali gue lihat lo lari kecapean cuma karena hal begini, Sak," sahut Elzar terkekeh.
"Iya kan? Kaya bukan ketua geng kita?" tambah Aslan yang hampir kena gibengan tangan dari Sakha.
"Ayo tangkap aku, Kha," teriak Calista yang kini kembali keluar dari lingkaran.
"Sak, lo bisa kan tangkap Calista kali ini? Lo tontonan semua orang sekarang," bisik Utara yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Sakha.
Suara riuh menyemangati dari tamu undangan terus terdengar. Calista mengamati sekeliling, Sakha telah menghilang. Kemana dia bersembunyi?
Calista tak bisa merasakan kehadiran seseorang dibelakangnya karena suasana yang begitu ramai. Namun, wajah tegang beberapa teman-teman yang menonton bisa Calista simpulkan dengan cepat. Sakha ada dibelakangnya.
Calista berbalik.
"Aaa!"
"Dapat juga," ucap Sakha. Sakha membungkuk sedikit, memeluk pinggang Calista dan mengangkat tubuhnya.
Semua tamu bertepuk tangan. Calista merasa malu dan meminta diturunkan. Acara segera dialihkan oleh MC ke penampilan nyanyi yang dibawakan oleh grup band Razvider yang terdiri enam orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKHALISTA
Fiksi RemajaTeror berkepanjangan pada Calista membuat Sakha-ketua geng Razvider di Bandung terus khawatir. Gadis dari London itu telah mencuri kembali hati Sakha, dan bagaimana pun Calista harus tetap aman bersamanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pelaku...