ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.
BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.
HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.***
Faizal tidak melunturkan senyumnya sepanjang langkah yang semakin dekat dengan pintu kamar bercat putih milik istrinya yang berarti sudah menjadi miliknya juga, milik mareka.
Setelah mengetuk pintu tiga kali, Faizal lalu mendorongnya pelan, Dia juga tidak ingat bagaimana Dia membuka pintu itu kemarin, mungkin karena sudah terlalu panik karena takut Aziza kenapa-napa.
"Assalamu'alaikum, sayang." Gelap, hanya suara detingan jam yang menyambutnya.
"Aziza." Faizal mulai berjalan masuk saat tidak mendapat respon. Dia berjalan ke arah saklar lampu lebih dulu, setelah berhasil menyalakannya Dia bisa melihat jika kamar dalam keadaan kosong.
"Aziza!" panggil Faizal beralih mengetuk pintu kamar mandi, tapi saat tidak mendapat respon, Faizal langsung membukanya, ternyata kosong.
Segala prasangka mulai berdatangan, Faizal berusaha tenang, Dia meletakkan tas yang Dia bawa ke kasur. Lalu segera keluar, berusaha mencari ke seluruh sudut rumah yang untungnya tidak begitu luas.
"Aziza!" Faizal membuka pintu belakang, seingatnya Aziza suka menyendiri di belakang rumah, tapi ternyata tidak ada, dapur juga kosong.
Merasa ada yang tidak beres, Faizal langsung menghubungi nomor Aziza, tapi setelah lima kali percobaan tetap tidak ada respon, bahkan nomornya tidak aktif. Tanpa berpikir panjang, Dia segera berlari ke kamar Alif, membukanya tanpa mengetuk lebih dulu.
"Ada apa?" tanya Alif terkejut.
"Aziza tidak ada di kamar." Mendengar hal tersebut, Alif langsung berdiri lalu berjalan mendekati Faizal.
"Mungkin di dapur, atau di belakang rumah," ucap Alif mencoba tetp tenang, sambil mengikuti langkah cepat Faizal yang berjalan ke arah pintu utama.
"Tidak ada, ummi sama abi dimama?"
"Lima belas menit sebelum kamu datang, mereka pergi."
"Kemana?" tanya Faizal sambil berbalik, terlihat jelas guratan kurang mengenakkan dari wajah Faizal.
"Mereka cuman bilang ada urusan."
"Biasanya hari sabtu seperti ini mereka tetap ada kerjaan?" tanya Faizal terdengar lebih mengintimidasi, membuat Alif mengerutkan keningnya bingung.
"Hari sabtu ahad, biasa mereka selalu di rumah, tapi memang sih kadang mereka keluar jika ada hal yang mendesak."
Faizal mengusap rambutnya sedikit kasar. Pikirannya berkenalan pada kejadian beberapa tahun yang lalu, saat Dia masih berstatus sebagai suami Azila, saat itu terjadi kesalah pahaman kecil diantara mereka, sehingga menyebabkan pertengkaran, dan konflik diantara mereka yang tidak seberapa langsung membesar karena orangtua Azila yang terlalu ikut campur.
Bagaimana jika kali ini orangtua Aziza kembali ikut campur dengan urusan rumahtangganya dengan Aziza?
"Ada apa?" tanya Alif bingung dengan reaksi Faizal.
"Alif dengar dan ingat ini baik-baik, saya dengan kesadaran penuh mengatakan, kali ini saya tidak akan diam saja jika benar orangtua kamu kembali ikut campur dengan urusan rumahtangga saya dan Aziza!" tegas Faizal, Dia bukan suudzon atau langsung memfitnah, tapi Dia hanya ingin Alif tahu, jika seorang Faizal tidak pernah suka urusannya dicampuri oleh orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan
General FictionKira-kira bagaimana perasaan kalian, ketika ada beberapa orang yang tidak kalian kenali mengaku menjadi keluarga, bahkan salah satunya mengaku menjadi calon suami, bagaimana? Mungkin yang kalian rasakan adalah hal yang juga Aziza rasakan. Merasa as...