Happy monday!
Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!
***
Menatap luar jendela, Belvina mengernyit saat menemukan sebuah rumah megah yang menjadi tempat pemberhentian mereka, alih-alih hotel yang menjadi lokasi birthday party-nya, sesuai apa yang telah Belvina rencanakan. Belvina menatap sosok di sampingnya yang duduk di kursi kemudi.
"Mau jemput siapa?" tanya Belvina bingung.
North hanya mengedik. Tanpa jawaban, pria itu keluar. Mobil mereka sudah masuk melewati gerbang, menyusuri jalur berhalaman luas hingga berhenti tepat di dekat teras rumah yang besarnya dua kali lipat dari rumah Belvina. Atau mungkin tiga kali lipat.
Pintu mobil di sisinya terbuka, menampakan North yang menjadi pelaku.
"Ayo," ajaknya mengulurkan tangan.
Meski kebingungan, Belvina menyambut uluran tangan itu. Menggenggam erat, sembari keluar dari mobil dengan gaun putih yang membalut lekat tubuhnya. North memindahkan lengan Belvina untuk melingkar pada lengannya yang menekuk. Sedang tangan satunya menggenggam jemari Belvina, mengusapnya perlahan.
"Siap?"
Belvina tak kunjung mengangguk. Ia masih melihat-lihat desain rumah tersebut dengan takjub. Mewah sekali, juga besar. Belvina terkagum-kagum saat menatap chandelier yang menggantung pada atap teras rumah tersebut, cantik sekali.
"Belvina?"
Panggilan itu membuatnya menoleh, menatap North.
"Kenapa?""Siap masuk sekarang?" Pria dengan suit hitam dan kemeja putih tanpa dasi yang membalut tubuh liatnya itu kembali bertanya.
Belvina mengerjap. Ia menunjuk rumah di depannya.
"Rumahnya siapa? Gue kenal gak? Saudara lo?" tanya Belvina, berbisik lirih.North tertawa pelan melihat kondisi wajah Belvina yang lucu sekali. Gadis itu selalu menggemaskan jika sedang kebingungan.
"Kita akan tahu saat masuk ke dalam. Jadi, mau tahu atau enggak?"Belvina berpikir sejenak, sebelum mengangguk, menyadari jika pikirannya yang menyuruhnya untuk berpikir itu tidak berguna.
"Mau masuk. Gue penasaran, rumahnya bagus banget."Maka North membuka pintu itu dengan pelan. Ia menyentuh lengan Belvina yang melingkar pada lengannya lantas melangkah perlahan.
Langkah keduanya di sambut dengan gelaran karpet merah yang membentang. Mawar merah menjadi penghias rumah itu, dengan dekorasi indah yang Belvina rancang untuk pestanya, yang entah kenapa bisa berpindah di rumah ini. Bahkan kue ulang tahunnya pun terletak di atas panggung dengan meja bundar, berhias daun yang menjalar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, He's Hot!
Teen Fiction18+, be wise guys! Di mata Belvina, North itu menyebalkan, jahil, dan overprotective. Maka dengan ketiga pandangan itu Belvina melabeli North sebagai musuh besar yang harus selalu ia recoki tiap hari. Hingga Belvina menemukan North bertelanjang da...